Saat Radar Silent, Sukhoi Su-35 Akan Bergantung Pada Kemampuan Penjejak Optik OLS-35
|Bila tiada aral melintang, kedatangan gelombang perdana Sukhoi Su-35 tinggal dalam hitungan bulan, meski detail barter belum disepakati dan risiko sanksi dari Amerika Serikat masih terbuka, namun persiapan untuk menyambut kedatangan sang heavy fighter sudah dalam proses di Lanud Iswahjudi, Madiun. Dan diantara beragan keunggulan Super Flanker ini adalah adopsi teknologi panjejak target berbasis elektro optik keluaran terbaru.
Baca juga: Di Bawah Bayang-Bayang Sanksi AS, Persiapan Kedatangan Su-35 TNI AU Jalan Terus
Penjejak elektro optik sendiri sudah bukan ha lasing pada keluarga jet tempur Sukhoi, lantara di Sukhoi Su-27/Su-30, perangkat yang disematkan di depan kaca kokpit ini sudah jamak dikenal orang. Saat penerbang Sukhoi harus melakukan radar silent, atau bahkan bila fungsi radar penjejak mengalami malfungsi, maka kemampuan jet tempur untuk meladeni misi yang diemban masih dapat terjaga bekat perangkat optronic ini.
Seperti pada Sukhoi Su-27/Su-30MK2, yang terpasang adalah penjejak optik OEPS-27. OEPS-27 adalah perangkat berupa sensor elektro optik. OEPS-27 dirancang untuk mencari dan melacak target berikut emisi infra merah, atau berdasarkan panas yang dihasilkan target. Hebatnya OEPS-27 dalam membidik target dilengkapi dengan sistem pengukur jarak dengan basis built in laser.
Perangkat ini terdiri dari dua bagian. Pertama disebut sebagai pengukur jarak bersistem laser (laser range finder) dengan kemampuan pengenalan target hingga delapan kilometer. Kemudian masih dalam bola kaca juga ada IRST (Infra Red Search and Track System), dimana sistem ini dapat menjangkau jarak hingga 50 kilometer. Soal cakupan (coverage), untuk sudut azimuth mulai dari -60 sampai +60 derajat, sementara sudut ketinggian mulai dari -60 sampai 15 derajat.
OEPS-27 dapat dimanfaatkan sebagai pengarah tembakan kanon GSh-30-1 kaliber 30 mm. selain diandalkan untuk pengoperasian kanon, OEPS-27 juga mengambil peran penting dalam penggunaan rudal udara ke udara jarak dekat. Secara keseluruhan, OEPS-27 terdiri dari empat komponen utama, yakni sensor thermal infra red, helmet-mounted target designator, laser rangefinder dan computer. Bobot komponen total 174 kg.
Nah itu adalah OEPS-27, semenara Su-35 dalam paketnya menggunakan penjejak optik jenis OLS (Optical Locater System)-35. Fungsinya persis dengan OEPS-27, namun dari kemampuan jelas beda. Seperti untuk mendeteksi sasaran di udara dapat menjangkau jarak 90 km. Sementara untuk pengukuran sasaran udara dapat dilakukan pada jarak 20 km. Khusus untuk pengukuran sasaran di permukaan, terutama untuk serangan darat, dapat dilakukan dari jarak 30 km.
Perangkat canggih ini dapat melakukan scanning dalam sudut azimuth 90 derajat dan sudut elevasi mulai dari -15 sampai 60 derajat. Secara keseluruhan, OLS-35 punya dimensi 740 x 807 x 608 mm dan bobot 83 kg.
Baca juga: OEPS-27 – Penjejak Target Berbasis Elektro Optik di Sukhoi Su-27/Su-30 TNI AU
Berhasil Mengunci F-22 Raptor?
Situs janes.com (25/9/2019) mewartakan bahwa sebuah F-22 Raptor berhasil di lock oleh Su-35 Rusia di ruang udara Suriah. Kuncian pada F-22 Raptor tentu berita buruk bagi AS, pasalnya pesawat yang sudah dalam posisi di lock maka ibarat sudah setengah koma, bila pilot Su-35 meluncurkan rudal atau melepaskan tembakan kanon, maka finished riwayat F-22. Dan disebut-sebut, OLS-35 adalah perangkat yang berjasa melakukan locking pada Raptor.
Di pihak lain, juru bicara Pentagon Eric Pahon mengatakan kepada Business Insider bahwa dia tidak dapat memverifikasi klaim tersebut, tetapi ini menunjukkan bahwa “Rusia telah melakukan kampanye disinformasi terkonsentrasi di Suriah untuk menabur kebingungan dan melemahkan upaya AS dan sekutu di sana.” Pilot AS dapat mengetahui kapan jet tempur mereka telah ditargetkan oleh senjata musuh, sehingga mereka akan tahu jika pilot Su-35 memutuskan untuk melakukan “lock” yang diklaimnya. (Gilang Perdana)
-F-22a JuGa AkAn HaNcUr DgN sU-35 yAnG peRkAsA iNi
-DgN Su-35,KiTa AkAn KuAt dAn F/A-18F rAaF dan F-15Sg RsAf JuGa hAnYa KaLeNg KeRUpUk!
-RuSIa Yg BaIk HaTI PaStI mAu MeMbErIkAn Su-35 YaNg CaNgGiH iNi eNgGaK
sEpERtI nEgArA mAmAriKa dAn SeKUtUnYa YaNg PeLiT tOt pLuS eMbArGo..!!!
-RuSiA sTroOoOoOonngggg..!!!!
Punya siapa mas yg seterong…..😱😱😱
Su-30mKm MAlAysIA AkHiRnYa bErMaSaLaH jUgA TuH AkHiRnYa Su-35 KiTa TiDak AkaN BeRmAsALaH…!!!!
Su-35 AdAlAh PeSaWaT pErKaSa yG mEnJAgA LaNgIT InDoNeSiA DaN pEsAwAt BaRaT jUga AkAn TakUT
iNi LeBiH bAgUs DaRiPAdA pEsAwAt MaMArIka YnG bEkAS dAN rONgSoKaN NaNtI jUgA aKaN jAtuH
(*Sarkas buat kalian yang suka membangga2kan Su-35 dan meremehkan F-15SG,F/A-18F RAAF dan Su-30MKM wahai fansboy Russia karbitan dari JKGR)
Beda user beda pemeliharaan. Jangan samakan TNI AU sama TUDM.
BeDa uSeR BeDa PeMelIhArAaN.JaNgAn SaMaKaN tNi Au SaMa tUdM.
Apa pihak sukhoi mau memberikan offset Optik OLS-35 ke indonesia ?
Viva SU35, gak salah pilih deh..
Biasa amerika pake jurus ngeles, gengsi liat pespur gen5 dilock on pespur gen4++. AYO PAK MENHAN TAMBAH LAGI SU35 BUAT ANTIDOTNYA F35 SINGAPARNA SAMA AUSKALIYAH
yg penting rudalnya lengkap dan banyak dan gak ijin kongres dan bla bla bla..
ada rudal jauh
ada rudal dekat
ada rudal anti kapal
ada rudal anti radiasi
ada rudal darat..
yg penting lagi itu rudal boleh nembak apa aja
nembak perompak boleh
nembak opm boleh
nembak pencuri ikan boleh
bahkan buat ngerudal pencopet dan begal juga boleh,putin gak keberatan karna barang yg dibeli sudah hak pakai dan gak diatur2.
kalau f 16 bisa gitu? percuma banyak pesawat tapi gak ada rudalnya kalau ada sikit lama pulak itu datangnya dan pemakaiannya diatur2 ha….ha….ha….fansboy barat sudah keblinger bertobatlah kalian….
karna hanya flanker yg bisa diandalkan perang bukan f16 ngerti
Semua komennya bikin ane ketawa..😂
Head to Head =
OLS-35 Su-35 bisa lock F-22 di 90km
meskipun OLS-35 berhasil mengunci, maka rudal yang bisa dipakai hanya R-73 berbasis IR/optik yang berjarak maksimal 30km
sedang rudal jarak jauh R-77 akan kebingungan mengunci F-22
Sedang Radar AESA F-22 bisa lock Su-35 di 150 km
dan dengan santainya melepas AIM-120D AMRAAM
kemudian kabur sambil baca koran menunggu kabar rontoknya Su-35
Wkwkwkwkwk LoL
Itu belum termasuk skenario dikunci dari belakang oleh F-22
Jarak 90Km F22 udah keliatan di irbis jikapun R77 digunakan dengan mode bimbingan pasif rudal kemungkinan hit to target 80% tepat sasaran.
Setuju dg anda Bung
Dah parahnya lagi, katanya siluman?? Kok di lock
Lol
siluman karena irbis nggak bisa deteksi bung…wkwkwkwk LoL
OLS-35 melock di 90km…nggak ada artinya…karena F-22 berhasil melock di 150km..modaaarrrrr piye Su-35…wkwkwkwk
katax panboi rusia, su35 pesawat canggih luar biasa sedunia akhirat. uss enterprice yg dipimpin kapt.kirk pun bakal d lock ama ni pesawat. rusie seteroong…
Kalau bisa dilihat irbis, kenapa rusia masih makai OLS-35 ???
Itu artinya si IRBIS gagal mendeteksi F-22 !!!
Irbis masih PESA bung, teknologi dibawah AESA
Wkwkwkwkwk LoL
Ngawur
R-77 pasif mode ??? wkwkwkwk LoL
kalau rudal yang kecil aja bisa, seharusnya si irbis yang jauh lebih gede jelas lebih bisa
Nyatanya nggak bisa khan,
Wkwkwkwk LoL
Makannya kebiasaan org indo msh bnyk yg bodoh dan toldo sprti anda diakibatkan tdk prnh membaca artikel sampai tuntas!! Baca lgi judulnya, terus lanjut k artikelnya sampai selesai.. knp itu alat dibutuhkan walau sukhoi udh pnya radar
Yang bodoh anda bung…..jangan baca doang…ambil maknanya…kenapa judulnya bukan irbis berhasil melock f-22 ????
padahal itu yang ditunggu tunggu rusian funboy…wkwkwkwk LoL
OLS-35 hanya secondary sensor yang digunakan apabila radar utama GAGAL.
Pdhl sdh dijelaskan komen si Stepanus diatas fungsi ini alat buat apa ttp aja toldo ni org yhalord Wkwkwkwk trus tau drimana radar irbis gagal?? MINUM AIR BERAS TROSSS AOWKAOWKAOWK
Jelas gagal bung, kalau gak gagal judulnya pasti
“Irbis berhasil melock F-22”
Wkwkwk LoL kebanyakan makan menyan kau lah wkwkwk
Memang ny produsen pernah mengklaim kalau irbis bisa deteksi pesawat stealth? mendeteksi F-15 dari jarak 400 km mungkin aja, mana mungkin radar pesa disuru deteksi stealth, aesa aja belum mampu.
berkomentar apapun boleh, hanya saja perlu dicatat kita bukan ahli yang bisa memprediksi dan menilai segalanya. so jangan terlalu melebihkan ataupun merendahkan apapun itu, termasuk SU-35, ataupun jet-jet tempur milik barat.
Kalau masalah sanksi dari amerika, militer Indonesia mestinya tidak perlu kawatir, Amerika tidak akan pernah beri sanksi ke Indonesia, karena Indonesia negara strategis untuk kepentingan Amerika, jika Amerika memberikan sanksi maka akibatnya Amerika akan rugi sendiri, misalkan jika seandainya lcs terjadi pecah perang yang pasti Amerika sangat butuh bantuan Indonesia, Amerika sebetulnya hanya memfokuskan untuk militer Cina saja, beri sanksi Cina beli s400 karena memang alasannya sejak lama Cina dan Amerika saling bermusuhan
Jangan terlalu percaya diri bung, LCS perang itu Amerika akan dibantu Jepang, Korsel, Vietnam, Malaysia, Singapura, Australia, Selandia Baru, bahkan mungkin bisa juga India
Eh satu lagi kelupaan, negara inti malah gak disebut, Taiwan
Klo amerika embargo lgi, siap siap amrik liat indo dkt ke cina.. tentu klo hal itu terjadi yg ada rugi, pulau natuna bsa menjadi tempat singgah kaprang cina, laut sulawesi dijelajahi kaprang cina, filipin makin terpojok, dll rugi lah amrik pokoknya
Logika saya kalo Amerika menyerang Cina itu pertempuran akan berada di laut cina timur/ pasifik barat, dan berdasarkan dengan hal itu maka peran Indonesia kurang strategis. Jadi katakanlah kalo Cina dan Indonesia lawan Amerika dan Sekutunya, maka yang akan hancur duluan malah Indonesia bukannya Cina karena kita dikelilingi Sekutu Amerika (kecuali Timor Leste)
Admin,
Untuk informasi anda, perangkat yg anda bahas ini bukan perangkat mandiri. Baik OEPS-27 dan OLS itu sendiri terhubung dengan radar. Fungsi perangkat ini hanya sebagai pembidik sasaran menggantikan HUD berdasarkan emisi panas yang di hasilkan saat dog-fight. Sedangkan untuk mengetahui posisi pesawat lawan pesawat apapun masih tetap mengandalkan radar karena Jarak terjauh objek yang dapat di tangkap/di sapu mata manusia adalah 3.1 mil atau 5 kilometer. Adalah mustahil untuk mengandalkan OEPS 27 atau OLS untuk memindai posisi rinci suatu pesawat di langit yg luas. Karena itu perangkat ini hanya berguna untuk penggunaan senjata jarak dekat seperti canon dan rudal pencari panas. Tolong di koreksi. untuk sumber informasi anda https://books.google.com.my/books?id=ff-zDgAAQBAJ&pg=PT394&lpg=PT394&dq=OEPS-27&source=bl&ots=5BzYPxccVv&sig=8uXUasl62OsmrBJcNdtyoS5m6T8&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwitvIm-iNrdAhXFdn0KHcjSC0AQ6AEwEHoECAcQAQ#v=onepage&q=OEPS-27&f=false
Josss gandhosss…Top Markotop
OLS-35 itu secondary sensor yang salah satu fungsinya bila radar utama gagal
sama kasusnya dengan Hawk TNI-AU yang gagal mendeteksi F-18 hornet Aussie dulu karena berhasil di jamming
karena gagal, pilot TNI-AU mencoba meminjam sensor IR di rudal Sidewinder dan berhasil mendeteksi F-18
tapi jaraknya sudah terlalu dekat hanya beberapa kilometer saja
Kasus ini mirip dengan penggunaan IRST atau OLS-35
Seperti sudah ahlinya aja paling-paling text book
byk kaum jkgr lari ke blog ini bwt pelampiasan, soalnya tuh blog mulai sepi nggak ada lawan yg di ajak argumen dg blok barat