Setelah 3 Tahun Grounded, CN-235 AU Brunei Kini Ada di Bandung Guna Jalani Maintenance
|Bertempat di Apron Hanggar Delivery Center, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI, Gita Amperiawan bersama Atase Pertahanan Brunei Darussalam, Col. Hj Suhailee menyambut kedatangan Air Crew yang menerbangkan pesawat CN-235-110 Angkatan Udara Kerajaan Brunei dari Bandara Internasional Brunei.
Baca juga: Bersama F-16, CN-235 Turki Tertangkap Foto Satelit di Bandara Ganja Azerbaijan
PT DI mengirimkan tim kecil ke Brunei yang terdiri dari Capt. Esther Gayatri Saleh, Ir. Nurcholis (flight test engineer), kopilot Kapten (L) Anjun, Adrianus (mekanik), Andi (mekanik), dan Saprawi (mekanik).
Pesawat CN-235-110 yang dibeli Angkatan Udara Kerajaan Brunei (The Royal Brunei Air Force/RBAF) tahun 1997 sudah cukup lama tidak diterbangkan. Pesawat ini diterbangkan terakhir kali tahun 2017, kemudian disimpan dan dirawat oleh Angkatan Udara Kerajaan Brunei. Sebagai informasi, AU Brunei hanya mengoperasikan satu unit CN-235 dalam armada transport.
Pesawat CN-235-110 grounded cukup lama karena adanya permasalahan perbaikan propeller yang ditangani oleh pihak lain. “Nggak ada yang malfunction, ini hidupkan dari storage”, kata Capt. Esther Gayatri Saleh, Test Pilot PTDI, dikutip dari siaran pers PT DI (28/10/2020).
PTDI memberikan pelayanan maintenance yang merupakan bagian dari program Aircraft Services PT DI kepada Angkatan Udara Kerajaan Brunei agar pesawat ini mendapatkan kepastian dalam kondisi layak terbang, dengan kehadiran PTDI untuk menginspeksi dan memperbaikinya.
“This is our services to our customer supaya mereka bisa terbang lagi. Mereka bagus maintain kebersihan, angkat jempol, pesawat ini sudah 23 tahun dibeli tahun 1997 tapi kondisinya masih baik,” jelas Esther.
Baca juga: Keturunan CN-235, HC-144 Ocean Sentry Mendapatkan Upgrade Sistem Setara Super Hercules
Pesawat CN-235-110 Angkatan Udara Kerajaan Brunei dijadwalkan akan berada di PT DI selama 2 minggu untuk swing compass, replacement cable assy of control quadrant, maintenance, installation of Auto Pilot Computer, Repainting (Anti Erosion dan Anti Lighting) Nose Radome dan recurrent Pilot training. (Gilang Perdana)
Haha thanks Brunai.
Tinggal ad Brunai klw di Wikipedia ada niat beli Pindah Harimau. Tor dan Buk ADS, lalu KA-52 dan sistem rudal pantai KH-35 BAL-E. Klw jadi bisah ketinggalan TNI.
Kerjasama yg apik diantara 2 negara Asean, dg dukungan indo brunei mndpt kepastian pd pesawat terbang. Semoga berlanjut hubungan yg sama menguntungkan serta mnjadi kokoh persahabatannya
Joss, mantab…..lanjutkan 👍💪