Update Drone KamikazeKlik di Atas

Serang Pembangkit Listrik Israel di Haifa, Rudal Balistik Hipersonik “Palestine-2” Jadi Perhatian Dunia

Setelah sukses menghantam pembangkit listrik Israel di kota Haifa pada awal Januari 2025, nama rudal balistik hipersonik Palestine-2 yang diluncurkan milisi Houthi di Yaman sontak naik daun. Tangan Iran jelas berada dibalik serangan rudal berkecepatan tinggi ini, pasalnya Palestine-2 merupakan pengembangan lebih lanjut dari rudal balistik Iran, Fateh-110.

Baca juga: Iran Serang Markas Mossad di Erbil (Irak) dengan Rudal Balistik Fateh-110

Fateh-110 adalah rudal balistik jarak pendek – short-range ballistic missile (SRBM) single stage yang mampu menyerang target pada jarak 250 km. Dari beberapa literasi, Fateh-110 masuk kategori rudal balistik dengan tenaga solid-propelan untuk menyasar target jarak pendek.

Sementara Palestine-2 yang mampu menerobos sistem pertahanan udara Israel, adalah rudal balistik hipersonik berbahan bakar padat two stage yang dikembangkan Houthi Yaman dengan bantuan teknologi signifikan dari Iran.

Berdasarkan desainnya, rudal ini kuat dugaan didasarkan pada rudal balistik Fateh-110 buatan Iran, yang dimodifikasi substansial untuk meningkatkan jangkauan, kecepatan, dan kemampuan manuvernya.

Palestine-2 telah dikembangkan sebagai varian Fateh-110 yang lebih canggih. Rudal ini menggabungkan berbagai perbaikan dalam sistem pemandu, propulsi, dan kemampuan manuvernya, menjadikannya rudal hipersonik yang mampu mencapai kecepatan Mach 16.

Palestine-2 dikembangkan sebagai bagian dari program rudal Yaman yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyerang target musuh utama yang berada jauh di dalam wilayah Israel dan Saudi. Program rudal Yaman yang didukung Iran telah memberikan keahlian substansial dalam teknologi rudal, khususnya dalam hal sistem propulsi berbahan bakar padat dan panduan canggih.

Dikutip Army Recognition, pengembangan Palestine-2 dimulai pada awal tahun 2020-an, dengan keterlibatan Iran yang memastikan bahwa rudal tersebut pada akhirnya dapat mencapai kemampuan hipersonik yang dibutuhkan untuk melewati sistem pertahanan paling canggih di kawasan tersebut.

Palestine-2 mulai beroperasi aktif pada akhir tahun 2024, setelah serangkaian uji peluncuran yang berhasil, dan pertama kali digunakan secara operasional pada bulan Desember 2024. Penempatan terakhirnya adalah pada bulan Januari 2025, ketika menghantam pembangkit listrik di Haifa, Israel, yang menandai tonggak penting dalam program rudal Yaman.

Kinerja rudal dalam serangan ini dipuji sebagai keberhasilan besar, yang menunjukkan kemampuannya untuk mencapai target kritis di Israel dan menghindari sistem pertahanan canggih.

Palestine-2 diluncurkan dari platform darat bergerak, yang menyediakan mobilitas dan fleksibilitas operasional yang signifikan. Platform peluncuran dipasang pada heavy truck yang dirancang untuk membawa dan meluncurkan rudal dari lokasi tersembunyi.

Palestine-2 diperkirakan memiliki jangkauan 2.150 km, yang memungkinkannya untuk menyerang target strategis jauh di dalam wilayah Israel dan Saudi, seperti instalasi militer, pembangkit listrik, dan pusat komunikasi.

Palestine-2 membawa hulu ledak seberat 500 kg yang dirancang untuk memberikan kerusakan substansial pada targetnya. Hulu ledak tersebut dapat menembus struktur yang diperkeras, memastikan bahwa rudal tersebut dapat menetralkan infrastruktur penting secara efektif. Selain daya rusaknya, rudal tersebut memiliki kemampuan manuver canggih yang memungkinkannya untuk menyesuaikan lintasan penerbangannya selama fase terminal, sehingga menyulitkan pencegat untuk memprediksi dan melawan jalur rudal tersebut.

Palestine-2 menggunakan kombinasi sistem pemandu inersia dan navigasi satelit untuk memastikan presisi tinggi pada jarak jauh, sehingga mampu mencapai serangan akurat pada target bahkan ketika diluncurkan dari jarak lebih dari 2.000 km.

Dengan demikian, Palestine-2 merupakan lompatan maju yang signifikan dalam teknologi rudal Yaman dan Iran, yang menggabungkan kemampuan serangan jarak jauh dengan kecepatan hipersonik dan manuver canggih untuk menantang sistem pertahanan udara canggih. (Bayu Pamungkas)

Setelah Drone Kamikaze, Iran Disebut Bakal Pasok Rudal Balistik Fateh-110 dan Zolfaghar ke Rusia

5 Comments