Rusia Tawarkan P-18-2 Prima ke Asia Tenggara, Mobile Radar Pengendus Sasaran Stealth
|
Radar yang satu ini rasanya kecil kemungkinan bakal diakuisisi oleh Indonesia, meski pihak Rosoboronexport, selaku agen resmi penjualan senjata Rusia, telah menargetkan pemasaran radar yang diberi label P-18-2 Prima ini ke wilayah Asia Tenggara, Afrika dan Timur Tengah. Bagi Rusia, P-18-2 Prima bukan jenis radar biasa, pasalnya P-18-2 Prima didapuk sebagai sistem mobile radar yang mampu mendeteksi sasaran berkemampuan stealth.
Baca juga: Lindungi Wilayah Natuna, Indonesia Pilih Radar Pasif Vera-NG, Pengendus Pesawat Stealth
Dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (26/11/2020), Rosoboronexport menyebut P-18-2 Prima sebagai high mobility 2D surveillance and acquisition radar. Sebagai pengembang dan manufaktur adalah PJSC NITEL dan PJSC NPO Almaz. “Selain punya kemampuan mendeteksi sasaran berupa jet tempur/pembom stealth, radar ini dapat mendeteksi sasaran dengan visibilitas rendah, ujar Alexander Mikheev, General Director of Rosoboronexport.
P-18-2 Prima dirancang dengan integrasi penuh antara konsol operator dengan antena dalam satu kendaraan saja. Radar ini hanya diawaki oleh dua personel dan bila diperlukan dapat dikendalikan secara remote dari jarak jauh. Pihak pengembang menyebut bahwa tingkat otomatisasi di radar ini terbilang tinggi, bahkan radar ini dapat disiapkan dalam waktu 5 menit, begitu juga untuk menutup/memindahkan radar hanya butuh waktu 5 menit.

Dengan coverage 360 derajat, P-18-2 Prima beroperasi di frekuensi VHF. Berkat luas penampang radar 2,6 square meter, maka jarak jangkau sapuan radar bisa mencapai radius 320 km dengan ketinggian deteksi 20.000 meter. Sementara jarak deteksi minimum adalah 500 meter. Pengembang telah mempersiapkan P-18-2 Prima untuk dapat dioperasikan di lingkungan yang padat frekuensi jamming dan cuaca buruk.
Radar ini dilengkapi fitur berupa navigasi satelit yang memanfaatkan sinyal GLONASS/GPS dengan pemosisian secara otomatis. Sebagai unit radar yang mandiri, P-18-2 Prima dilengkapi built in generator dan power take off generator, meski sumber tenaga dapat pula menggunakan jaringan listrik biasa.
Yang menarik, Rusia rupanya tak menutup diri untuk kustomisasi, bagi negara pembeli yang ingin mengakuisisi P-18-2 Prima, maka dapat mengganti platform truk pengusung sesuai kriteria yang diinginkan, begitu pula genset diesel dapat disesuaikan kebutuhan pembeli. (Haryo Adjie)
Beli 600 biar pas dipasang di platfor maung
Bisa diintegrasikan dengan network centric milik TNI?
Gak usah ngiler, kita udah ada yg dari Ceko (dan standar Nato) !! Gak usah karena dari Russian, fansboynya langsung pengen!
Berbeda mas….yg ini radar low frekuensi, sementara vera adalah radar pasif aka ESM
Radar low freq adalah salah satu antidot pespur stealth, terlebih lagi negara di utara dan selatan kita sudah memiliki F35 dan juga ancaman dari China dengan pespur stealthnya.
Radar P18-2 dapat bersifat mobile dan kelebihan lainnyna.
Awas asal klaim ada bukti tidak bisa diteksi F22 raptor? Jualan boleh asal jgn over klaim
Gimana caranya memplot informasi yg ditangkap radar low frekuensi ini kedalam sistem pertahanan udara (radar buatan barat dan satbak rudalnya)…….supaya kinerja nya lebih efektif 🤔
Bisa di oprek koc, soal mengoprek dan memodif bisa nyatu ama produk barat ya undang pabrikannya walau harus nambah biaya
wa pikir IDN bakal disodorin Sky-U + Su-57 Izdeliye30 + S-400/500 taunya cuman P-18-2 Prima.alangkah lebih baik turki,mesir dan india terlebih dahulu mengakuisisi P-18-2/Sky-U hanya untuk lebih memastikan battle proven sebelum diakuisisi
Bismillah sudah saatnya TNI punya radar P.18 rusia ini
jgn cuman radar doang tapi musti sepaket dgn hypersonic SAM untuk nguber sasaran strategis.
paketan cukup di deploy di daerah paling terluar IDN terutama di bagian utara dan selatan.
mereka ga nawari sebab mereka tau kekurangan kita 😅😅😅
Kali ini gua sependapat ama Agato ONI-sama
yg di maksud Rusia pasti Vietnam sekutu abadi Rusia
tentu saja
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera beli ini barang sistem radar P-18-2 Prima 50-100 unit. Tempatkan di seluruh wilayah kita. Tandemkan dengan 50 batalion sistem hanud S-400 dan S-500 yg juga segera kita beli. Beli juga sistem hanud Patriot PAC 3, Aster-30 SAMP-T, Barak-8 dan Hong Qi-22, masing² 34 batalion sesuai jumlah provinsi kita. Laksanakan ! Bravo !
Ehemm, cocok buat nangkal J-20 dan J-31. Pasangan terbaik buat Vera, Weibel dan Nasams.
Aku sepakat dgn mas agato,harusnya perbanyak sistim radar seperti ini ditandemkan vera ng ,welbel serta arhanud nasams ,dengan radar ini kita mampu menciptakan iron dome arhanud versi kita sendiri plus dukungan ribuan rudal shorad panggul ,akan memberikan minimum esential force pertahanan udara kita sesungguhnya
Oh jangan lupa Bung, dengan ditambah balon udara HALE yg dipasang Sintetic Aperture Radar, semuanya akan terkover dg baik mau yg siluman atau enggak, drone atau rudal balistik 24 jam segala cuaca.
Kmarin ruskey yg komen positif F-15 ex skarang agato yg komen positif radar rusia.. ciiee.. damai ni yee senengnyaa..
Bismillah mau F.18 hornet dan su.35 yang penting kita punya
Benar….
Terlebih lagi negara tetangga di utara dan selatan kita juga telah dan akan mengoprasikan F35