Rusia Umumkan Uji Terbang Perdana “Sirius” – Drone Tempur Bermesin Ganda, Beroperasi Akhir 2023

Dalam ajang Army 2023 yang digelar di Patriot Park, pinggiran barat Moskow, Rusia mengumumkan drone tempur (UCAV) bermesin kembar “Sirius”, telah sukses melakukan terbang perdana, dengan waktu pengiriman ke angkatan bersenjata Rusia pada akhir 2023.

Baca juga: Rusia Kembangkan Drone Kombatan Orion-E dengan Kendali Satelit, Siap Beroperasi Akhir 2022

Dikutip dari situs Kantor Berita Rusia Tass – tass.ru (15/8/2033), pengumuman terbang perdana Sirius disampaikan oleh pihak manukfaktur, JSC Kronstadt. Dan saat ini, rangkaian uji terbang pada Sirius masih terus berlangsung. Sirius dipersiapkan untuk membawa bom dan rudal udara ke permukaan. JSC Kronstadt menyebut Sirius akan dibuat dalam versi maritim, yang akan digunakan untuk operasi pencarian dan penyelamatan, sekaligus bertindak sebagai platform pengintaian udara.

Prototipe Sirius pertama kali ditampilkan Rusia pada tahun 2019. Sirius UCAV dilengkapi dengan dua mesin turboprop, memiliki berat lepas landas maksimum 2,5 ton, dengan muatan hingga 450 kg. Ketinggian penerbangan maksimum 12.000 meter.

First flight prototype of twin-engine Russian Inokhodets-RU (Sirius) spotted during test flights. pic.twitter.com/sBSYWNXNYk

— Defence United (@Defence_United_) June 1, 2023

Bicara kecepatan, Sirius punya kecepatan jelajah 180 km per jam dan kecepatan maksimum 295 km per jam, serta mampu terbang dengan endurance hingga 40 jam. Drone ini punya panjang 9 meter, lebar bentang sayap 30 meter dan tinggi 3,3 meter.

Karakteristik taktis dan teknis Sirius menunjukkan kemungkinan penggunaan bom udara FAB-100. Selain itu, meski berat muatan maksimum yang diumumkan secara resmi adalah 450 kg, Sirius diklaim mampu membawa bom cluster RBK-500U seberat 520 kg, serta bom cluster ODAB-500PMV seberat 525 kg.

Baca juga: Drone Tempur Orion-E Kini Tampil dengan Senjata Baru, Rudal Anti Tank Vikhr

Sirius disebut juga Inokhodets-RU, merupakan varian drone Orion yang ditingkatkan dengan desain yang lebih besar dan berbeda, perbedaan utamanya adalah penggunaan mesin kembar. Sirius masuk kategori drone medium-altitude long-endurance (MALE). (Gilang Perdana)