SA-330H Puma Pirate – Helikopter dengan Door Gun ‘Terkuat’ Kaliber 20mm

Meski debutnya di Indonesia tinggal kenangan, karena sudah resmi dipensiunkan oleh TNI AU, namun helikopter angkut sedang multirole SA-330 Puma punya label yang khas sebagai helikopter dengan reputasi bantuan tembakan udara yang teruji. Selain dapat dipasangi roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket), SA-330 Puma bisa dipasangi door gun dengan senapan mesin kaliber besar.

Baca juga: Sukses ‘Memburu’ Presiden Fretilin dalam Operasi Seroja, TNI AU Resmi Pensiunkan Helikopter SA-330 Puma

Sebuat saja saat dioperasikan oleh Skadron Udara 8 TNI AU, SA-330 dapat dipasangi dudukan untuk dua senapan mesin berat (SMB) M2HB kaliber 12,7 mm. Tapi tahukah Anda, masih ada kaliber yang lebih besar dipasang pada door gun SA-330 Puma. Dalam operasinya di Afrika, pasukan Angkatan Darat Perancis membutuhkan bantuan tembakan dari udara, dan pernah memasang kanon GIAT M621 kaliber 20 mm sebagai door gun di SA-330 Puma.

Lantaran berupa senjata dengan kaliber besar dipasang pada kabin helikopter, sudah barang tentu M621 dipasang pada dudukan yang dibuat paten guna mengurangi efek tolak balik (recoil force 12,5 kg). Untuk melindungi gunner, bahkan pada kanon dipasangi perisai.

Oleh GIAT (sekarang telah diakuisi oleh Nexter Systems), M621 sejatinya dirancang untuk ditempatkan sebagai kanon pada bagian hidung helikopter serang – THL helicopter mount. Salah satu yang menggunakannya adalah helikopter serang produksi dalam India, HAL Prachand dan IAR 330L (varian Puma yang dibuat oleh Rumania).

Varian SA-330 Puma dengan door gun M621 lantas diberi label sebagai SA-330H Puma Pirate, yang mana dalam sekali terbang Puma Pirate dapat membawa sampai 400-an amunisi kanon kaliber 20 mm.

M621 adalah kanon otomatis asal Perancis yang dikembangkan pada tahun 1960-an oleh GIAT sebagai persenjataan untuk kendaraan dan pesawat ringan. Keuntungan utama dari M621 adalah bobotnya yang terbatas dan recoil yang rendah. Sebagian besar kendaraan atau pesawat ringan yang mampu menangani senapan mesin berat 12,7 mm juga dapat dilengkapi dengan M621.

M621 dioperasikan dengan gas yang menggunakan mekanisme blowback tertunda. Dua bagian pengunci memastikan sungsang terkunci sampai peluru meninggalkan laras. M621 menggunakan sistem pengumpanan sabuk tunggal, yang dapat diatur untuk pengumpan tangan kanan atau kiri.

Kecepatan tembak kanon ini adalah 800 proyektil per menit dan dapat ditembakan secara semi otomatis. Banyak M621 digunakan pada helikopter, yang dipasang pada dudukan pintu, atau RCWS pada dudukan tetap. Pod senjata NC621 dilengkapi dengan satu M621 dan digunakan pada helikopter dan pesawat serang ringan yang digunakan dalam peran melawan pemberontakan.

Dari lembar fakta, M621 yang mengusung kaliber 20×120 mm, punya panjang laras 1,46 meter dan panjang keseluruhan berikut muzzle brake – 2.22 meter. Kecepatan luncur proyektil AP (Armour-piercing) mencapai 1.025 meter per detik, dan 985 meterr per detik dengan proyekti HE (High Explosive).

Untuk jarak tembak, bila menggunakan amunisi AP maksimum 6.770 meter dan efektif 1.200 meter. Sementara bila menggunakan amunisi HE maksimum jarakj tembak 10.020 meter dan efektif 2.000 meter. (Bayu Pamungkas)

Yang Unik dari SA-330 Puma TNI AU, Diterbangkan Ferry Flight dari Perancis, Masih Berjaya di Inggris Sampai 2028