Update Drone KamikazeKlik di Atas

Sejarah Panjang “Martin Baker” dan Uji Coba Kursi Lontar Perdana Pada 24 Juli 1946

Nama “Martin Baker” sering kita dengar, tak jarang nama Martin Baker disebut kala terjadi insiden yang terjadi terkati pesawat tempur. Saat nyawa pilot berhasil terselamatkan, maka pabrikan kursi lontar asal Inggris ini kerap memposting rekor keberhasilannya dalam menyelamatkan ribuan nyawa pilot di seluruh dunia. Nah, tahukah Anda tentang Martin Baker Aircraft Company, sebagai penguasa pasar ejection seat nomer satu di dunia, Martin Baker punya sejarah panjang.

Baca juga: Saat F-35 Jatuh dan Pilot Selamat, Jadi Prestasi Bagi Martin Baker MK16

Martin Baker Aircraft Company didirikan pada tahun 1934 oleh Sir James Martin dan Captain Valentine Baker. Perusahaan awalnya bergerak di bidang pembuatan pesawat, tetapi beralih ke pengembangan kursi lontar setelah Captain Baker meninggal dalam kecelakaan penerbangan. Hal ini mendorong Martin untuk fokus pada keselamatan pilot​.

Sir James Martin dan Captain Valentine Baker tidak bersaudara. Sir James Martin adalah seorang insinyur asal Irlandia Utara yang bertanggung jawab atas desain teknis, sedangkan Captain Valentine Baker adalah seorang pilot uji dan manajer perusahaan.

Sir James Martin

Sejarah pengembangan kursi lontar oleh Martin-Baker dimulai dengan kecelakaan tragis yang menimpa Captain Valentine Baker pada tahun 1942. Baker tewas dalam uji coba pesawat prototipe MB3 yang dirancang oleh Sir James Martin. Peristiwa ini mendorong Martin untuk mencari solusi agar pilot bisa menyelamatkan diri dengan aman dalam situasi darurat​.

Martin kemudian mulai mengembangkan teknologi kursi lontar (ejection seat) yang mengandalkan pegas, tekanan udara, dan akhirnya roket untuk melontarkan pilot dari kokpit dengan cepat dan aman. Pada 1946, Martin Baker berhasil menguji kursi lontar pertama mereka menggunakan boneka uji dan kemudian dengan pilot uji nyata. Teknologi ini terbukti sukses dan digunakan dalam pesawat tempur pasca Perang Dunia II hingga sekarang​.

Captain Valentine Baker

Kursi lontar Martin Baker terus berevolusi dengan berbagai inovasi, termasuk fitur penyelamatan pada kondisi kecepatan dan ketinggian nol (zero-zero), serta kemampuan menyesuaikan ejection berdasarkan kecepatan dan ketinggian pesawat. Hingga saat ini, kursi lontar Martin-Baker telah menyelamatkan lebih dari 7.700 pilot di seluruh dunia​.

Tahap awal pengembangan kursi lontar Martin-Baker dimulai pada awal 1940-an. Fokus awalnya adalah menciptakan sistem yang dapat melontarkan pilot dari pesawat secara aman dalam keadaan darurat.

Lewat Akun Twitter, Martin Baker ‘Rekam’ Insiden Hawk 209 TNI AU pada 22 Agustus 2022

Prototipe awal dengan menggunakan mekanisme mekanis, fokus awalnya adalah menciptakan sistem yang dapat melontarkan pilot dari pesawat secara aman dalam keadaan darurat pada awal 1940-an. Setelah uji coba awal, Martin-Baker beralih menggunakan roket kecil sebagai pendorong utama kursi. Roket ini memberikan daya dorong yang jauh lebih besar, memungkinkan kursi untuk digunakan pada berbagai kecepatan dan ketinggian pesawat.

Pesawat yang digunakan untuk uji coba pertama kursi lontar adalah Gloster Meteor, jet tempur Inggris pertama. Pada 24 Juli 1946, seorang pilot uji, Bernard Lynch, berhasil melontarkan diri dari pesawat ini dalam kondisi terbang, menjadikan uji coba ini sebagai ejection pertama yang sukses dengan pilot manusia.

Pengembangan selanjutnya, Martin-Baker menyempurnakan desain kursi lontar dengan menambahkan fitur keselamatan seperti parasut otomatis dan sistem kontrol ketinggian/kecepatan yang lebih canggih.

Uji Coba Lontar Perdana dengan Gloster Meteor
Pada 24 Juli 1946, pilot uji Bernard Lynch berhasil melontarkan diri dengan selamat dari pesawat Gloster Meteor menggunakan kursi lontar Martin-Baker. Ini adalah ejection pertama di dunia yang dilakukan oleh manusia dalam penerbangan nyata, dan menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan kursi lontar.

Lynch terlontar dari kokpit dengan sukses pada ketinggian sekitar 2.440 meter (8.000 kaki) dan mendarat dengan selamat menggunakan parasut. Pesawat Gloster Meteor yang digunakan dalam uji coba tetap dalam kondisi terbang dan tidak mengalami kerusakan. Pesawat tersebut dikendalikan oleh pilot kedua setelah Lynch melontarkan diri.

Pelontaran tersebut menggunakan kursi lontar Martin Baker yang belum dilengkapi dengan mekanisme roket. Kursi tersebut menggunakan mekanisme pegas dan tekanan udara sebagai pendorong utama. Mekanisme roket baru diperkenalkan pada generasi berikutnya untuk meningkatkan daya lontar, terutama untuk situasi darurat pada kecepatan tinggi dan ketinggian rendah.

Pada saat itu, mekanisme berbasis pegas sudah cukup untuk melontarkan pilot dengan aman dalam kondisi uji coba, tetapi seiring perkembangan teknologi pesawat tempur yang lebih cepat dan terbang lebih tinggi, roket menjadi solusi yang lebih efektif untuk memastikan keberhasilan pelontaran di berbagai kondisi penerbangan.

Kursi lontar yang digunakan pada uji coba Gloster Meteor tahun 1946 adalah Martin Baker Mk.1. Ini merupakan model awal dari kursi lontar buatan Martin-Baker, yang mengandalkan mekanisme pegas dan dorongan bahan peledak ringan untuk melontarkan pilot keluar dari pesawat.

Sebagai catatan, Sir James Martin, meninggal dunia pada 5 Januari 1981. Ia dikenal atas kontribusinya dalam mengembangkan kursi lontar yang telah menyelamatkan ribuan nyawa pilot di seluruh dunia. Karyanya di bidang keselamatan penerbangan memberinya gelar kehormatan “Knight Bachelor” pada tahun 1965. (Gilang Perdana)

Dua Jet Tempur Rafale Perancis Tabrakan di Udara, Martin Baker ‘Absen’ Posting di Akun X-nya