Sekilas Satuan Kavaleri Korps Marinir TNI AL
|Kavaleri pada korps Marinir TNI AL mempunyai ciri khas yang berbeda dari kavaleri di lingkungan TNI AD. Yang mudah dilihat langsung adalah, unsur kavaleri di Korps Marinir menggunakan baret ungu, menyatu dengan unsur infantri, zeni, dan artileri yang menggunakan warna baret yang serupa. Sedangkan unsur kavaleri di TNI AD dibedakan dengan baret hitam, walau penempatan unit kavaleri bisa diberagam unit tempur yang berbeda.
Baca juga: [Resensi] – Sejarah Kavaleri Korps Marinir – Bentang Panjang Pengabdian Pasukan Pendarat
Dalam struktur, Korps Marinir TNI AL hingga kini dibagi ke dalam dua Resimen Kavaleri (Menkav). Yakni Menkavmar 1 Pasmar (Pasukan Marinir) I yang bermarkas di Armada Timur, Surabaya dan Menkavmar-2 Pasmar II di Armada Barat, Jakarta. Setiap menkav terdiri dari tiga batalyon, yakni batalyon tank amfibi (tankfib), batalyon kendaraan pendarat amfibi (ranratfib) serta batalyon KAPA (kendaraan amfibi pengangkut artileri).2
Batalyon tank amfibi diperkuat tank amfibi PT-76, PT-76 (M), AMX-10 PAC 90, BRDM-1, panser BTR-80A dan tank terbaru BMP-3F. Sedangkan batalyon kendaraan pendarat amfibi diperkuat oleh BTR-50, AMX-10P. Seharusnya masih ada ranpur lain yang bisa masuk ke unit kavaleri, yakni BVP-2, tapi dalam strukur tank amfibi ini ditempatkan di resimen artileri pertahanan udara. Sementara batalyon kendaraan pengangkut artileri didukung oleh KAPA/K-61 dan KAPA PTS-10. (Haryo Adjie)
KAPA sudah tidak efektif lagi dipakai sebagai unit kavaleri. 3 batalyon kavaleri pembentuk Menkav Pasmar seharusnya terdiri dari:
1. Tankfib: BMP-3F
2. Ranratfib: AAV-7/LVTP-7
3. Ranpur: BTR-80A
Kalo mau gahar lagi, tambah batalyon tank (T-90) plus tank intai (panser medium keluaran Pindad). Sedangkan dukungan artileri didapat dari heli serang serta kapal perusak atau fregat.
Tambahan LVTP-7 hibah dr korsel gan…..
Maksudnya yang ini gan http://indomiliter.com/2011/01/02/lvtp-7-monster-pendarat-korps-marinir-tni-al/ 🙂
Yg pasti ranpur nya marinir jenis amphibi, sedangkan baret wanna hitam telah menjadi identitas pasukan kavaleri angkatan darat di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.
masih bs mledak gak tuh?jgn2 dah omes warheadnya.makenye kagak ane hitung,rapier aja br 25 thn dah dipensiunin apalagi strela/grail yg 35 thn.bks kapal lg yg pasti lebih cpt rusak dihajar udara bergaram.dah gak layak ngisi arsenal marinir.hrsnya marinir dapet manpads br yg berkonsep all aspect krn ganasnya medan operasi mereka
BVP2 masuk Arhanud karena Marinir kita gak punya pertahanan udara yg memadai (paling banter cuma 12,7 mm).BVP2 kan bawa kanon 30 mm yg lumayan bisa melindungi infanteri marinir yg bergerak maju. Emang sudah selayaknya Marinir bawa Rudal Anti Pesawat sendiri. Biar gak bergantung pada lapis baja yg harusnya jadi pendobrak
Meski cuma sebatas MANPADS, tapi Marinir kita sudah pakai rudal anti pesawat SA-7 Strela sejak tahun 90-an 🙂 http://indomiliter.com/2011/07/04/strela-si-pengejar-panas-andalan-parchim-korps-marinir/
kyknya warna baret marinir merah jambon deh mas,bhs alusnya untuk pink he he he.untuk unsur close air support sudah layak untuk korps marinir memiliki heli serang minimal fennec ato colibri yg dipersenjatai gunpods/ffar.biar penetrasinya lebih cpt n minim korban.blitzkrieg!
bkanny lbh terlihat ungu yah..
korps marinir RI ,mrpkan marinir terbaik di asia, jempolan deh.
kok BVP-2 masuk arhanud yaah???, bukannya ninik SA-7 strela,mbah S-60 57mm dan kyai M1939 37mm yg masuk kwalifaksi itu???,kalo masuk SPAAG juga keknya kgk cucok juga deh berhubung BVP-2 itu APC kelasnye 😛
Iya BVP-2 masuk arhanud marinir, memang jd ambigu mas