Setelah 57 Tahun Beroperasi, Angkatan Udara Austria Pensiunkan Helikopter Lawas Alouette III
|Meski tinggal kenangan, helikopter buatan Perancis ini pernah dioperasikan oleh Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) TNI AD pada dekade 70-an, sebelum debutnya digantikan NBO-105. Nah, bila di Indonesia sudah lama dipensiunkan, lain halnya dengan di Austria, di negara Eropa Barat yang terkenal makmur ini, helikopter Alouette III milik Angkatan Udara Austria justru baru pada 24 Mei 2024 secara resmi dipensiunkan.
Baca juga: Alouette III – Kiprah Helikopter Serbaguna Puspenerbad TNI AD Era 70-an
Bagi Angkatan Udara Austria (Österreichische Luftstreitkräfte), Alouette III dikenal sebagai helikopter dengan karakteristik kuat, andal, dan serbaguna Dengan misi yang tak terhitung jumlahnya, seringkali di daerah pegunungan Alpen, Alouette III telah digunakan untuk operasi menyelamatkan nyawa dan menanggapi bencana cuaca buruk seperti banjir dan kebakaran hutan, yang menunjukkan keserbagunaan helikopter ini.
Alouette III mulai digunakan oleh Angkatan Udara Austria dari tahun 1967 hingga 2024. Sebanyak 24 unit Alouette III dibeli dari pabrikan Perancis Sud Aviation (kemudian menjadi Aérospatiale). Dengan output tenaga 570 hp, jangkauan terbang 400 kilometer, berat lepas landas maksimum 2.200 kilogram, dan kecepatan 210 km per jam, Alouette III menjadi tulang punggung “penerbangan gunung” militer selama 57 tahun bertugas.
Dalam aplikasi militer, Alouette III membuktikan dirinya dalam operasi domestik dan luar negeri, seperti berfungsi sebagai helikopter penghubung dan pengintai selama operasi keamanan di perbatasan selatan Austria pada tahun 1991, dan selama bertahun-tahun operasi luar negeri sebagai bagian dari EUFOR/ALTHEA di Bosnia dan Herzegovina. Setelah lebih dari setengah abad beroperasi penerbangan, tibalah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal dan menantikan penggantinya.
Pada tanggal 24 Mei 2024, Alouette III secara resmi dipensiunkan dengan Fly Out di pangkalannya Aigen im Ennstal. Bintang pertunjukannya adalah Alouette III 3E-KC (c/n 1387), mengenakan skema warna khusus dan memperingati 198.000 jam terbang yang dicapai helikopter ini. Fly Out resmi tersebut dihadiri oleh Menteri Pertahanan, Klaudia Tanner, Staf Angkatan Bersenjata Austria (Bundesheer) dan sejumlah tamu termasuk militer AS dan pihak Leonardo Helicopters.
Dari sejarahnya, prototipe Alouette III SA-316 mengudara pada 28 Februari 1959. Awalnya heli menggunakan mesin turbin gas Turbomeca Artouste 3 yang tingkatnya lebih rendah, menjadikan heli ini dapat beroperasi dengan baik di bawah 880 hp. Tampilan kompartemen mesinnya mirip dengan heli Westland Wasp TNI AL, dibiarkan terbuka tanpa pelindung. Pra seri edisi pertama SA-316 A lepas landas untuk pertama kalinya di Juli 1960.Setelah dua prototipe dan heli pra seri, produksi dimulai pada tahun 1961.
Helikopter ini diawaki oleh seorang pilot dan mampu membawa enam penumpang. Untuk kapasitas medis, dua tandu, seorang cedera, dan seorang petugas medis dapat diangkut. Sebagai heli angkut serbaguna, kargo 740 kg di kabin dan 750 kg di luar muatan bisa dibawanya. Peran lain heli ini juga kerap digunakan untuk pemantauan saat kebakaran hutan, dan fotografi udara.
Digantikan oleh Leonardo AW169M
Seperti dikutip scramble.nl, pada 20 Desember 2021, pemerintah Austria menandatangani perjanjian antar pemerintah (G2G) dengan Italia untuk pembelian 18 unit Leonardo AW169M Light Utility Helicopters (LUH) untuk menggantikan armada helikopter Alouette III.
Pembelian tersebut mencakup enam varian latih AW169B dan dua belas varian advanced multirole AW169MA dengan peralatan misi dan sistem senjata terintegrasi. Perjanjian tersebut juga mencakup perlengkapan peran, perlengkapan darat pesawat, suku cadang, publikasi teknis, dukungan teknis, kursus pelatihan dasar dan lanjutan (yang terakhir akan dilaksanakan bekerja sama dengan Angkatan Darat Italia), simulator, dan opsi untuk dua belas helikopter AW169MA lagi. dan enam varian AW169B. (Bayu Pamungkas)
Alouette II – Inilah Sosok Helikopter yang Ada di Foto KRI Irian
DI NUSANTARA beda cerita, TNI KITA lebih suka MEMPERCANTIK KOTA KOTA……TATA KOTA !!!! Di sana sini monumen padahal NUSANTARA ini masih BANYAK YG BOLONG tuk di COVER.
Mental nya GENGSI kalo nggak canggih bla bla….pdhal masi bisa di fungsikan
Contoh, PUMA hrs nya bs di geser ke timur mlh DI MONUMENKAN………
……..MUNG ISO NGELUS DODO……..
PUMA