Update Drone KamikazeKlik di Atas

Senasib dengan Mesir, Rafale Pesanan Serbia Bakal Dibatasi Kemampuan Peperangan Udara ke Udaranya

Setelah dua tahun bernegosiasi, Perancis akhirnya memberi lampu hijau kepada Serbia untuk membeli 12 unit jet tempur Rafale. Meski begitu, Serbia belum bisa bernafas lega, pasalnya ada kabar Rafale yang dijual ke Serbia akan dibatasi kemampuannya, serupa dengan Rafale milik Mesir. Yang mana Rafale Mesir dan Serbia akan dibatasi kemampuan peperangan udara ke udaranya.

Baca juga: Setelah Dua Tahun Negosiasi, Perancis Restui Serbia Beli 12 Unit Jet Tempur Rafale

Pembatasan kemampuan peperangan udara ke udara Rafale diwujudkan dengan tidak adanya opsi bagi Mesir dan Serbia untuk melengkapi Rafale-nya dengan rudal udara ke udara Meteor, yang masuk kategori rudal beyond visual range (BVR) yang dikembangkan oleh diproduksi oleh MBDA Missile Systems dari Perancis.

Bila pembatasan Rafale Mesir terkait tekanan dari Israel, yang khawatir dominasinya kekuatan udaranya akan terganggu bila Rafale Mesir dibekali dengan rudal Meteor, maka pembatasan kemampuan yang akan diterapkan pada Rafale Serbia punya alasan yang berbeda.

Mengutip militarywatchmagazine.com, disebut jet tempur Rafale yang saat ini dipesan untuk Angkatan Udara Serbia telah dikonfirmasi oleh sumber-sumber lokal telah diturunkan kelasnya dalam kemampuan udara ke udara, memastikan bahwa jet-jet tempur tersebut hanya akan mampu memberikan tantangan terbatas terhadap kekuatan udara NATO jika kebijakan Beograd sejalan dengan preferensi Blok Barat.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic pertama kali mengonfirmasi kesepakatan untuk memperoleh jet tempur tersebut pada tanggal 9 April setelah melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Perancis Emmanuel Macron.

(Reuters)

Langkah Perancis memblokir penjualan rudal Meteor kepada klien bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan pesawat tempur Rafale yang ditawarkan ke Mesir juga dibatasi. Ini merupakan bagian dari kebijakan Barat yang sudah berlangsung lama untuk menolak akses Mesir ke aset udara ke udara berkinerja tinggi.

Alhasul, meski Mesir mengoperasikan ratusan unit F-16, namun hanya mengandalkan rudal udara ke udara jarak jauh AIM-7 Sparrow era Perang Dingin yang sudah usang yang bahkan lebih terbatas dalam kinerjanya.

Tersandung Masalah Kosovo, Perancis Enggan Jual Dassault Rafale ke Serbia

Ketika Serbia bergerak untuk melakukan akuisisi pertamanya terhadap pesawat tempur Barat, perlu dicatat bahwa negara itu akan ditempatkan di bawah batasan yang sama. Jet tempur Rafale Serbia karenanya akan menjadi salah satu pesawat tempur yang paling tidak mampu dalam pertempuran udara ke udara di Eropa Timur, karena negara-negara di seluruh wilayah tersebut akan memperoleh F-35, sementara Kroasia memperoleh Rafale dengan rudal Meteor, dan Slovakia memperoleh F-16 Block 70 dengan varian modern AIM-120 AMRAAM

Apesnya, Rafale Serbia akan memiliki jangkauan pertempuran udara ke udara yang lebih rendah daripada MiG-29 yang sudah dikerahkannya, yang menggunakan rudal R-77-1 dengan jangkauan 110 km dibandingkan dengan jangkauan 80 km MICA. MiG-29 lebih cepat dan memiliki performa terbang yang jauh lebih unggul daripada Rafale, meskipun varian yang saat ini diterbangkan Serbia mengandalkan avionik yang saat ini sudah ketinggalan zaman.

Rudal Meteor di Rafale

Akuisisi jet tempur Rafale oleh Serbia sangat kontroversial di dalam negeri, sebagian besar karena memori historis pemboman intensif NATO terhadap infrastruktur sipil negara itu pada tahun 1990-an, dengan pesawat yang dipasok Barat dianggap tidak akan banyak berguna jika permusuhan kembali terjadi.

Dengan pembatasan kemampua Rafale, bukan tidak mungkin bila Serbia akhirnya akan mengikuti jejak Mesir, yakni memilih mengakuisisi jet tempur Chengdu J-10C dari Cina, yang tidak tanggung-tanggung akan menjual berikut rudal udara ke udara canggih, seperti PL-10 dan PL-15. (Gilang Perdana)

Padahal Sudah Punya Rafale, Ini Alasan Mesir ‘Masih Harus’ Akuisisi Jet Tempur Chengdu J-10C

5 Comments