Update Drone KamikazeKlik di Atas

Rusia Tuntaskan Pengiriman 24 Unit Sukhoi Su-35 ke Cina

Ditengah rencana peluncuran jet tempur Shenyang J-11D yang dicitrakan punya kemampuan lebih dibanding Sukhoi Su-35, belum lama ini diwartakan bahwa Rusia telah menuntaskan pengiriman keseluruhan pesanan 24 unit Su-35 ‘Flanker-E’ untuk AU Cina – People’s Liberation Army Air Force (PLAAF). Meski tak disebutkan kapan tepatnya batch terakhir Su-35 dikirim oleh Rusia, pihak militer Cina telah menyebut Su-35 sudah mulai dioperasikan sejak April 2018.

Baca juga: Dengan Radar AESA, Shenyang J-11D Disebut-sebut Lebih Hebat dari Sukhoi Su-35

Dikutip dari janes.com (16/4), sumber di pemerintah Cina telah mengonfirmasi tuntasnya seluruh tahapan pengiriman dari pesanan Su-35. Berdasarkan informasi dari Rostec, kontrak efektif pengadaan 24 unit Su-35 telah ditandatangani pada November 2015. Gelombang pengiriman atau batch pertama terdiri dari empat unit Su-35 diterima Cina pada tahun 2016, dan 10 unit lainnya pada tahun 2017.

Kontrak pengadaan ke-24 unit Su-35 diperkirakan bernilai US$2,5 miliar, dalam kontrak ini sudah mencakup peralatan pendukung dan mesin cadangan. Meski kontrak efekfif pengadaan Su-35 dilakukan pada November 2015, namun pembicaran antara Beijing dan Moskow tentang pembelian Su-35 sudah dirintis sejak 2011, dan kesepatakan pembelian atau MoU dilangsungkan pada tahun 2012. Cina dikenal sebagai pembeli Su-35 pertama untuk pasar ekspor.

Pada Desember 2018, pihak Sukhoi telah mengumukan produksi ke-100 Su-35, dimana 78 unit adalah pesanan internal (AU Rusia).

Manuver Su-35 yang memukau dalam Paris Air Show 2013.

Secara keseluruhan, paket perlengkapan tersebut akan tuntas dikirim ke Cina pada akhir tahun 2020. Kemungkinan dalam kontrak terpisah, armada Su-35 Cina dipastikan akan dilengkapi persenjataan mumpuni, seperti rudal udara ke udara R-27 dan R-73, serta rudal anti kapal Kh-35E.

Baca juga: Sukhoi Umumkan Produksi Su-35 Ke-100

Kemunculan perdana Su-35 diungkap militer Cina saat jet tempur twin engine melangsungkan tugas pengawalan pada pembom jarak jauh Xian H-6K di atas Selat Bashi, area yang berbatasan dengan Taiwan. (Bayu Pamungkas)

16 Comments