‘Sempurnakan’ KCR Sampari Class, BPPT Serahkan Rekomendasi Review Desain KCR-60M

Bila dirunut dari awal diluncurkannya generasi awal (batch 1) Kapal Cepat Rudal 60M (KCR-60M) pada tahun 2014, maka kini telah eksis tiga nama kapal perang, yaitu KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630. Sebagai batch-1, ditemuinya beberapa ketidaksesuaian pada struktur dan performa kapal terasa wajar adanya. PT PAL pun melakukan serangkaian modifikasi pada batch-2, yang ditandai dengan diluncurkannya KRI Kerambit 627 pada Februari 2018.

Baca juga: PT PAL Luncurkan KRI Kerambit 627, Tampil dengan Ruang “Misterius” di Bawah Anjungan!

Selain itu, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) juga merekomendasikan pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan review design KCR-60 batch-1 yang dibangun oleh PT PAL Indonesia. Sesuai dengan perannya, BPPT melalui hasil kajian dengan mengembangkan desain dan menyusun desain standar KCR-60 yang mengacu pada operational requirement, spesifikasi teknis TNI AL serta aturan dan regulasi yang berlaku, sehingga memiliki performa kapal yang lebih baik.

Dan bertepatan dengan acara KTN (Kongres Teknologi Nasional) 2018 Bidang Teknologi Hankam pada Selasa, 17 Juli 2018, Kepala BPPT Unggul Priyanto melakukan penyerahan dokumen rekomendasi desain untuk standardisasi kapal cepat rudal 60 M kepada Menteri Pertahanan RI selaku Ketua Harian KKIP yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja.

Hasil rekomendasi yang juga disebut sebagai batch-3 mencakup pengembangan dari review desain dari tiga kapal perang yang telah diluncurkan di batch-1. Secara umum desain KCR-60 yang dikembangkan oleh BPPT dirancang guna memenuhi kebutuhan operasional dan spesifikasi teknik dari TNI AL, terutama untuk memenuhi kecepatan maksimum 28 knot dengan menggunakan mesin penggerak utama dengan daya yang lebih besar dan desain baling-baling yang sesuai.

Sebagai konsekuensi dari bertambah besarnya mesin penggerak utama tersebut, maka dilakukan optimalisasi pengaturan tata letak (general arrangement) dari pembagian kompartemen, ruang mesin, ruang akomodasi, tangki bahan bakar, tangki-tangki lainnya, dan sebagainya. Disamping itu, desain pengembangan ini telah mendapat persetujuan (approval) dari klasifikasi kapal Lloyd’s Register (LR). Sehingga dari desain pengembangan ini diharapkan dapat mewujudkan performa kapal perang yang lebih baik.

Baca juga: KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629 Kini Dilengkapi Kanon Reaksi Cepat Kaliber 30mm

Dari batch-1 ke batch-2 KCR-60M sudah dilakukan beberapa langkah modifikasi, seperti main engine dari yang tadinya 2 x 2880 kW ditingkatkan menjadi 2 x 3900 kw, untuk mendukung kecepatan maksimum 28 knot dalam kondisi full load. Selain itu ada penambahan telescopic crane dari yang tadinya berkapasitas 1 ton menjadi 2 ton. Di bacth-2 juga sudah dibekali teknologi sewage treatment plant, sehingga ada pengolahan limbah secara mandiri. Fin stabilizer pun sudah dipasang guna meningkatkan stabilitas kapal.

Rekomendasi desain standar merupakan upaya mendukung TNI AL dalam mewujudkan penyeragaman (commonality) produk alpalhankam beserta komponennya, sehingga industri nasional memiliki daya saing. Diharapkan desain standar ini dimanfaatkan oleh TNI AL sebagai pedoman dalam melakukan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan KCR-60 agar lebih efisien dan efektif oleh galangan kapal nasional di Indonesia. (Haryo Adjie)

2 Comments