Update Drone KamikazeKlik di Atas

Serbia Umumkan Operasional Penuh FK-3 Air Defence System – Rudal Hanud Buatan Cina yang Pertama Digelar di Eropa

Meski sistem rudal hanud jarak jauh FK-3 Air Defence System telah tiba di Serbia pada tahun 2020, namun baru pada awal tahun ini, diungkap bahwa sistem rudal hanud buatan Cina tersebut telah beroperasi secara penuh, yang juga menyiratkan sebagai sistem rudal hanud pertama buatan Cina yang digelar di wilayah Eropa.

Baca juga: FK-3 Air Defence System – Sistem Hanud Jarak Jauh Pertama Buatan Cina yang Digunakan Negara di Eropa

Serbia secara resmi mengakuisisi sistem rudal FK-3 sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2019. Kontrak yang diselesaikan pada bulan Desember 2019 tersebut menandai langkah strategis Serbia untuk memodernisasi sistem pertahanan udaranya dan meningkatkan kemampuan militernya.

Akuisisi FK-3 merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat infrastruktur pertahanan negara tersebut, khususnya mengingat tantangan keamanan regional yang semakin meningkat. Penandatanganan kontrak tersebut juga memperkuat kerja sama militer Serbia yang sedang berlangsung dengan Cina, hubungan yang telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dalam hal teknologi pertahanan dan kemitraan strategis.

FK-3 adalah sistem rudal hanud jarak jauh yang sangat canggih yang merupakan teknologi rudal terkini. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen terintegrasi yang dibuat untuk penyebaran cepat dan efektivitas di lingkungan yang menantang.

Komponen FK-3 Air Defence System meliputi Pusat Komando, yang menyediakan kontrol terpusat untuk mengelola operasi sistem rudal; Sistem Radar, yang dirancang untuk melacak target dan memberikan peringatan dini terhadap ancaman yang masuk, dengan fokus pada target di ketinggian rendah, sedang, dan tinggi; Unit Peluncur, yang bertugas mencegat ancaman udara; dan Kendaraan Logistik, yang memastikan mobilitas cepat dan mendukung sistem di lapangan.

Salah satu fitur FK-3 yang paling menonjol adalah kemampuan manuvernya yang tinggi, yang memungkinkannya untuk menanggapi berbagai ancaman udara sambil mempertahankan efisiensi spasial dengan cepat. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk melindungi infrastruktur militer dan sipil yang penting. Teknologi canggih sistem ini memungkinkannya untuk menyerang target dari jarak jauh dan beroperasi di lingkungan yang sangat membutuhkan penyebaran dan mobilitas cepat.

Pasukan Pertahanan Udara Serbia telah memulai pelatihan ketat bagi personel mereka, khususnya di Brigade Rudal Pertahanan Udara ke-250, yang bertugas mengoperasikan sistem FK-3. Latihan harian memastikan kesiapan kru untuk menangani sistem dalam kondisi dunia nyata. Sesi pelatihan ini juga mencakup evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja kru, yang memastikan keunggulan operasional dalam mempertahankan infrastruktur penting, pasukan, dan wilayah udara.

FK-3 Air Defence System adalah varian ekspor dari HQ-22, sistem senjata ini di produksi Jiangnan Space Industry, yang merupakan bagian dari China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC). Baterai FK-3 menjadi arsenal persenjataan hanud terbaru bagi Angkatan Bersenjata Serbia yang diperlihatkan pada demonstrasi kekuatan militer Štit (Shield) 2022 di pangkalan udara Batajnica pada 30 April 2022.

Serbia memesan FK-3 pada 2019 dan komponennya dikirim ke Batajnica pada 9–11 April 2022 oleh enam pesawat angkut Y-20A milik Angkatan Udara Cina. FK-3 akan bertugas di Batalyon Rudal Pertahanan Udara ke-2 Angkatan Udara Serbia dan Brigade Rudal Pertahanan Udara ke-250 Pertahanan Udara, terutama untuk melindungi ibu kota, Beograd, tetapi juga kota-kota penting yang strategis di Novi Sad, Ni, dan Kragujevac.

CH-92A – Drone Kombatan Pertama Buatan Cina yang Digunakan Negara di Eropa

FK-3 atau HQ-22 (Hóng Qí-22/Red Banner-22) adalah sistem rudal hanud jarak sedang-jauh yang mengandalkan dengan pemandu semi-active radar homing/radio-command guidance air defence. Baterai FK-3/HQ-22 mencakup satu kendaraan radar dan tiga kendaraan peluncur erector transporter yang masing-masing dilengkapi dengan empat rudal. Setiap baterai dilaporkan dapat menyerang enam target udara secara bersamaan.

Sistem rudal ini dapat disandingkan dengan sistem hanud Patriot besutan Amerika Serikat dan sistem hanud S-300 dari Rusia. Meskipun memiliki jangkauan yang lebih pendek dari varian S-300 seperti S-300PMU-2, namun HQ-22 dianggap punya keunggulan dari superior electronic countermeasures (ECM) dan kemampuan superior terhadap target siluman pada jarak yang lebih pendek.

Ditenagai rocket motor solid fuel HQ-22 memiliki jangkauan hingga 170 kilometer (110 mil) dan dapat menyerang target pada ketinggian dari 50 meter (160 kaki) hingga 27 kilometer (17 mil). Rudal dipandu oleh panduan radar semi-aktif dan dapat menyerang rudal balistik dan jelajah, pesawat terbang, helikopter, dan kendaraan udara tak berawak.

Sistem ini mampu meluncurkan 12 rudal untuk menyerang hingga enam target secara bersamaan dan menyerang hingga 36 target dengan 72 rudal ketika beberapa unit tembakan, di bawah kendali kendaraan komando. (Gilang Perdana)

Senasib dengan Mesir, Rafale Pesanan Serbia Bakal Dibatasi Kemampuan Peperangan Udara ke Udaranya

One Comment