Update Drone KamikazeKlik di Atas

Semut Api Invasi Fasilitas Militer Australia di Queensland, Bagian dari Serangan Biologi?

Meski banyak negara maju telah mengantisipasi adanya serangan biologi, namun dalam dinamika peperangan saat ini, serangan biologi nyaris terlupakan, padahal potensi ancaman ada di depan mata. Seperti kasus di Australia, negeri di selatan Indonesia yang selalu paranoid terhadap akvititas militer dan intelijen Cina di Indo Pasifik, kini jusrtu telah ‘diinvasi’ oleh semut api (fire ant).

Baca juga: Australia dan Cina Memanas (Lagi), Helikopter MH-60R Seahawk ‘Ditembak’ Flare Jet Tempur Chengdu J-10

Ini bukan kasus yang dianggap enteng oleh pemerintah Australia, pasalnya invasi semut merah telah ‘menyerang’ begitu banyak fasilitas militer penting di Australia. Dikutip The Guardian – theguardian.com (27/6/2024), semut api dikatakan telah menyebar di pangkalan militer Australia karena kegagalan pengawasan secara besar-besaran. Para ahli berpendapat bahwa telah terjadi kegagalan pengawasan besar-besaran” di properti milik negara persemakmuran tersebut.

Semut api telah terdeteksi di delapan lokasi pertahanan di Queensland. Tujuh diantaranya berada dalam zona pengendalian semut api seluas 700.000 hektar di negara bagian ini, yang membentang dari Gold Coast hingga Caboolture. Namun serangan kedelapan terjadi di luar zona tersebut – di Swartz Barracks di Oakey, 130 km sebelah barat Brisbane. Infestasi (serangan hama atau parasit dalam jumlah besar pada inang yang dapat menimbulkan penyakit) ditemukan pada bulan April dan setidaknya 128 sarang telah dihancurkan sejak saat itu.

Departemen Pertahanan Australia menegaskan bahwa spesialis pengelola hama secara rutin terlibat di seluruh properti pertahanan, namun para ahli yakin sarang di Barak Swartz tidak ditemukan selama bertahun-tahun.

Invasive Species Council (Dewan Spesies Invasif) sangat khawatir sehingga kepala eksekutifnya, Andrew Cox, telah menulis surat kepada menteri pertahanan, Richard Marles, menyerukan audit mendesak terhadap semua properti pertahanan di seluruh Australia.

“Semut api kemungkinan besar telah berada di (Oakey) selama beberapa tahun yang menunjukkan adanya kegagalan pengawasan besar-besaran di wilayah pertahanan,” tulis Cox kepada Marles, yang juga menjabat wakil perdana menteri, pada bulan April.

Queensland adalah rumah bagi pangkalan militer terbesar di negara ini dan 14 fasilitas pertahanan yang signifikan. Di seluruh Australia, terdapat lahan pertahanan seluas 3 juta hektar.

Lokasi pertahanan di dalam zona penahanan semut api impor merah (Rifa) di Queensland meliputi barak Victoria, Gallipoli, Damaskus dan Kokoda serta pusat pelatihan kendaraan Greenbank dan pangkalan RAAF Amberley. Selain 128 sarang yang dimusnahkan, 192 hektare berada dalam pengawasan dan 7.151 hektare dirawat di sekitar Barak Swartz.

Sarang Swartz terkait dengan populasi yang ada di zona penahanan dimana semut dipindahkan melalui rumput yang terkontaminasi, bukan kendaraan militer.

Seorang juru bicara departemen pertahanan menambahkan bahwa spesialis pengelola hama “secara rutin dilibatkan oleh departemen pertahanan untuk memberikan layanan pengelolaan lahan di seluruh perkebunan termasuk program pemantauan dan pengendalian”.

Reece Pianta, manajer advokasi di Invasive Species Council, mengatakan sifat lahan pertahanan – yang sering digunakan untuk pengujian senjata atau lapangan artileri – berarti lokasi tersebut “tidak cukup dikunjungi dan tidak dipelihara dari sudut pandang ekologis”

“Saya mendapat laporan tentang petugas pemberantas semut api yang kesulitan mengakses lahan pertahanan karena sifatnya yang terbatas,” katanya.

Jika semut api menyebar ke habitat Australia, dampaknya akan lebih buruk. Sampai saat ini  Hingga 650.000 warga Australia dapat tersengat setiap tahunnya dan industri daging sapi dapat terpangkas sebesar 40 persen. (Gilang Perdana)

Terkait Keamanan Nasional, Australia Ganti Ratusan Kamera Pengintai Buatan Dua Perusahaan Cina

One Comment