Serupa Tapi Tidak Sama, Ini Perbedaan Antara T/TA-50 Golden Eagle dan FA-50 Fighting Eagle

Lantaran punya desain yang serupa, banyak orang yang menjadi rancu untuk membedakan antara T/TA-50 Golden Eagle dengan FA-50 Golden Eagle. Namun, pihak manufaktur, dalam hal ini Korea Aerospace Industries (KAI) tetap memberikan beberapa perbedaan pada dua jenis pesawat tandem seat single engine ini, meski perbedaan itu agak ‘sukar’ dilihat dari luar.

Baca juga: AU Korea Selatan Terima TA-50 Block 2 Golden Eagle, Jet Latih Tempur dengan Kemampuan ‘Setara’ FA-50

Dari sejarahnya, KAI T-50 Golden Eagle adalah keluarga jet tempur militer yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries. Pesawat ini dikembangkan pada tahun 1990an sebagai bagian dari usaha pertama Korea dalam pembangunan jet militer. T-50 awal dirancang sebagai pesawat latih, dengan modifikasi selanjutnya untuk menciptakan varian pelatihan bersenjata dan juga varian serangan.

Walau kalah senior dari Indonesia yang lebih dulu memproduksi pesawat udara, sejatinya Korea Selatan telah lama terlibat dalam pengembangan komponen dan perakitan pesawat militer, namun baru mengembangkannya sendiri pada tahun 1990-an.

KT-1B Wong Bee TNI AU.

Pengembangan lokal pertamanya adalah KT-1 Wong Bee, yakni pesawat latih turboprop bermesin tunggal dengan dua tempat duduk. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1991, dan setelah melalui program pengujian yang panjang, akhirnya memasuki dinas militer pada tahun 2000. Pesawat ini tetap diproduksi dan digunakan oleh Angkatan Udara Republik Korea dan beberapa lainnya.

Kemudian Korea Aerospace Industries (KAI) dibentuk pada tahun 1999 dari penggabungan divisi kedirgantaraan Samsung, Daewoo, dan Hyundai. Berkat dukungan alih teknologi dari Lockheed Martin , kemudian munculah T-50 Golden Eagle yang dirancang dan dimaksudkan sebagai jet latih begi penerbang tempur untuk Angkatan Udara Republik Korea – khususnya pada program transisi ke KF-16 (General Dynamics F-16) dan F-15K (McDonnell Douglas F -15).

Diramu dari Simple Flying, program pengembangan T-50 (awalnya dikenal sebagai KTX-2) dimulai pada tahun 1992. Setelah beberapa kali penundaan, pesawat pertama terbang pada bulan Agustus 2002. Mengikuti pesanan awal dari Angkatan Udara Republik Korea untuk 25 pesawat, pesawat latih T-50 mulai beroperasi pada bulan Februari 2005.

T-50 Golden Eagle
T-50 Golden Eagle dirancang menyerupai F-16 Fighting Falcon, meski sedikit lebih kecil. Ini adalah pesawat tandem seat dengan mesin jet yang dilengkapi afterburner tunggal (mesin General Electric F404). Varian dasarnya tidak dipersenjatai tetapi dapat dimodifikasi untuk pelatihan senjata.

Selain Angkatan Udara Republik Korea, sebagai penglaris pesawat jet latih T-50 juga telah dibeli oleh Indonesia (15 unit), menyusul kemudian Angkatan Udara Thailand, dan Angkatan Udara Irak. Pada perkembangan lebih lanjut, T-50 telah dimodifikasi menjadi dua varian pelatihan lebih lanjut:

– T-50B adalah versi modifikasi untuk keperluan aerobatik. Pesawat ini digunakan oleh tim aerobatik Angkatan Udara Republik Korea, Black Eagles.
TA-50 adalah varian modifikasi untuk pelatihan tempur atau peran serangan ringan. Pesawat ini memiliki spesifikasi yang sama dengan T-50 tetapi dilengkapi kanon 20mm dan rel ujung sayap untuk membawa rudal udara-ke-udara.

FA-50 Fighting Eagle
FA-50 ‘Fighting Eagle’ adalah varian tempur/serangan dari seri T-50. Perkembangan yang lebih maju ini ditujukan untuk peran tempur dibandingkan pelatihan. Beberapa perbedaan/peningkatan utama pada FA-50 meliputi:

– Peningkatan avionik, termasuk sistem data-link dan sistem pencitraan penglihatan malam kokpit
– Radar yang ditingkatkan dengan jangkauan yang lebih jauh
– Peningkatan opsi persenjataan
– Peningkatan kapasitas bahan bakar
– Pilihan mesin berbeda, termasuk General Electric F414 yang ditingkatkan
– Beberapa pesawat dilengkapi dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, seperti pada pesanan Malaysia.

FA-50 milik AU Filipina.

FA-50 pertama kali terbang pada tahun 2011 dan awalnya dikenal sebagai A-50. KAI juga mengusulkan varian pesawat tempur satu kursi (single seat) yang disebut F-50, namun hal ini belum dikembangkan lebih lanjut. Selain Angkatan Udara Korea Selatan, FA-50 juga telah dibeli oleh Angkatan Filipina, Angkatan Udara Malaysia, dan Angkatan Udara Polandia.

Angkatan Udara Korea Selatan telah memesan setidaknya 60 unit pesawat jenis ini. Pesanan Angkatan Udara Polandia menjadi yang terbesar hingga saat ini dan di luar Asia. Empat puluh delapan unit FA-50 telah dipesan pada tahun 2022 (yang pertama dikirim pada akhir tahun 2023), terutama untuk menggantikan MiG-29 yang dihibahkan ke Ukraina. (Gilang Perdana)

Jet Tempur FA-50 Moncer di Pasar Ekspor, KAI Canangkan Varian Single Seat, F-50

5 Comments