Saat Rafale F5 “Super Rafale” Meluncur, Perancis Bakal Punya ASN4G – Rudal Jelajah Hipersonik Berhulu Ledak Nuklir

Program pengembangan jet tempur Rafale F5 “Super Rafale” berikut drone pendamping (loyal wingman) stealth dengan kemampuan tempur (UCAV), ikut membuka tabir jenis rudal baru yang akan memberi efek deteren Perancis di masa depan. Yang dimaksud adalah rudal jelajah yang dapat membawa hulu ledak nuklir ASN4G (Air-Sol Nucléaire of 4th generation), rudal ini bertenaga scramjet dan mampu melesat hipersonik.

Baca juga: Perancis Resmi Memulai Program Pengembangan Rafale F5 “Super Rafale” dan Loyal Wingman (UCAV)

Sebagai dengan negara dengan kemampuan serang nuklir, Angkatan Udara Perancis saat ini mengoperasikan rudal jelajah berhulu ledak nuklir, Air-Sol Moyenne Portée-Amélioré (ASMP-A) yang diluncurkan dari jet tempur Mirage 2000NK3 dan Rafale. Namun, ASMP-A punya keterbatasan, yakni kecepatan maksimumnya ‘baru’ di level Mach 3, sementara jarak jangkaunya 500 kilometer.

Mengikuti dinamika peperangan saat ini, Perancis membutuhkan rudal jelajah berhulu ledak nuklir dengan spesifikasi yang lebih tinggi, seperti kecepatan di level hipersonik dan jangkauan jelajah lebih jauh. Yang kemudian munculah program pengembangan rudal hipersonik ASN4G.

Berdasarkan roadmap pengembangan Rafale F5, ASN4G akan melengkapi kemampuan Super Rafale pada tahun 2035. Erve de Bonaventure, penasihat direktur umum MBDA, mencatat bahwa pekerjaan teknologi pada rudal ASN4G telah dimulai pada tahun 1990-an, bersamaan dengan proyek rudal ASMP-A yang difokuskan pada kecepatan tinggi.

Prancis akan mendapatkan rudal tersebut pada tahun 2035. Rudal ASN4G diperkirakan akan relevan setelah tahun 2050-an. Bahkan ada departemen di MBDA yang dibentuk untuk “memprediksi sistem pertahanan darat dan udara di masa depan”.

MBDA mengklaim bahwa indikator kecepatan tinggi dan manuver adalah cara terbaik untuk mencapai deteksi dini. Rudal tersebut diadaptasi untuk pesawat tempur multirole Rafale, ASN4G digadang dapat mencapai kecepatan maksimum di rentang Mach 7-8 dan jangkauan jelajah hingga 1.000 km.

Pada awalnya, Perancis masih belum memastikan pilihan antara teknologi siluman (stealth) dan teknologi kecepatan tinggi (hipersonik) untuk rudal masa depan dari komponen udara pencegah nuklir Perancis masih belum pasti. Kedua opsi yang dipertimbangkan melibatkan beberapa tantangan teknologi, seperti yang disorot oleh Office national d’études et de recherches aérospatiales (ONERA).

Namun, menurut ONERA, strategi menembus pertahanan musuh dengan rudal berkecepatan hipersonik tetap menjadi tantangan ilmiah dan teknologi utama, yang membutuhkan intervensi dari berbagai disiplin ilmu. Dalam opini anggaran yang diterbitkan pada Oktober 2021, telah mengindikasikan bahwa solusi teknologi untuk ASN4G akan segera dipilih, dengan ONERA dan MBDA telah mengembangkan dua jalur ini untuk rudal masa depan.

Jalur pertama adalah rudal ramjet dari rencana studi hulu Camosis – Camosis upstream study plan (PEA), yang berfokus pada teknologi siluman. Rudal ini dapat terbang dengan kecepatan 4.000 hingga 5.000 km/jam, dua kali lebih cepat dari ASMP/A tetapi di bawah ambang hipersonik.

Jalur kedua adalah rudal super bertenaga ramjet hipersonik dari Prometheus PEA, yang berfokus pada kecepatan hiper. Solusi teknologi yang akan dipilih dapat berupa rudal hipersonik yang dapat bermanuver, yang mampu menjamin kapasitas untuk menembus pertahanan dalam konteks peningkatan penolakan akses lawan. (Gilang Perdana)

Perancis Sukses Uji Peluncuran Rudal Berkemampuan Nuklir (ASMPA-R) dari Jet Tempur Rafale