Seperti Indonesia, Mesir dan Aljazair Juga Tinggalkan Rencana Pembelian Sukhoi Su-35
Secara perlahan, Amerika Serikat telah memukul industri pertahanan Rusia. Bukan lewat kampanye senjata di medan peperangan, apa yang dilakukan Washington lewat sanksi kepada negara calon pembeli lewat Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), membuat repot Moskow dalam menuntaskan transaksi penjualan senjata. Dalam konteks jet tempur Sukhoi Su-35, selain Indonesia, rupanya Mesir dan Aljazair berencana untuk menghentikan kesepakatan pengadaan Su-35.
Baca juga: KSAU: “Dengan Berat Hati Kita Harus Tinggalkan Rencana Pembelian Sukhoi Su-35”
Kedua negara, yaitu Mesir dan Aljazair, sebelumnya diketahui lumayan berani dalam menghadapi ancaman CAATSA. Dikutip dari defence-blog.com (4/1/2022), dikatakan Mesir, Aljazair dan Indonesia, berencana untuk mengentikan program akuisisi Su-35 di tengah sanksi ekonomi yang diarahkan pada sektor industri minyak, pertahanan dan produk ekspor-impor.
Sumber defence-blog.com menyebut bahwa Rusia telah meminta mitra potensialnya untuk untuk menyelesaikan masalah teknis dan politik yang muncul sebagai akibat dari sanksi dan embargo impor komponen modern dari AS, Eropa, dan Israel untuk memproduksi Su-35. “Industri pertahanan Rusia kehilangan tiga pesanan besar untuk pesawat tempur Su-35 sekaligus karena kegagalan untuk mengganti radar scanned array dan avionik, yang sebelumnya diimpor dari sejumlah negara Eropa dan Israel,” kata sumber Defense Blog.
Mesir menjadi kasus yang unik, pasalnya saat ini AU Mesir sudah menerima 17 unit Su-35 dari total yang dipesan 30 unit. Sementara Aljazair pada 27 Desember 2019 dilaporkan telah menandatangani kontrak untuk 14 pesawat sebagai bagian dari kesepakatan militer besar yang juga mencakup pembelian pesawat tempur Su-34 dan Su-57. Namun, baik pemerintah Rusia maupun Aljazair tidak pernah mengkonfirmasi bahwa kesepakatan tersebut. Sebagai ‘sekutu’ Rusia di Afrika Utara, kini Aljazair memutuskan untuk memusatkan anggarannya pada modernisasi pesawat tempur Sukhoi Su-30MKA.
Baca juga: Spektakuler! Sukhoi Su-35 Pesanan Mesir Telah Mengudara dan Dalam Proses Pengiriman
Rosoboronexport selaku agen resmi penjualan produk pertahanan Rusia menolak untuk memberi komentar pada hari Senin kemarin, tetapi ada kabar yang menarik, Kantor Berita Iran Mehr, melaporkan bahwa Rusia siap untuk menjual pesawat tempur Su-35 ke Iran. Teheran akan menandatangani perjanjian 20 tahun tentang kerja sama militer-strategis dengan Rusia bulan depan. Menurut Mehr News Agency, perjanjian tersebut akan mencakup pembelian senjata Rusia senilai US$10 miliar, termasuk rudal hanud S-400, satelit, dan jet tempur Su-35 bekas pesanan Mesir. (Bayu Pamungkas)
Karna CAATSA atau ada hal lain..,?
Apa gue kate sebelumnya. Sanksi komponen modern terutama semikonduktor. Ngotot Su35 wajib dibeli justru membahayakan modernisasi militer Ruskies sendiri. Pasokan military grade semiconductor terancam akan distop oleh Amriki dan kroni2nya
Biden memang lebih keras daripada Trump. Tradisi US Democrat Party seperti yang sudah sudah. Embargo & sanksi
Yg ini pasti dengan “Ringan Hati” karena tes Bluefor Opfor Mesir dgn mudah burung Raisoborong terbutakan oleh L’ amour sedangkan Algeria capek tuh kena tipu tipu trauma kasus Mig29 Smt yg ternyata upgradean sisa AU Soviet di stempel baru.
Selamat deh buat iran, jadi yg terkuat di timteng, stok ready, dapet borongan stroonk bingiiiits, flashsale lagih👍😁
Benar kata para sesepuh formil Kaskus bahwa 90℅ semikonduktor alutsista Rusia impor dari US + Israel
Apalagi Biden akan membuat aturan baru dari sanksi pajak perdagangan sepihak komponen semikonduktor dinaikkan hingga 3 kali lipat efek makin panasnya eskalasi di Krimea
Harga Su35 bisa melebihi F15 EX & Rafale. Ditambah CAATSA dgn sikap Biden yang tidak mengenal toleransi wajar saja Mesir & Aljazair ikut langkah Indonesia
Mi28 yang dibeli Bangladesh kemungkinan besar bisa lebih mahal daripada Apache nih
Di grup formil Kaskus juga ada diskusi tentang kemungkinan nilai kontrak Su35 ex Mesir & Aljazair sebanyak 30 unit dgn nilai USD 6,5 milyar. Harga Su35 kini USD 210-215 juta. Mengalahkan Rafale jelas!!. Beruntung Cina 2014 dgn harga Su35 cuma USD 80 juta
Pantas harga su-35 lbh mahal dr pes4++ lainya karena menggunakan komponen impor,lbh baik beli su-family lainya yg bener2 asli buatan Rusia yg sdh mengadopsi teknolog gen 4++
Sepertinya su35 ini proyek kongsi terselubung perusahaan Rusia dan perusahaan barat
Semua akan CAATSA pada waktunya
aduh…caatsa”
Pasti ini Gara – gara akal Licik, Permainan Kotor dan tipu Muslihat Amerika Serikat yang sudah terkenal sejak dahulu kala…
Dimulai dari Iraq, Afghanistan, Iran serta sekarang yang menjadi korban selanjutnya adalah Russia
Nasib Su-57 dan Su-75 mungkin sama, jk CAATSA msh ada
Yang disasar CAATSA itu personal atau lembaga yang terlibat dalam transaksi pembelian (biasanya bank penjamin), bukan negara pembeli secara keseluruhan. Amerika tahu, negara seperti Indonesia kalau beli senjata dalam jumlah besar tidak pernah bayar cash, tapi ngutang lewat bank. Bank yang bayar ke negara produsen, Indonesia bayar nyicil ke bank. Di sinilah taktik Amerika berjalan. Bank yang jadi fasilitator pembelian menjadi target. Dan nggak ada bank di muka bumi yang mau kena black list, bahkan bank Rusia sekalipun.
Cara ini lebih efektif daripada mengembargo negara pembeli secara keseluruhan. Kalau embargo total, biasanya negara pembeli malah semakin nekat.
“US$10 miliar, termasuk rudal hanud S-400, satelit, dan jet tempur Su-35 bekas pesanan Mesir”
Wahyudi bisa nangis bombay ketakutan denger iran dapet borongan murah senjata berat top di dunia & strooonk bingiiiiiits, disini aja berat hati batalinnya, stok ready lagi gak pake antri😁