Saab MFI-15 Safari: Ditawarkan ke Indonesia, Pernah Demo Terbang di Lanud Halim Perdanakusuma
|Nama Saab begitu lekat dalam benak netizen pemerhati dirgantara, terutama saat manufaktur alutsista asal Swedia ini menawarkan jet tempur Gripen beberapa waktu lalu. Namun tahukah Anda, bahwa di dekade 70-an ternyata ada pesawat produksi Saab yang juga pernah ditawarkan ke Indonesia, bahkan pesawat yang dimaksud benar-benar ikut didatangkan ke Indonesia untuk demo terbang di Lanud Halim Perdanakusuma.
Mengutip dari posting akun Facebook Lembaga Kajian Pertahanan Strategis (Keris) pada 4 Juli 2019, disebutkan sebuah pesawat kategori latih mula Saab MFI 15-200 (Saab Safari Primery Trainer) yang diageni PT Chandra Dirgantara, unjuk kebolehan terbang di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma. Sumber yang sama menyebut live demo udara Saab Safari dilakukan pada 18 Oktober 1977.
Kedatangan Saab Safari adalah sebagai kegiatan promosi untuk sekolah penerbangan sipil dan tentunya TNI AU. Memang pada akhirnya pesawat dengan dua kru ini (pilot dan siswa) tidak masuk pasar Indonesia. Seperti TNI AU yang akhirnya memilih AS202 Bravo buatan perusahaan Swiss (Flug- und Fahrzeugwerke Altenrhein) sebagai pesawat latih mula. Berdasarkan catatan, TNI AU mendatangkan 40 unit AS202 Bravo pada awal tahun 1981.

Meski tak digunakan oleh Indonesia, varian Saab Safari tergolong sebagai pesawat latih dasar yang laris di pasaran. Berhasil dijual ke 10 negara, total produksi Saab Safari mencapai 462 unit dengan rentang produksi dari 1971 sampai 1979.
Walau telah berusia lanjut, sampai saat ini AU Denmark, AU Norwegia dan AU Pakistan masih mengoperasikan varian Saab Safari yang disebut MFI-17 Supporter, bahkan Pakistan diberikan lisensi oleh Saab untuk memproduksi sendiri dan diberi label MFI-17 Mushshak pada awal dekade 80-an. Pemberian lisensi ini wajar mengigat Pakistan adalah operator terbesar dengan jumlah pemesanan 150 unit.
Sekikas tentang Saab Safari, pesawat latih dasar ini dirancang Björn Andreasson dari Malmö Flygindustri, perusahaan manufaktur pesawat ringan di selatan Swedia, yang dikemudian hari Malmö Flygindustri diakuisisi oleh Saab. Pesawat ini ditenagai mesin tunggal Lycoming IO-360-A1B6 air-cooled flat-four piston. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 200 hp (150 kW). Jumlah baling-baling ada dua bilah dari jenis Hartzell HC-C2YK-4F/FC7666A-2 constant speed propeller.
Baca juga: KT-1B Wong Bee – Pesawat Latih Dasar dengan Cita Rasa Tempur Taktis

Saab Safari dapat melesat dengan kecepatan maksimum 236 km per jam dan kecepatan jelajah 208 km per jam. Dengan bahan bakar penuh (190 liter) avtur, Saab Safari dapat terbang selama 5 jam 10 menit. Dengan bobot penuh 1,2 ton dan bobot kosong hanya 646 kg, pesawat ini dapat take off dari landas pacu sepanjang 385 meter dan mendarat di landasan 390 meter. (Haryo Adjie)
AS 202 Bravo pernah diulaskah bung admin ?
bung admin.. tolong d ulas dong pesawat d belakangnya. itu lockeed jetstar yg d pake Presiden Bung Karno dalam kunjungan diplomatik, mohon d luruskan klo ada yg salah dari keterangan saya.
btw itu pesawat saab yg di tawarkan kok mirip bgt dgn pesawat Super Mushak latih dasar buatan pakistan yaa..
Tentang pesawat Kepresidenan RI JetStar padahal sudah ada tautannya lho 🙂 sudah pernah kami bahas, berikut link-nya –> https://www.indomiliter.com/lockheed-c-140-jetstar-dari-soekarno-sampai-goldfinger/
waduhh.. beribu2 maaf om admin atas kesilapan saya. sy cuma fokus sama frame foto jadul dan bersejarah ini.
Makasih bgt sudah di kasih penjelasan smoga klo masih lajang segera berjodoh dan kalau admin sdh beristri saya doakan bisa nambah..😊
hahaha… asiap 🙂
@admin
Mimin yg terhormat, sekedar saran saja supaya tidak terbuai oleh bujuk rayu orang tak dikenal apalagi yg reputasinya kurang meyakinkan 🤷
Seperti contohnya @d’boys ini, walaupun beliau membujuk mimin untuk : “…dan kalau admin sdh beristri saya doakan bisa nambah..😊”, tapi kalo dirumah…..hadeuuuuuh, parah min, mana berani dia melawan perintah sang istri 🤦🤦🤦
Yang era 60’an udah SD pasti tau pesawat Jestar yg dimaksut 😂😂😂
Min ane mau nanya kelanjutan program heavy fregat Indonesia sudah sampai di mana…
Targetnya sebelum akhir tahun ini sudah ada kontrak pengadaan 🙂