Update Drone KamikazeKlik di Atas

Sederhana Tapi Bikin Pasukan Israel Kocar-kacir, Inilah “Rajum” – MLRS Rancangan dan Produksi Palestina

Satu lagi jenis senjata milik sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mampu menyasar pos Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Meski sudah digunakan Hamas sejak awal invasi Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023, namun menarik untuk mencermati Rajum, terutama karena ada media yang menyebutnya sebagai rudal (peluru kendali), meski faktanya Rajum lebih merujuk pada roket (tanpa pemandu) MLRS (Multiple Launch Rocket System).

Baca juga: Setelah Dinanti, Hizbullah Kini Gunakan Rudal Anti Tank “Almas-3” untuk Serang Israel

Seperti dikutip Iswnews.com, Brigade Al-Qassam menggunakan sistem roket ini untuk memberikan tembakan perlindungan bagi pasukan operasional mereka dan menghancurkan posisi tentara Israel pada tanggal 7 Oktober. Brigade al-Qassam belum memberikan informasi rinci tentang sistem roket ini.

Namun analisa menunjukkan bahwa Rajum adalah roket jarak pendek yang mengusung kaliber 114 mm dan memiliki berat antara 2 dan 3 kilogram. Sebagai roket MLRS jarak pendek, Rajum hanya punya jarak tembak efektif sekitar 8.000 meter dan jarak temmbak maksimum bisa mencapai 17.000 meter.

Sistem roket ini terutama digunakan dalam pertempuran jarak dekat dan gerilya. Salah satu keuntungan strategis utama dari sistem roket ini adalah mobilitasnya yang cepat karena bobotnya yang sesuai dan relatif mudah dipindahkan.

Meski diyakini ada campur tangan dari Iran, namun roket Rajum diklaim dirancang dan diproduksi oleh para insinyur Palestina di Jalur Gaza berdasarkan kebutuhan perlawanan dan kondisi geografis medan perang.

Roket Type 63 kaliber 107 mm buatan Cina.

Sistem roket MLRS Rajum terdiri dari 5 tabung peluncur yang disusun dalam tiga baris berdampingan, dan setiap sistem memiliki kemampuan untuk meluncurkan 15 roket. Sistem roket ini telah digunakan beberapa kali selama Operasi Badai Al-Quds terhadap berbagai target, termasuk posisi tentara Israel di wilayah Re’im, Karem Abu Salem, Nirim, Amitai, dan Kissufim, dan operasinya yang paling menonjol adalah serangan terhadap pos militer sementara tentara Israel di wilayah Karem Abu Salem, ketika empat personel militer Israel tewas dan 10 lainnya terluka.

Roket seperti Rajum mungkin memiliki karakteristik fisik dan teknologi yang mirip dengan roket era Soviet, termasuk penggunaan motor roket berbahan bakar padat, desain sirip stabilisasi, dan sistem peluncuran yang sederhana.

Type 63 MLRS Cina tengah beraksi.

Desain roket era Soviet terkenal karena efektivitas biaya dan kemampuannya untuk diproduksi dalam jumlah besar dengan biaya rendah. Hal ini membuat mereka menjadi model yang menarik bagi kelompok-kelompok bersenjata yang memiliki sumber daya terbatas. Meski rancangan dasarnya adalah roket era Soviet, namun jenis roket MLRS jarak pendek seperti Rajum sangat mungkin mendapat pengaruh dari teknologi Cina dan Iran – yang telah mengadaptasi jenis senjata dari Rusia (Soviet).

Melihat dari rancangan peluncur dan kaliber pada roket Rajum milik Palestina, maka terlihat kental dengan desain MLRS buatan Cina yang diproduksi secara lisensi dari Soviet. (Gilang Perdana)

Self Propelled MLRS BM-14/17 “Reborn” – Bakal Digunakan di Perang Ukraina, atau Sebatas Kebutuhan Parade Militer?

One Comment