Setelah Hermes 450, Hizbullah Tembak Jatuh Drone Hermes 900 Israel dengan Rudal Hanud 358
|Setelah Hermes 450 yang ditembak jatuh milisi Hizbullah di atas langit Lebanon pada akhir Februari 2024, kini milisi pro Iran itu diwartakan berhasil menembak jatuh drone milik Israel dari jenis yang lebih besar, yakni Hermes 900, yang lagi-lagi ditembak jatuh oleh rudal yang sama yang digunakan saat menjatuhkan Hermes 450, yakni rudal hanud 358 buatan Iran.
Baca juga: Hizbullah Tembak Jatuh Drone Hermes 450 Israel dengan Rudal Hanud 358
Sebagai bukti, detik-detik ditembak jatuhnya Hermes 900 direkam dalam video berdurasi 2 menitan dan telah beredar di media sosial, yang dapat Anda lihat di bawah ini. Hermes 900 adalah drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) produksi Elbit Systems. Drone ini punya peran dalam menjalankan misi ISTAR (intelligence, surveillance, target acquisition and reconnaissance). Untuk itu, payload yang dapat dibawa mencapai bobot 350 kg.
Hermes 900 ditenagai satu unit mesin propeller Rotax 914 dengan kekuatan 115 hp. Drone dengan berat penuh 1,1 ton ini dapat melesat sampai kecepatan maksimum 112 km per jam. Menyandang predikat MALE, Hermes 900 sanggup terbang terus-menerus selama 36 jam pada ketinggian 9.100 meter. Diawaki oleh dua personel di Ground Control Station, Hermes 900 yang terbang perdana pada 9 Desember 2009 ini, punya panjang 8,3 meter dan lebar bentang sayap 15 meter.
Lebanon’s Hezbollah releases footage of the moment Israel’s advanced Hermes 900 UAV getting shot down.
Likely shot down by Iranian-made loitering surface-to-air missile “358”. pic.twitter.com/q7O8zh6EzO
— Clash Report (@clashreport) April 7, 2024
Debut drone berukuran besar bertenaga propeller ini pun sudah lumayan lama, lantaran Hermes 900 terbang perdana pada 9 Desember 2009. Dan di Paris AirShow 2023, pihak manufaktur, yakni Elbit Systems memperkenalkan varian baru yang disebut Hermes 900 Starliner.
Elbit Systems mengatakan sejauh ini telah menjual lebih dari 120 unit Hermes 900 di luar negeri. Dibandingkan drone MALE, MQ-9 Reaper buatan General Atomic yang jauh lebih besar, pihak Elbit mengklaim Hermes 900 hadir dengan fitur unik dan karakteristik hemat biaya. Varian Starliner dimaksudkan untuk terbang di atas wilayah udara sipil dan opsi untuk apa pun mulai dari pertahanan, penegakan hukum hingga membantu memadamkan kebakaran hutan.
Untuk rudal hanud yang menjatuhkan, yakni rudal 358, memiliki panjang sekitar 2,75 meter dan memiliki bodi utama berbentuk silinder. Rudal tersebut dapat bermanuver selama penerbangan dan juga memiliki sistem panduan inersia dengan navigasi satelit.
Rudal ini dilengkapi dengan mesin berbahan bakar padat dan diluncurkan dari peluncur berbasis darat. Kemudian menggunakan sistem propulsi air-jet. Rudal 358 menuju ke lokasi tertentu dengan kecepatan rendah, lalu mulai terbang dalam pola angka delapan hingga menemukan target. Bagaimana tepatnya target ditemukan masih belum jelas pada saat ini. Lamanya waktu di udara untuk rudal ini juga belum diketahui.
Rudal 358 dikenal juga sebagai Saqr (Hawk), dan diduga telah dipasok oleh Iran untuk memperkuat kekuatan proxy Iran yang terbesar di Lebanon, Suriah dan Yaman. (Gilang Perdana)
Iran Pamer ke Menhan Rusia, Rudal Hanud Misterius “358” yang Disebut Berbiaya Murah
Hermes nya tidak meledak memang, tapi tetap berhasil dijatuhkan, efektif mana ya bang admin jatuhkan drone pakai rudal atau cukup dengan kanon Oerlikon spt yg dimiliki Arhanud TNI mungkin karena ketinggian drone kah yg jadi pertimbangan gunakan rudal, btw hebat juga Iran dah mampu buat rudal produk tempatan…jujur iri