Sambut F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-30SM Kini Gotong Rudal Udara ke Udara Hipersonik R-37M
Guna menyambut kehadiran jet tempur F-16 Fighting Falcon yang bakal dioperasikan Ukraina dalam waktu dekat, Angkatan Udara Rusia kini telah mempersiapkan beberapa strategi ‘penyambutan’. Salah satunya adalah melengkapi jet tempur multirole Sukhoi Su-30SM dengan rudal udara ke udara jarak jauh – long-range air-to-air missile, yang untuk pertama kalinya terekam dari tayangan video sebuah Su-30SM menggotong dua unit R-37M.
Baca juga: Sambangi Belanda dan Denmark, Zelensky Sumringah Raih Komitmen Pasokan Jet Tempur F-16
Dengan rudal Vympel R-37M, maka jet tempur Rusia tak perlu meladeni F-16 dalam pertempuran jarak dekat, sesaat setelah F-16 lepas landas, jari jarak 300 kilometer, maka Elang Penempur bermesin tunggal itu bisa dijatuhkan oleh rudal yang melesat dengan kecepatan Mach 6.
Dengan jarak tembak beyond visual range, serta kecepatan super di level hipersonik, sudah barang tentu sasaran R-37M sangat terpilih dan strategis. Sebut saja yang incaran R-37 adalah pesawat intai AWACS (Airborne Warning And Control System) dan pesawat berkempuan C4ISTAR. Meski begitu, menghancurkan F-16 pada kesempatan awal, diperkirakan bakal menjadi prioritas Rusia.
Russian Su-30SM fighter jet spotted with R-37M long-range air-to-air missiles for the first time.
This long-range air-to-air missile is designed to engage targets at distances exceeding 300 kilometers. pic.twitter.com/HXh16gx7jW
— Clash Report (@clashreport) May 22, 2024
R-37M dapat melacak sasaran dengan semi active and active radar homing. Jenis radar yang diusung adalah 9B-1388. Dibanding pendahulunya, rudal R-33, maka R-37M dapat lebih lincar bermanuver. Sasaran pun dapat dauber mulai dari ketinggian 15 sampai 25.000 meter.
R-37M punya bobotnya 510 kg dengan hulu ledak HE (High Explosive) befrgramentasi 60 kg, meski tak langsung mengenai sasaran, efek ledakannya dipercaya dapat menghancurkan pesawat sekelas AWACS.
Karena performanya tergolong super, dimensi R-37M juga tak biasa, panjang rudal ini mencapai 4,06 meter, diameter rudal 0,38 meter. Meski awalnya dipersiapkan untuk MiG-31BM, kini R-37M juga digadang untuk dilepaskan dari Sukhoi Su-30, Su-35s dan pesawat stealth Sukhoi Su-57.
R-37 sendiri tak terlalu baru-baru amat, didapuk sebagai Very Long Range Missile, desain R-37 sudah dirancang perdana sejak awal 1980-an, dan pertama kali diketahui keberadaannya pada tahun1989.
Sementara, jet tempur pengusung, varian Su-30SM (Serial Modernized) ditempatkan sebagai kasta tertinggi, lantaran Su-30SM adalah varian yang hanya digunakan oleh Angkatan Udara Rusia. Bila ada negara lain yang berminat (seperti Myanmar dan Kazakhstan), maka disediakan versi ekspor dengan varian Su-30SME yang pertama kali diperkenalkan saat Singapore AirShow 2016. (Gilang Perdana)
Su 57 udah turun di ukro bang, cuma misi khusus.. rusia sulit menguasai udara ukro karna dibantu nato, bayangkan aja bang russia vs 32 negara..
Memang pesawat Russia taktiknya bagaimana bro? Hampir semua varian pesawat Russia kecualio SU-57 yg belum turun di Ukraina dan s/d saat ini faktanya Russia belum menguasai wilayah udara Ukraina. Ini ketemu pesawat yg seharusnya satu kelas dibawah saja sampai bawa rudal hipersonik
Terbang rendah itu bukan suatu hal yg tabu mengingat wilayah yg diperebutkan, kemungkinan penuhnya sistem hanud di kedua sisi hingga taktik untuk memperdaya radar darat dan pespur musuh. Nyatanya Su-35 juga bisa ditembak jatuh oleh Mig-29 Ukraina dg cara tersebut.
Paling2 nanti para pilot F16 taktiknya tetap gitu2 aja: terbang serendah mungkin, sedikit lebih tinggi daripada tinggi pohon atau tiang listrik. Atau coba2 niru film2 Holywood, F16 bisa terbang nyelip2 di antara gedung2 sambil nembaki Godzilla atau Kingkong.
halah tung agato
MIG-29 & SU-27 UKROP YANG DAH DI UPGRADE & PASANG SEABREK TEKNOLOGI NATO… JADI MAKANAN RUDAL R-37M
Ya kita kasih selamat buat Ukrainia semoga semuanya sesuai ekspektasi kita juga butuh uji tarung sesungguhnya sebab kita juga miliki ni pespur apakah memang jaguh diudara.
Rudal tersebut akan percuma jika masih dikendalikan dari onboard Pesawat. Hanya dengan jamming radio akan menyebabkan rudal tersebut melenceng jauh dari sasaran.
Justru dg rudal AMRAAM, Pespur Rusia akan lumpuh total diseluruh arena pertempuran karena kemampuan fire and forget yg dimiliki akan membuat F-16 bisa meninggalkan area pertempuran setelah menembak pespur Rusia.
Itu hanya klaim sepihak saja. Andai F16 itu diperlengkapi counter measure lengkap seperti jammer dll dan dipiloti oleh pilot F16 yang senior saya rasa bisa lolos.
Tapi kelihatannya tidak akan dilengkapi dengan counter measure lengkap dan hanya dikemudikan oleh pilot asal ukro yang kurang terlatih.