Sebuah Jet Latih Tempur T-50i TNI AU Dilaporkan Jatuh di Blora, Jawa Tengah
|Salah satu jet latih temur T-50i Golden Eagle Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi dilaporkan hilang kontak pada Senin (18/7/2022) pukul 18.24 WIB. Pesawat itu diterbangkan oleh Lettu Pnb Allan Safitra. Dikutip dari BeritaJatim.com, Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Mayor Sus Yudha Pramono telah membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Komponen T-50i TNI AU Terlepas dan Jatuh, Diduga Cover Penutup Laras Kanon
“Pesawat T50i Golden eagle lettu Pnb Allan Safitra Indera W, lost contact dari jam 18.24 WIB,” tulis Yudha dalam pernyataannya. Ia menyebut bahwa pada pukul 20.39 WIB pihaknya mendapatkan laporan bahwa ada pesawat jatuh di daerah Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah. Kini pihak TNI AU meluncur ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut. “Mohon doanya saat ini rescue team meluncur ke lokasi,” kata Yudha.
Dari update pemberitaaan di TV One, disebutkan pesawat yang mengalami musibah ini sedang berlatih terbang malam dan kondisi pesawat dari puing-puingnya terlihat total lost.
Sebelum ini, ada dua insiden yang terjadi terkait T-50i, yaitu saat Gebyar Dirgantara di Bandar Udara Adisutjipto pada 20 Desember 2015. Akibat kecelakaan tersebut, dua orang pilot meninggal dunia, yakni Letkol Pnb Marda Sarjono dan Kapten Pnb Dwi Cahyadi.
Kemudian insiden kedua terjadi di Lanud Iswahjudi pada 10 Oktober 2020. Saat itu pesawat tergelincir dan para penerbangnya, yaitu Mayor Pnb Luluk Teguh Prabowo (Instruktur) dan Letda Pnb Muhammad Zacky, mengalami cidera. Letkol Pnb Anumerta Luluk Teguh Prabowo meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta pada Rabu (2/9/2020).
Korea Aerospace Industries (KAI telah mennjual 16 unit T-50i Golden Eagle ke Indonesia pada 25 Mei 2011. Semua pesawat itu di kirim ke Indonesia secara bertahap, mulai September 2013 hingga Februari 2014. Pesawat ini akan digunakan sebagai pesawat latih calon penerbang tempur. Delapan pesawat memiliki warna biru dan kuning khas tim aerobatik legendaris TNI AU Elang Biru. Sementara delapan pesawat lagi berwarna kamuflase hijau khas misi tempur.
Baca juga: KAI Umumkan Kontrak Pengadaan Enam Unit Jet Latih Tempur T-50i untuk Indonesia
Berlanjut pada 20 Juli 2021, KAI menandatangani kontrak pengadaan tambahan untuk jet tempur taktis/latih tempur T-50i dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Dengan kontrak tersebut, KAI akan mengekspor enam unit T-50i dan paket dukungan lanjutan untuk pengoperasian pesawat ke Indonesia. Dikutip dari mk.co.kr (20/7/2021), dikatakan nilai kontrak mencapai 274,488 miliar won (US$240 juta) dengan periode kontrak efektif mulai 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024. (Gilang Perdana)
Kursi lontarnya mejen pa gimana. Di Korsel bbrp kali jatuh pilot2nya gk ada selamat. Di sini kan pernah jg hanya krn tergelincir di landasan pacu, eee.. pilotnya meninggal juga. Lalu dua kali jatuh 1 pun gk ada yg bisa ejecting seat. Ada yg gk bener tu Korsel, disuruh bikin kapal selam jugs gitu, gk beres jg.
Wah, kok ane khawatir sama Boremae yah. Harus segera diselidiki secara tuntas, kok bisa pespur baru langsung mengalami total lost sampai 3 unit kurang dari 1 Dekade. Bahaya kalo memang sampai ada cacat desain. TNI AU dan KAI harus jujur dg investigasi kali ini.