Sambut Tahun Baru, Frigat KRI RE Martadinata 331 Gelar Naval Artillery Day 2022
|Menyambut hari pertama di tahun 2022, pada 1 Januari lalu, frigat KRI RE Martadinata (REM) 331 yang didapuk sebagai flagship TNI AL, menggelar latihan penembakan artileri yang diberi nama Naval Artillery Day 2022 di Perairan Laut Jawa. Kegiatan latihan tempur khusus artileri ini dilaksanakan untuk mempertahankan dan meningkatkan naluri tempur para Ksatria Laut Biru pengawak KRI REM-331 serta menjaga kondisi teknis seluruh senjata artileri kapal.
Seperti diketahui, sejak Desember 2019, sistem persenjataan pada KRI REM 331 telah tuntas terpasang. Dalam kelompok senjata artileri, KRI REM 331 mengandalkan dua jenis senjata, yang pertama adalah meriam reaksi cepat OTO Melara 76/62 mm Super Rapid Gun dan kanon reaksi cepat (CIWS) Rheinmetall Millennium 35 mm, dimana kedua senjata itu terdapat pada bagian haluan dan depan anjungan. Seperti ditampilkan dalam video yang dirilis akun Instagram TNI AL, kedua senjata artileri ini telah melepaskan tembakan secara bergantian.
Masih di momen Naval Artillery Day 2022, juga dilakukan latihan penembakan senjata perorangan, mulai dari senjata ringan laras panjang dan pistol untuk perwira, bintara dan tamtama guna melatih kemampuan menembak, baik akurasi dan presisi di tengah ayunan ombak lautan dan derunya angin laut.
View this post on Instagram
Meski bagian depan KRI REM 331 telah diperkuat sistem artileri yang memadai, sayangnya sisi bagian belakang KRI REM 331 kurang tercover, dimana tidak ada jenis senjata penangkis serangan udara (kanon) reaksi cepat, yang idealnya kanon Rheinmetall Millennium juga disematkan di atas hanggar helikopter, yakni untuk memberi perlindungan dari ancaman yang berasal dari arah buritan.
Baca juga: Oerlikon Millennium 35mm: Perisai Reaksi Cepat Andalan PKR Martadinata Class TNI AL
Lepas dari latihan penembakan artileri jenis meriam dan kanon, sejatinya masih ada lini artileri yang terlewatkan disebut. Dimana KRI REM 331 punya fungsi arhanud dengan rudal, persisnya ada sistem hanud berupa rudal Mica VLS. Nah, jenis senjata mutakhir yang satu ini sampai kini belum terdengar pernah diuji tembakan dari frigat Martadinata Class. (Gilang Perdana)
Frigate segan , korvet pun tak mau . Wkwkkwa
Klo dari sisi bobot sih msh masuk korvet..lha msh sama dg bobot korvet2 Rusia.
Ternyata begitu to bang. CAMM- ER, Dan VL Mica nggak dikasih…ganti Umkhoto dari Afsel aja gan…
Untuk rudal pertahanan udara jarak pendek VL Mica masih kosong belum terpasang, yg terpasang hanya casing nya saja, semua sistem VLS khususnya pertahanan udara di KRI kita tidak pernah di uji alias gak ada rudal nya.. VLS di bungtomo clas Inggris gak mau kasih, VLS di Martadinata clas Prancis gak mau kasih..padahal kita notabene nya membeli ,mereka Inggris Prancis mempersulit proses pembelian nya….
ya begitulah kondisi kita….
beli barang sangar ke Rusia di larang CATSA, beli barang di Amrik sekutu boleh tp nnti ..nanti..nanti..nanti selalu di persulit oleh pihak sekutu…
jd kembali kedepan kita selalu menjadi negara dengan alutsista pertahanan yg minimalis, ..padahal musuh kita udah jelas jelas super jumbo ( Invasi PLA, Invasi Aukus )
terkecuali kita berani beli,bikin alutsista pertahanan yg gahar gak peduli CATSA,gak peduli sama tetangga, dan isu HAM.
Sepanjang untuk keutuhan pertahanan dan menjaga wibawa bangsa..sy dukung.
Rheinmetall Millennium 35 mm pindah ke atas hanggar, cover buritan. Haluan order boffors 40 MK4. Cuma angan2 dr pengamat abal2, tlng jgn d bully
Bagian belakang di install CIWS Goalkeeper ya min. Soalnya klo diinstall CIWS Palma Naval yg terkenal Super Stroonggg Bingiitt para fans boy barat alay pada protes kebakaran jenglot…🤣🤣🤣
Kapal unik, korvet kaga fregat pun nanggung wkwkwk