Sambut Idul Fitri, Baykar Technologies Rilis Video Dokumenter Drone Tempur Akinci

Baykar Technologies rupanya sedang di atas angin, kesuksesan drone tempur (UCAV) Bayraktar TB2 yang dijuluki “Pantsir Killer” menjadi tonggak penting bagi perusahaan swasta asal Turki ini. Bagi Baykar Makina, masterpiece yang saat ini digarap adalah drone kombatan Akinci. Setelah prototipe pertama Akinci terbang pada Desember 2019, maka prototipe kedua akan terbang dalam waktu dekat ini. Yang menarik, dalam menyambut Ramadan Bayram (Idul Fitri), pihak pengembang untuk pertama kalinya merilis dokumen pengembangan Akinci dalam video di YouTube.

Baca juga: Bayraktar TB2 – Inilah Drone Kombatan “Algojo” Sistem Hanud Pantsir S-1

Dkutip dari Dailysabah.com (25/5/2020), Selçuk Bayraktar selaku Baykar’s chief technology officer menyebut, bahwa dirilisnya dokumen ini sekaligus menandakan enam bukan sejak uji coba penerbangan perdana Akinci yang  melakukan first flight pada 6 Desember 2019. Bagi Turki, Akinci menjadi lambang supremasi kemajuan industri drone, pasalnya Akinci adalah drone terbesar yang sampai saat ini telah dibuat Turki. Selain terbesar secara dimensi, Akinci juga mampu membawa payload persenjataan yang terbesar di kelasnya.

Untuk prototipe kedua Akinci, kabarnya Baykar Makina akan menggendeng pihak Ukraina. Heavy drone dengan dua mesin propeller ini dapat disokong oleh berbagai tipe mesin. Opsi pertama menggunakan mesin AI-450 turboprop buatan Ukraina, dimana dua unit mesin ini mampu menghasilkan tenaga 900 hp, atau bisa menggunakan mesin buatan lokal RD-222 turbo-diesel engines dengan tenaga 550 hp.

Bobot masksimum saat tinggal landas mencapai 5,5 ton, sementara kapasitas persenjataan yang dapat dibawa secara eksternal hingga 900 kg dengan enam cantelan (hardpoint). Pilihan persenjataan yang disiapkan untuk Akunci adalag rudal MAM-L, MAM-C, Javelin, L-UMTAS, UMTAS, Bozok, bomb MK-81, MK-82, MK-83, smart bomb Precision Guidance Kit (HGK), Winged Guidance Kit (KGK) MK-82, Teber-82, Gökdoğan Missile, Bozdoğan Missile dan SOM-A.

Untuk payload beda lagi,masih ada kapasitas 450 kg yang disiapkan untuk payload berupa sensor dan perangkat elektronik yang bisa dikustomisasi. Porsi payload internal menjadi space untuk perangkat radar multi mode AESA, antena Satcom pada bagian hidung, dan perangkat intelijen ELINT/COMINT. Dari sisi aerodinamika, sayap Akinci sudah menggunakan winglet untuk mengurangi drag dan meningkatkan gaya angkat.

Baca juga: Akinci UCAV – Drone Tempur HALE dengan Dua Mesin Propeller

Menyandang gelar sebagai drone HALE (High-Altitude Long Endurance), Akinci mampu terbang selama 24 jam terus-menerus, dan ketinggian terbang sampai 40.000 kaki atau setara 12.000 meter. Jarak kendali dan komunikasi Akinci dengan Line of Sight (LoS) mencapai 150 km. Dari spesifikasi, Akinci punya panjang 12,3 meter, lebar bentang sayap 20 meter dan tinggi 4 meter. (Gilang Perdana)

6 Comments