Serang Houthi di Yaman, F/A-18E Super Hornet AL AS Lepaskan GBU-53/B StormBreaker

Legitimasi battle proven sudah barang tentu dapat diraih atas pelibatan atau penggunaan suatu jenis persenjataan dalam medan operasi tempur. Tak ingin menunggu lama, ada kabar bahwa bom pintar StormBreaker telah digunakan AS untuk melancarkan serangan ke milisi Houthi di Yaman.

Baca juga: Hantam MBT T-72, Inggris Sukses Uji Tembak Perdana Rudal Jelajah Spear 3 dari Eurofighter Typhoon

Dalam operasi serangan udara terbaru AS terhadap Houthi di Yaman diberi nama Operation Rough Rider, yang dimulai pada 15 Maret 2025. Operasi tersebut merupakan bagian dari kampanye militer yang lebih luas untuk menanggapi serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial dan militer di Laut Merah dan Teluk Aden.

Dan beberapa foto atas jatuhnya StormBreaker yang tidak meledak telah diunggah di media sosial. Mengutip sumber dari akun X @sentdefender, disebut bahwa StormBreaker yang belum meledak telah ditemukan di Provinsi Shabwah, Yaman Tengah. Jet tempur yang diduga meluncurkannya adalah F/A-18E Super Hornet yang beroperasi dari atas kapal induk USS USS Harry S. Truman (CVN-75), setelah sebelumnya Super Hornet yang dilengkapi StormBreaker terlihat dalam misi serangan udara ke Houthi pada bulan Maret lalu.

Nama resminya adalah GBU-53/B StormBreaker produksi Raytheon Technologies (RTX). Fitur StormBreaker yang menonjol adalah sistem pencari multimode, yang memandu senjata menggunakan sensor kamera inframerah, radar gelombang milimeter, dan laser semi-aktif, selain GPS dan panduan sistem navigasi inersia. Pendekatan ini memastikan tingkat akurasi dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai skenario operasional.

Ukuran StormBreaker yang ringkas memungkinkan lebih sedikit pesawat yang dibutuhkan untuk mengatasi jumlah target yang sama dibandingkan dengan senjata yang lebih besar yang memerlukan banyak jet.

GBU-53/B StormBreaker, yang sebelumnya dikenal sebagai Small Diameter Bomb II. pengembangannya dimulai pada tahun 2006 untuk bom kelas 250 pon (113 kg) yang dapat mengidentifikasi dan menyerang target bergerak dari jarak jauh dalam segala kondisi cuaca.

GBU-53/B StormBreaker punya berat 93 kg, sementara panjangnya 176 cm dengan diameter 15-18 cm. Bobot hulu ledaknya 48 kg dan dapat menjangkau sasaran sejauh 110 km dan untuk sasaran bergerak sejauh 72 km.

Pada bulan November 2023, pihak Angkatan Laut AS menyebut akan mengoptimalkan kemampuan serang F/A-18E/F Super Hornet dengan StormBreaker. Awalnya StormBreaker digunakan pada jet tempur F-15E dan saat ini sedang menjalani pengujian integrasi pada jet tempur stealth F-35 Lightning II. (Bayu Pamungkas)

Angkatan Laut AS Integrasikan F/A-18 Super Hornet dengan ‘Bom Pintar’ StormBreaker

3 Comments