Selain Pesanan 12 Unit dari Serbia, Dassault Aviation Umumkan Potensi Kontrak Baru Rafale di Akhir Tahun
|Dassault Aviation bisa jadi membuat iri banyak pabrikan dirgantara, betapa tidak orderan jet tempur Rafale terus saja mengalir. Setelah belum lama Perancis memberikan lampu hijau penjualan 12 unit Rafale ke Serbia, kini ada kabar lanjutan dari Éric Trappier, Chairman and CEO Dassault Aviation itu mengisyaratkan adanya penjualan jet tempur Rafale lainnya pada akhir tahun 2024.
Baca juga: Setelah Dua Tahun Negosiasi, Perancis Restui Serbia Beli 12 Unit Jet Tempur Rafale
Dalam wawancara dengan Europe 1 pada tanggal 30 Agustus 2024, Éric Trappier mengumumkan kemungkinan kontrak baru untuk penjualan jet tempur Rafale Perancis pada akhir tahun. Pengumuman ini menyusul kesepakatan terbaru antara Perancis dan Serbia untuk penjualan 12 Rafale, yang ditandatangani selama kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Beograd. Kontrak dengan Serbia merupakan bagian dari perjanjian ekonomi yang lebih luas yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara.
Serbia kini menjadi negara Eropa keempat yang mengakuisisi jet tempur Rafale, bergabung dengan Perancis, Yunani, dan Kroasia. Kontrak ini merupakan perkembangan strategis antara Perancis dan Serbia, negara yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia.
Kesepakatan dengan Serbia bernilai sekitar 2,7 miliar euro, dengan pengiriman pesawat dijadwalkan pada tahun 2028 dan 2029. Trappier mencatat bahwa kontrak ini berkontribusi pada meningkatnya jumlah pesanan Rafale, yang kini berjumlah 507 unit di seluruh dunia. Ia membandingkan keberhasilan Rafale saat ini dengan Mirage 2000, pesawat lain yang awalnya berjuang untuk mendapatkan daya tarik di pasar global tetapi akhirnya mencapai penjualan yang signifikan.
Dassault Aviation saat ini sedang berdiskusi dengan negara lain untuk kontrak baru yang potensial. Trappier mengindikasikan bahwa kontrak lain dapat diamankan pada akhir tahun ini, Ia menggambarkannya sebagai tantangan yang akan berkontribusi pada stabilitas jangka panjang perusahaan.
Trappier juga menekankan peran kontrak tersebut dalam mendukung industri kedirgantaraan nasional dan dampak ekonominya, khususnya pada daya beli karyawan di sektor dirgantara.
Rafale telah digunakan dalam berbagai misi tempur, termasuk dukungan udara, pengintaian, dan misi serangan di Afghanistan, Libya, Irak, Mali, dan Suriah.
Dari beberapa negara pengguna Rafale, Prancis adalah operator terbesar, dengan 234 unit dipesan untuk Angkatan Udara dan Antariksa serta Angkatan Laut Perancis, dan sekitar 150 unit telah dikirimkan. Mesir telah memesan 54 Rafale, dan Qatar telah menerima 36 unit. India mengoperasikan 36 Rafale, dan Yunani telah menerima 18 dari 24 unit yang dipesannya. Kroasia telah membeli 12 Rafale bekas.
Operator masa depan Rafale, termasuk Indonesia telah membukukan pesanan 42 unit Rafale, dan Serbia, yang telah memesan 12 unit. Uni Emirat Arab telah menandatangani kontrak untuk 80 Rafale, menjadikannya pelanggan asing terbesar untuk Rafale. (Gilang Perdana)
Kroasia Terima Unit Perdana Rafale F3-R yang Dibeli ‘Bekas’ dari Perancis
Sungguh miris pesawat yg dulu tidak ada yg melirik sekalipun medio 90an dan 2000an sekarang justru yg paling laris diantara semua pespur generasi keempat plus. Jika beli dari USA jelas sedikit terganggu dengan produksi F-35 bahkan memilih F-15 EX juga bukan jaminan, beli produk China jelas masih banyak cacatnya dan belum teruji sedangkan produk Rusia jelas susah sekali diambil selain karena CAATSA juga microchips untuk spareparts mereka juga tertahan oleh embargo menjadikan pespur Rusia bagaikan kulit kacang tanpa isinya sedangkan jika beli pespur produksi Eropa lainnya ternyata banyak persyaratannya.
Jika saja Jepang berani melakukan reformasi pada UUD mereka dan mau mengekspor senjata mereka secara bebas maka bisa jadi Jepang juga akan menjadi raja dalam persaingan penjualan alutsista saat ini termasuk penjualan pespur modern.
Jangan-jangan nambah lagi nih pesanan Rafale kita. Butuhnya 6-8 skuadron kita ini.
WOWOOOOO…….kon tuku maneh BEKASe MARINE NATIONALE kango ALRI yoo paaaak. Negoro maritim ning ora nduwe DEDICATED MARTIME AIR STRIKE WING……mesakke ALRIne pak. TUKOKe yoo pak…..
Kroasia dan Serbia, Sama-sama negara pecahan Yugoslavia yang pernah saling bertempur & sekarang masing-masing mempuyai pesawat tempur yang sejenis yaitu Rafale. Mungkin Keduanya sedang bersaing menjadi negara terkuat di kawasan Balkan
Soalnya dapat menyamai kecanggihan dari F-35.
tanpa perjanjian yang ruwet seperti Euro Typoon.
Produksi Perancis murni, sehingga negosiasi jauh lebih mudah
Perancis lebih longgar dalam ekspor alutsistanya