Setelah Simbad-RC, Kini MBDA Luncurkan Atlas-RC untuk Sistem Rudal Hanud VSHORAD Mistral
|MBDA Missile Systems, manufaktur rudal dari Perancis, telah merevolusi sistem peluncur rudal hanud (pertahanan udara) VSHORAD (Very Short Range Air Defence) Mistral. Bila sebelumnya ada peluncur Mistral Atlas yang dioperasikan secara manual, maka kini telah hadir Atlas-RC, yang bisa disebut sebagai padanan dari Simbad-RC, platform peluncur Mistral di kapal perang.
Baca juga: MBDA Tawarkan Varian Terbaru Sistem Hanud Simbad-RC dengan Empat Peluncur Rudal Mistral 3
Seperti halnya dari Simbad ke Simbad-RC, maka revolusi dari Atlas ke Atlas-RC (Remotely Controlled), menjadikan platform peluncur rudal Mistral di ranpur (kendaraan tempur) kini dapat dikendalikan secara remote dan otomatis.
Sebagai catatan, Indonesia (TNI AD) adalah pengguna peluncur Mistral Atlas yang dipasang pada dudukan di ransus (kendaraan khusus) Komodo 4×4 produksi PT Pindad. Mistral Atlas terdiri dari dua peluncur rudal Mistral dengan kendali secara manual oleh operator. Dalam misi proteksi khusus, Mistral Atlas juga dapat digelar di atap (rooftop) gedung bertingkat, seperti pernah diperlihatkan di Jakarta beberapa tahun silam.
Pindad Komodo 4×4 Missile Launcher: Lebih Dekat dengan Sang Pembawa Mistral Atlas
Mirip dengan Simbad-RC, maka turret Atlas-RC dapat mendukung dua atau empat rudal Mistral 3 yang siap tembak. Sistem Atlas-RC menggabungkan penglihatan termal canggih untuk operasi siang dan malam, yang meningkatkan kemampuan deteksi dan keterlibatan target dalam berbagai kondisi operasional.
Atlas-RC menawarkan beragam fitur operasional, termasuk posisi putar tanpa batas (360°) dan elevasi yang membidik dari -10° hingga +55°. Dilengkapi dengan penglihatan inframerah termal untuk operasi siang dan malam, memastikan identifikasi dan keterlibatan target dalam semua kondisi.

Unit navigasi inersia memberikan presisi yang ditingkatkan untuk penargetan yang akurat, sementara sistem Identifikasi Teman atau Lawan (IFF) opsional meningkatkan keselamatan di lingkungan yang kompleks dan penuh ancaman.
Salah satu fitur menonjol dari sistem Atlas-RC adalah kemampuannya untuk menawarkan mobilitas taktis dan strategis. Sistem ini mampu beroperasi secara mandiri atau dalam koordinasi dengan sistem Komando dan Kontrol (C²) seperti Licorne C² milik MBDA.
Integrasi ATLAS RC dengan jaringan C² memungkinkan beberapa fungsi canggih, termasuk pengaturan otomatis turret, yang memungkinkan turret menyesuaikan azimuth dan elevasinya berdasarkan target yang ditetapkan oleh sistem C², memastikan pelacakan target yang cepat dan akurat.
Lebih jauh lagi, sistem ini mentransmisikan informasi penting dengan lancar, termasuk status keterlibatan, data penghancuran sasaran, kestabilan sistem, dan ketersediaan amunisi, yang memberikan kesadaran situasional waktu nyata kepada komandan dan operator satuan tembak.
Atlas-RC dapat dioperasikan dari jarak jauh untuk penempatan jangka panjang, yang memberikan fleksibilitas operasional yang lebih baik dan mengurangi kebutuhan personel di lokasi. Tingkat otomatisasi dan operasi jarak jauh ini membuat sistem ini sangat cocok untuk misi yang diperpanjang atau lingkungan yang sulit di mana kehadiran manusia mungkin terbatas.
Atlas-RC dirancang dengan fokus pada kesederhanaan dan efisiensi. Meskipun memiliki kemampuan canggih, sistem ini meminimalkan beban kerja operator, yang memungkinkannya dioperasikan hanya oleh dua personel: seorang penembak dan seorang komandan.
Dalam siaran pers, MBDA menyebut Atlas-RC dapat dipasang pada kendaraan tempur ringan 4×4 seperti Sherpa atau URO VAMTAC ST5 – jenis rantis yang digunakan TNI AD sebagai peluncur rudal hanud Starstreak. Bisa juga dipasang pada kendaraan tempur 8×8 seperti Pandur, Boxer dan Stryker. (Gilang Perdana)
Semoga MISTRAL MPCV di beli lebih banyak serta di upgrade jumlah rudalnya ke 6×6 dan di pasang AGL with airburst munition.
Dengan adanya penambahan 5 kodam baru dari rencana penambahan 22 kodam maka seharusnya ada penambahan batalyon arhanud yang mengoperasikan rudal Vshorad seperti ini.