Setelah Kanon Lawas 2M3 25mm Twin, Ranpur MT-LB Rusia Kini Dipasangi Naval MLRS A-22 Ogon
|Ranpur APC roda rantai MT-LB lumayan banyak dikerahkan Rusia dalam operasi tempurnya di Ukraina. Selain stok yang berlimpah, yang menarik dari adopsi MT-LB adalah ranpur lapis baja dari era soviet ini ‘dikawinkan’ dengan jenis senjata yang aslinya tidak dipasangkan untuk MT-LB.
Setelah sebelumnya dilakukan instalasi kanon 2M3 25 mm Twin pada MT-LB, kini unggahan foto di media sosial mengungkapkan bahwa MT-LB juga dipasangkan jenis senjata MLRS (Multi Launch Rocket System) А-22 Ogon, yakni jenis MLRS yang biasa ditempatkan di kapal perang permukaan (naval multiple rocket launchers).
Meski belum ada keterangan resmi, ada dugaan pengguna MT-LB dengan modifikasi ini adalah satuan naval infantry atau pasukan marinir Rusia. Sebelumnya, MT-LB dengan modifikasi kanon 2M3 25 mm Twin, juga merupakan jenis kanon yang biasa dipasang pada kapal perang atau kapal patroli.
A-22 Ogon adalah shipborne flame-throwing system yang dirancang untuk mempersenjatai kapal patroli, kapal pendarat (river and landing ship), termasuk hovercraft terbesar di dunia – Zubr class. Sistem MLRS diklaim dapat merusak target pantai, peralatan dan tenaga kerja di zona pantai, dan target permukaan, serta menyebabkan kebakaran hebat.
Untuk mewujudkan daya hancur yang masif, roket 140 mm dan incendiary unguided missiles dapat digunakan dari sebuah peluncur dengan 22 tabung. MRLS А-22 Ogon dapat menggunakan roket fragmentasi OF-45 Soviet dan proyektil roket pembakar ZZh-45 dengan jangkauan luncur 4.500 km.
Dimungkinkan juga untuk menggunakan roket OFD-45 Rusia terbaru baru dengan jarak tembak maksimum 9.500 km dan jarak tembak minimum 800 meter. Roket 140 mm punya panjang 1.125 mm, berat 27,5 kg, dengan 5,56 kg di antaranya adalah berat hulu ledak.
A-22 Ogon menggunakan peluncur MS-227, peluncur ini dapat menembakan single (tunggal) atau secara salvo. Peluncur ini DVU-3-BS rangefinder/sight, dalam skenario pertempuran di laut, roket dapat diluncurkan dengan interval antara peluncuran 0,2 detik. Waktu yang dibutuhkan untuk peluncuran roket sejak deteksi sasaran, kurang dari 8 detik.
Kecepatan maksimum platform (kapal) selama proses penembakan roket disebut mencapai 30 knots (55,5 km per jam) pada kondisi gelombang sea state 3 (ketinggian gelombang maksimum 1,25 meter).
Perangkat pengintai/penglihatan DVU-3-BS berperan sebagai kendali jarak jauh terhadap target pesisir dan permukaan, serta untuk pencarian target dan akuisisi di siang hari dan pada malam hari.
Baca juga: A-215 Grad-M – Peluncur MLRS 122mm Serba Otomatis Andalan Kapal Perang Rusia
Tentang MT-LB, dikenal sebagai ranpur APC ‘sejuta umat’ di negara-negara sekutu Soviet. Pertama kali diproduksi oleh Kharkiv Tractor Plant, MT-LB punya bobot 12 ton dan dapat membawa 11 pasukan infanteri bersenjata lengkap. Ciri khas ranpur yang punya kapabilitas amfibi ini adalah dilengkapi lapisan baja 14 mm.
MT-LB disokong tenaga dari mesin diesel YaMZ 238 V-8 yang mengasilkan tenaga 240 hp. Kecepatan melaju di jalan raya mencapai 65 km per jam dan mampu menjelajah hingga 500 km. (Gilang Perdana)
entar ada tambahan lagi ngga ya?, kayak RBU-6000 dipasang ke ini, kayaknya seru liatnya
T-55 menyusul🤣