Saab Sukses Uji Tembak Perdana Torpedo Ringan SLWT dari Kapal Selam dan Korvet

Setelah tampil dalam wujud full mockup di IMDEX 2019 yang berlangsung di Singapura 14 – 16 Mei 2019, Saab hari ini (9/6/2020) merilis kabar baik, bahwa manufaktur alat-alat persenjataan asal Swedia itu telah sukses melakukan uji coba perdana penembakan torpedo ringan yang diberi label SLWT (Saab’s Lightweight Torpedo System) dari kapal selam dan korvet. Uji coba penembakan torpedo dikabarkan telah dilakukan pada Februari dan Maret 2020.

Baca juga: Saab SLWT – Smart Torpedo untuk Supremasi Kawasan Litoral

Dikutip dari siaran pers Saab.com, disebutkan serangkaian uji coba torpedo SLWT telah dilakukan di Karlskrona, Pantai Timur Swedia yang masuk dalam kawasan Laut Baltik. Uji coba penembakan dari kapal selam dilakukan oleh Gotland class, sementara uji tembak torpedo dari kapal permukaan, dilakukan oleh korvet Visby class. Rangkaian uji coba penembakan juga dimaksudkan untuk memastikan peluncuran yang aman dilakukan dari kedua jenis kapal perang, dan yang tak kalah penting uji coba penembakan juga dimaksudkan untuk mendapatkan verifikasi atas integrasi sistem pemandu di torpedo dan sistem kendali di kapal perang.

Meki masih dalam tahapan uji coba, SLWT telah mendapat pesanan dari AL Swedia dan AL Finlandia. SLWT mulai dikembangkan pada tahun 2016, dan pada tahun 2018 telah dipesan Finlandia sebagai bagian dari program Squadron 2000 Mid-Life Upgrade. AL Finlandia nantinya akan memasang SLWT pada kapal patroli Hamina-class dan korvet Pohjanmaa.

SLWT adalah torpedo ringan multi platform dimana dengan ukuran yang relatif kecil dan bobot ringan, torpedo ini dapat diluncurkan tidak hanya dari kapal selam, melainkan dari helikopter, pesawat intai, dan kapal perang permukaan. Uniknya, meski tergolong torpedo ringan, namun SLWT punya diameter yang tak lazim, yaitu 400 mm. Sebagai perbandingan, torpedo ringan NATO jenis Honeywell MK46, A244/S dan K745 Blue Shark, mengusung diameter 324 mm.

SLWT dirancang sebagai torpedo modular, dimana penggunaan versi latihan dan versi berhulu ledak, cukup dengan mengganti salah satu modul pada body torpedo. Saat digunakan sebagai versi latih, torpedo pun dapat terangkat ke permukaan dengan balon, sehingga masih dapat digunakan kembali.

Saab menyebut mekanisme SLWT berbeda dengan sistem anti kapal selam pada umumnya, dimana torpedo ini dapat beradaptasi pada kondisi hidro akustik yang sulit. Hal ini dimungkinkan berkat adopsi rentang frekuensi yang sesuai, advanced signal processing, full digital sonar, dan evolutionary HF (high frequency) range. Torpedo ini saat meluncur terkoneksi langsung pada sistem di PIT (Pusat Informasi Tempur), persisnya komunikasi antara torpedo dengan kapal dilakukan lewat galvanic wire atau serat optik.

SLWT punya panjang 2,855 meter dan sistem pemandunya mengandalkan kombinasi sonar aktif/pasif dan full digital sonar. Dapur pacu SLWT disokong dari pumpjet (ducted rotor/stator) yang tenaganya berasal dari lithium-based rechargeable battery (LiFePO4).

Baca juga: “Double Tap Capability” – Rahasia Kemampuan Serang Kapal Selam Swedia

Secara keseluruhan, SLWT punya bobot 340 kg dan dapat melesat dengan kecepatan 10 sampai 40 knots. Batas kedalaman penyelaman SLWT yaitu 300 meter. Jarak luncur torpedo ini dipatok sampai 20 kilometer, sementara endurance-nya selama satu jam. (Haryo Adjie)

7 Comments