Setelah Kebakaran Tahun Lalu, LST KRI Teluk Hading 538 (Frosch class) Resmi Dipensiunkan
|Setelah mengalami musibah kebakaran di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan pada pertengahan tahun lalu, maka Landing Ship Tank (LST) produksi Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch class) akhirnya resmi dipensiunkan dari dari arsenal Satuan Kapal Amfibi TNI AL.
Baca juga: LST eks Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch Class) Terbakar di Perairan Selayar
Pada hari Kamis, 31 Oktober 2024, dilaksanakan upacara penurunan Bendera Ular-Ular Perang Kapal Republik Indonesia KRI Teluk Hading 538 di Dermaga Layang Markas Komando (Mako) Lantamal VI. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Inspektur Kolinlamil Laksamana Pertama TNI Kunto Tjahjono dengan Komandan Upacara Letkol Laut (P) Rifki Najib dan Perwira Upacara Mayor Laut (P) Harifuddin.
Dalam sambutannya, Irup mengatakan sepanjang pengabdiannya KRI Teluk Hading 538 ini telah banyak berjasa bagi bangsa dan negara dalam melaksanakan tugas operasi militer perang maupun operasi militer selain perang, serta operasi bakti lainnya.
Dari kondisi yang ada KRI Teluk Hading 538 telah jauh melebihi batas usia pakai, oleh karena itu sudah waktunya untuk diistirahatkan atau dinonaktifkan dari jajaran TNI AL.
KRI Teluk Hading 538 adalah produksi tahun 1978 dari galangan VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur. Kemudian diakuisisi TNI AL pada tahun 1994, bersama dengan korvet Parchim dan penyapu ranjau kelas Kondor yang juga diborong TNI AL, pada masa pemerintahan Soeharto.
Frosch class TNI AL terdiri dari dua tipe, yaitu Frosch-I dan Frosch-II. Yang membedakan diantara kedua tipe adalah, pada Frosch-II terdapat crane 2Hy SWK8 pada sisi haluan, crane ini dapat mengangkat barang hingga 8 ton. Sebaliknya pada Frosch-I tidak terdapat crane. Yang termasuk Frosch-II adalah KRI Teluk Cirebon 543 dan KRI Teluk Sabang 544. Dari segi bobot kosong, keduanya sedikit berbeda, Frosch-I bobot normalnya 1.744 ton, sementara Frosch-II bobot normalnya 1.530 ton.
Bila dirunut dari spesifikasinya, Frosch class dengan bobot penuh (full) 1.900 ton adalah LST tipe medium (menengah). LST ini punya dimensi 90,70 x 11,12 x 3,4 meter. Ditenagai dua mesin diesel dengan dua shafts yang menghasilkan tenaga 12.000 bhp. Jangkauan berlayarnya bisa mencapai 2.450 km.
Meski ukurannya medium, Frosch class dapat membawa 11 tank amfibi atau muatan kargo seberat 400 – 600 ton. Untuk membawa pasukan pendarat, kapal dengan jumlah awak 42 orang ini diperkirakan bisa dimuati maksimum 1 kompi marinir. Frosch class dikenal sebagai salah satu LST di dunia yang punya kecepatan tinggi, yaitu 18 knot dan maksmium 19 knot.
KRI Teluk Hading 538 terbakar di laut tepatnya 11 nautical mile dari Pulau Selayar dan 7 nautical mile dari Tanjung Salassa, Bulukumba. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, seluruh awak dapat dievakuasi. (Gilang Perdana)
Frosch Class: Tulang Punggung Armada Landing Ship Tank TNI AL
Semoga segera dapat pengganti yg lebih modern
persiapan jadi sasaran tembak atmaca