Setelah Lama Dinanti, LST KRI Teluk Kendari 518 dan KRI Teluk Kupang 519 Bakal Memperkuat Armada TNI AL

(JPNN)

Lumayan lama tak terdengar kabar beritanya, akhirnya ada titik terang seputar dua LST (Landing Ship Tank) terbaru untuk TNI AL, yaitu KRI Teluk Kendari 518 dan KRI Teluk Kupang 519. Setelah pada Kamis, 26 November 2020, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono meninjau dua kapal perang tersebut di Dermaga Kolinlamil Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Konstruksi Fisik Rampung, PT DKB Luncurkan LST KRI Teluk Kupang 519

“TNI AL menambah kekuatan armada kapal perangnya dari jenis kapal angkut tank yang akan memperkuat Satuan Operasional. Kita berharap kehadiran kedua kapal ini akan meningkatkan performa tugas-tugas TNI AL,” ujar Laksamana Yudo Margono, dikutip dari beritasatu.com (26/11/2020). Dalam kesempatan itu, KSAL juga menyaksikan latihan embarkasi Tank BMP 3 F Batalyon Tank Amfibi 1 Marinir (Yontankfib 1 Mar) di Base Plate Dermaga Kolinlamil.

Meski belum resmi diserahterimakan kepada TNI AL, namun kabar di atas merupakan angin segar, pasalnya kedua kapal pendarat produksi PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), sudah diluncurkan cukup lama.

(Beritasatu)

Berdasarkan catatan, KRI Teluk Kendari 518 telah diluncurkan pada 26 September 2014. Kemudian KRI Teluk Kupang 519 diluncurkan pada 17 Januari 2016. Kontak pengadaan kedua kapal perang telah dilakukan sejak tahun 2012. Beberapa sumber menyebut molornya penggarapan pesanan kedua KRI terkait masalah keuangan yang mendera BUMN tersebut.

Dari aspek desain dan konstruksi, KRI Teluk Kendari 518 dan KRI Teluk Kupang 519 mengacu pada desain yang sama dengan KRI Teluk Bintuni 520 yang sudah melaut. Bedanya KRI Teluk Bintuni 520 produksinya digarap galangan kapal swasta PT Daya Radar Utama. Malah sejatinya desain LST ini (AT-117M) adalah milik PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari.

Total kapal ini bisa membawa 10 unit MBT Leopard 2A4 yang berat tiap tank mencapai 62,5 ton. Sementara untuk persenjataan, hanya diproyeksikan untuk self defence. LST AT-117M mengandalkan meriam Bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada kanon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm. Dalam operasi tempur, LST harus mendapat kawalan dari Satuan Kapal Eskorta atau Satuan Kapal Cepat.

Baca juga: Total LST Teluk Bintuni Class TNI AL Akan Berjumlah 7 Unit

Total Satuan Kapal Amfibi (Satfib) TNI AL akan mengoperasikan tujuh unit LST yang disebut sebagai Bintuni Class ini. (Bayu Pamungkas)

27 Comments