Setelah KRI Tombak 629, KRI Sampari 628 Juga Telah Dipasangi Meriam AU-220M 57mm

(Tangkapan video Instagram @tombak_629)

Setelah KRI Tombak 629, KRI Sampari 628 produksi PT PAL Indonesia menjadi Kapal Cepat Rudal (KCR) kedua yang dipasangi meriam AU-220M kaliber 57 mm pada haluannya. Selain itu, kedua KCR tersebut kini terlihat sudah dalam status full armanent, hal ini terlihat dari terpasangnya kanon reaksi cepat Norinco NG-18 dan dua peluncur rudal anti kapal C-705 pada deck belakang.

Baca juga: Meriam AU-220M di KRI Tombak 629, Sejenis dengan Derivatsiya-PVO 57mm di Tank BMP-3

Tampilan terbaru kedua KCR “Karya Anak Bangsa” ini terlihat dari video yang diposting akun Instagram @tombak_629. Sementara itu, KRI Halasan 630 kini sedang menjalani program instalasi persenjataan yang sama di galangan PT PAL. Terkait dengan kesiapan tempur dua KCR andalan TNI AL itu, belum lama ini, Kolonel Laut (P) Awang Bawono, selaku Dansatkat Koarmada II melaksanakan inspeksi mendadak ke KRI Sampari-628 dan KRI Tombak-629 dalam rangka mengecek kemajuan pemasangan meriam 57 mm sekaligus kesiagaan para prajurit, khususnya saat KRI berada di Pangkalan, baik untuk mengoperasikan peralatan Sensor, Weapon and Command (Sewaco) maupun kesigapan dalam melaksanakan peran penyelamatan kapal (PEK).

“Kesiapan dan kesiapsiagaan prajurit dan KRI yang diawakinya harus selalu tinggi baik saat KRI berada di daerah operasi maupun saat berada di Pangkalan, karena ancaman bisa datang setiap saat dan dimana saja”, ujar Kolonel Awang, dikutip dari koarmada2.tnial.mil.id (26/8/2021).

Keberadaan meriam AU-220M kaliber 57 mm di KCR Sampari Class yakni untuk menggantikan meriam manual eks LST KRI Teluk Semangka 512, Bofors kaliber 40 mm. TNI AL merupakan pengguna pertama meriam AU-220M produksi Rusia.

Meriam AU-220M mengusung komponen utama berupa automatic cannon 2A91 57 mm, jenis senjata yang sama yang terpasang pada Derivatsiya-PVO 57 mm, jenis SPAAG (self propelled anti aircraft gun) yang mengusung platform ranpur amfibi BMP-3. Label M pada AU-220M menyiratkan Modernizirovannaya (upgrade) pada meriam yang dioperasikan secara RCWS (Remote Control Weapon Systems) ini.

(koarmada2.tnial.mil.id)
View this post on Instagram

A post shared by KRI TOMBAK 629 (@tombak_629)

 

Modul meriam AU-220M dirancang untuk kapal perang yang bobotnya tidak kurang dari 150 ton. Meriam ini dipasang pada superstruktur haluan kapal. Suite sensor terletak di bagian belakang kubah. Jarak tembak maksimum meriam mencapai 14,5 km. Meriam AU-220M memiliki sudut elevasi antara -7 dan +85 derajat, sedangkan dudukan meriam memberikan sudut azimuth -160 – +160 derajat. (Gilang Perdana)

20 Comments