Segera Dipensiunkan, Kapal Tanker HMAS Success Lakukan Pelayaran ‘Terakhir’ ke Indonesia

Dalam foto yang beredar di media sosial, kapal tanker berukuran besar ini terlihat perkasa di tengah lautan, ditambah ada pengawalan dari frigat KRI I Gusti Ngurah Rai 332, menjadikan momen HMAS Success (OR 304) mendapat perhatian kala berlayar di Perairan Indonesia. HMAS Success diketahui pada akhir Mei lalu (20/5) bertandang di Lantamal VI Makassar, dan pada 23 Mei meninggalkan Makassar untuk kembali ke Australia. Kunjungan kapal perang AL Australia (RAN) ke Indonesia tentu sudah biasa, namun lawatan HMAS Success yang berbobot mati 18.221 ton kali ini punya arti penting.

Baca juga: HMAS Sirius – Kapal Tanker Militer Terbesar di Kawasan Pasifik

HHMAS Success punya andil besar dalam mendukung Perang Teluk pertama tahun 1991, dan kapal tanker ini diketahui juga punya peran dalam mendkung suplai bahan bakar dalam Operasi INTERFET di Timor Timur tahun 1999. HHMAS Success adalah kapal tanker kedua terbesar milik AL Australia, yang terbesar dari segi tonase dan kapasitas adalah HMAS Sirius. Namun bedanya, HMAS Success murni dirancang sebagai kapal tanker militer, termasuk kapal ini dilengkapi kanon reaksi cepat Phalanx Mk 15 close-in weapon systems. Sementara HMAS Sirius aslinya adalah kapal tanker sipil yang dikonversi ke militer.

Arti penting pelayaran HMAS Success pada akhir Mei lalu adalah lantaran kapal tanker yang dapat memuat 8.707 ton solar ini akan dipensiunkan pada bulan Juni 2019, artinya pelayaran HMAS Success ke Makassar adalah pelayaran terakhirnya. Kehadiran kapal tanker dengan 25 perwira dan 212 anak buah kapal ini sejatninya merupakan rangkaian dari misi Indo-Pacific Endeavour 2019, dimana HMAS Success ikut mengiringi pelayaran kapal induk HMAS Canberra.

Dirunut dari sejarahnya, HMAS Success dibangun Cockatoo Island Dockyard, Sydney pada awal dekade 80-an. Kapal tanker dengan panjang 157,2 meter dan lebar 21,2 meter ini ini diluncurkan pada 3 Maret 1984, dan resmi masuk arsenal AL Australia pada 23 April 1986. Dengan replenishment at sea (RAS), HMAS Success dapat melayani isi bahan bakar dan penyaluran logistik di lautan. Selain membawa ribuan ton solar, muatan yang dibawa adalah 975 ton avtur dan 116 ton air tawar. Tapi tidak itu saja, kapal tanker ini juga dapat membawa logistik berupa 250 ton amunisi, 96 ton perlengkapan, dan 57 ton bahan makanan.

HMAS Success disokong dua mesin diesel SEMT-Pielstick 16 PC2.5 V 400, menjadikan kapal ini dapat berlayar dengan kecepatan maksimum 20 knots, serta berlayar hingga 15.957 km pada kecepatan 15 knots. Guna menunjang mobilitas, HMAS Success dilengkapi satu unit LCVP dan fasilitas hanggar untuk helikopter ukuran sedang. Umumnya helikopter yang mendarat di deck kapal ini adalah Sea King MK50 atau MH-60R Seahawk.

Pada tahun 2006, Kementerian Pertahanan Australia memperkirakan masa penugasan HMAS Success akan berakhir pada tahun 2015 dan 2017. Lambung kapal ini sempat direparasi yang diharapkan pengoperasiannya bisa mencapai tahun 2020. Sejalan dengan rencana pensiunnya HMAS Success, Australia sudah mempersiapkan penggantinya lewat project SEA 1654 Phase 3 yang diharapkan kapal tanker pengganti dengan spesifikasi bobot 20.000 ton dapat diterima pada tahun 2023.

Sementara menunggu hadirnya kapal tanker baru, ada kabar nantinya AL Australia akan menyewa kapal tanker untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.

Baca juga: KRI Arun 903 Telah Pulih Ke Posisi Normal

Melihat usia HMAS Success yang jauh lebih muda dari kapal tanker terbesar TNI AL saat ini, yaitu KRI Arun 903 yang dibuat di Inggris tahun 1968, sempat terbesit pendapat sekiranya kapal tanker ini dapat dihibahkan ke Indonesia. Siapa tahu..? (Gilang Perdana)

11 Comments