Serupa yang Ditemukan di Indonesia, Drone Bawah Laut Sea Wing ‘Haiyi’ Kini Ditemukan Nelayan Filipina

Seperti yang membuat geger Indonesia empat tahun silam, wilayah perairan Filipina rupanya belum lama ini kedatangan ‘tamu tak diundang’ yang berasal dari Cina. Persisnya telah ditemukan wahaha yang diduga drone bawah laut di perairan lepas pantai Filipina tengah.

Baca juga: Inilah Spesifikasi Sea Wing (Haiyi), Drone Bawah Laut Cina yang Bikin Geger India

Mengingat ada konflik perbatasan dengan Cina , maka temuan drone bawah laut milik Cina telah memicu serangkaian dugaan, yang utamanya pada potensi ancaman pada keamanan nasional Filipina.

Menurut informasi yang dipublikasikan oleh Voice of America pada 2 Januari 2025, otoritas Filipina sedang menyelidiki dugaan drone bawah air milik Cina yang ditemukan di perairan lepas pantai Filipina tengah. Drone bawah laut tersebut Perangkat ditemukan oleh nelayan setempat pada 30 Desember 2024, dan telah diserahkan ke pihak Angkatan Laut Filipina untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Chinese submarine drone found in Masbate, deep inside the Philippines archipelago

A Navy official confirmed on Thursday that a Chinese submarine drone, marked HY 119 yellow, was recovered approximately 9 kilometers from San Pascual, Masbate, at around 6:15 a.m. on 30 December.… pic.twitter.com/uBFeDSyCs3

— Indo-Pacific News – Geo-Politics & Defense (@IndoPac_Info) January 2, 2025

Menurut laporan polisi, tiga nelayan menemukan drone bawah laut tersebut sekitar sembilan kilometer (enam mil) dari pantai San Pascual di Provinsi Masbate. Drone bawah laut berwarna kuning dan bertanda kode “HY-119” yang mengambang di permukaan air saat ditemukan.

Drone mirip torpedo itu berukuran sekitar dua meter panjangnya dan dilengkapi dengan struktur mirip sirip, antena, dan perangkat “mata” pengintaian, ungkap para pejabat.

Kepala polisi daerah Andre Dizon mencatat bahwa penelitian sumber terbuka mengidentifikasi “HY-119” sebagai sebutan untuk sistem navigasi dan komunikasi bawah laut Cina. Meskipun drone itu tidak bersenjata, pihak berwenang menyoroti implikasi keamanan nasional yang mungkin ditimbulkannya.

Penemuan itu terjadi di tengah sengketa maritim yang sudah berlangsung lama antara Manila dan Beijing atas Laut Cina Selatan. Seperti diketahui, Cina mengklaim hampir seluruh laut itu sebagai wilayah kedaulatannya, menolak klaim negara lain, dan mengabaikan putusan internasional yang melemahkan pendiriannya.

(Lagi) Drone Bawah Laut Sea Wing ‘Haiyi’ Ditemukan Nelayan Indonesia

Kehadiran drone itu dapat menunjukkan meningkatnya minat Cina terhadap perairan kepulauan Filipina. Drone itu dapat melakukan operasi pemetaan dasar laut, yang berpotensi mempersiapkan penempatan kapal selam di wilayah tersebut.

Bila melihat dari desainnya, maka drone bawah laut yang ditemukan oleh nelayan Filipina, identik dengan Sea Wing ‘Haiyi’ atau underwater gliders milik Cina yang juga pernah ditemukan di perairan Indonesia.

Drone bawah laut ini ditemukan terbuat dari aluminium dan dilengkapi dua buah sayap, yakni sebelah kiri dan kanan, masing-masing berukuran 50 centimeter. Kemudian panjang bodi diperkirakan 225 centimeter, ekor 18 centimeter, ada antena belakang 93 sentimeter, serta terdapat benda mirip kamera yang terletak di area bodi.

Sea Wing alias Haiyi disebut-sebut dilengkapi dengan berbagai sensor biologis, hidrologi, dan kimia. Drone ini melakukan survei dalam area pengamatan 300 × 300 mil. Drone dengan sayap lipat ini mencatat lebih dari 3.400 profil survei dan memperoleh sejumlah besar data hidrologi termasuk suhu, salinitas, kekeruhan, dan kandungan oksigen.

Cina Pamerkan Drone Bawah Laut yang Bisa Dilepaskan dari Udara

Drone bawah laut Haiyi dibangun dari material alumunium dan bahan serat komposit, untuk navigasi di dalam laut menggunakan sepasanh sayap yang dapat dilipat.

Hidung lambung yang bertekanan berisi mesin apung glider bawah air dan sistem kontrol kedalaman, plus terdapat payload misi dan unit kontrol yang terletak di tengah. Haiyi dapat mengarung selama 141 hari dan menjelajah sejauh 3.619 km.

Menurut beberapa sumber, data pengamatan laut yang dikumpulkan oleh drone Haiyi ditransmisikan oleh kapal markas (kapal riset) Xiang Yang Hong 06 ke pusat komando yang berbasis di darat melalui komunikasi satelit (satcom), memungkinkan para ilmuwan untuk memeriksa interaksi dinamis dan proses fenomena bawah laut secara real-time. (Gilang Perdana)

Cina Terdeteksi Operasikan Selusin Drone Bawah Laut di Samudera Hindia, AL India Kerahkan P-8 Poseidon