Rusia Tawarkan India Produksi Secara Lokal Senapan Serbu Kalashnikov AK-203
|Rusia lewat Rosoboronexport dikabarkan tengah menjajaki produksi senapan serbu Kalashnikov AK-203 di India. Hal tersebut saat ini sedang dalam pembahasan bilateral antar dua negara dalam pameran pertahanan Defexpo India 2022 di Gandhinagar, Gujarat.
Baca juga: Lampaui Standar, Senapan Serbu Kalashnikov AK-12 Sukses Lakukan 680 Tembakan Tanpa Henti
Sejatinya bukan perkara sulit untuk melakukan pendekatan dan kerja sama bagi Rusia di India, pasalnya sudah terbentuk Indo-Russian Rifles Private Limited, yakni perusahaan joint venture Rusia dan India yang didirikan untuk memproduksi beberapa seri senapan serbu Kalashnikov untuk militer India. Penawaran produksi senapan serbu AK-203 di India tentu terkait dengan program Make in India initiative and Defense Acquisition Procedure (DAP) 2020, yakni terkait dengan rencana akuisisi senapan serbu standar untuk militer India.
Bila penawaran disetujui pemerintah India, maka pabrik senjata Indo-Russian Rifles di Korwa, Uttar Pradesh, siap untuk mulai memproduksi senapan serbu Kalashnikov AK-203 pada akhir tahun 2022. Kalashnikov Concern menyebut 100 persen lokalisasi produksi senapan serbu itu akan dilakukan di India. Selain itu, di masa depan, usaha patungan India-Rusia dapat meningkatkan produksi dan memodernisasi fasilitas produksi senapan canggih berdasarkan platform senapan serbu Kalashnikov.
Sejauh ini, senapan serbu seri Kalashnikov AK-200 telah berhasil lulus program uji, dipasok untuk militer Rusia, dan juga diekspor ke mitra yang memberlakukan persyaratan lebih tinggi pada senjata ringan.
Dikutip dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (17/10/2022), Rosoboronexport selaku agen penjualan ekspor senjata Rusia, mengklaim bahwa senapan serbu AK-203 mempertahankan semua keunggulan pola AK tradisional, yaitu keandalan, daya tahan, dan kemudahan perawatan. Senapan serbu Kalashnikov A-200-series sejalan dengan semua tren terkini dalam teknologi senjata ringan.
Senapan serbu di kaliber 7,62×39 mm ini dilengkapi dengan picatinny rail integral untuk pemasangan alat bidik dan aksesori taktis yang nyaman dan mudah, memungkinkan penggunaan senjata yang efektif dalam berbagai kondisi.
Kalashnikov AK-203 dengan bobot 3,8 kg mengadopsi desain popor lipat (folding stock). Selain itu, sejumlah solusi ergonomis lainnya telah dimasukkan ke dalamnya untuk mengoptimalkan pengoperasian.
Baca juga: Kalashnikov AK-19 – Varian AK-12 dengan Kaliber NATO 5,56x45mm
Dari spesifikasi, AK-203 dengan pola kerja gas operated, rotating bolt punya kecepatan luncur proyektil 730 meter per detik, dan kecepatan tembak 700 proyektil per menit. Dengan menggunaan magasin berisi 30 peluru atau magasin detachable quad-column berisi 50 peluru, AK-203 punya jarak tembak efekif di rentang 400 – 800 meter (based on sight adjustments). (Gilang Perdana)
700 peluru dimuntahkan dalam 60 detik.
Mari saya hitungkan: 700/60 = 11.66666.
Jadi dalam 1 detik senjata tsb bisa menembakkan 11 peluru kaliber 7.62mm. Bisa dibayangkan kayak gimana suara rentetannya kan? Kayak suara dengungan. Kalibernya gede lagi, 7.62mm nggk seupil 5.56mm. Wadoooh….nggk bisa mbayangin kl badan diterjang proyektil kayak gitu.
Jelas bukan assault rifle kaleng2 seperti buatannya Lek Sam yg gampang mihil banget, macetan, dan terkenal rewel itu khaaan?
Disini jg butuh cari lisensi produksi Drone. Drpd ngembangi sendiri mlh berhenti
Bismillah semoga saja Indonesia dapat memproduksi senjata SLT,RPG 32 yang dapat menambah kemampuan anak bangsa sendiri,selain itu perlu tambahan senjata untuk komando cadangan,selain itu jika javelin dapat dipasangkan di platform anoa kenapa tidak dibangkitkan lagi.
kalau di indonesia secara teori dah ngga butuh lisensi senapan serbu, soalnya sudah ada ss-1/2 series, yang dibutuhin indonesia sekarang itu lisensi SLT, kayak atgl-l (rpg-7), atau mungkin rpg-29 atau rpg-32 yang lebih modern, dan untuk varian eropanya bisa carl gustav m4