Rusia Spill Rudal Jelajah Baru dengan Tampilan Sepintas Mirip AGM-158 JASSM

Pengerahan alutsista canggih membawa harapan untuk keunggulan di medan perang. Namun pada sisi lain, penggunaan alutsista yang dimaksud bakal mengundang resiko, yaitu kemungkinan dipelajarinya teknologi yang ada di dalamnya, terlebih bila didapatkan lawan dalam kondisi semi utuh.
Jenis alutsista canggih yang dimaksud adalah rudal jelajah udara ke permukaan AGM-158 JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile). Meski varian awalnya telah digunakan sejak tahun 2009, namun seperti halnya rudal jelajah Storm Shadow, maka setiap puing-puingnya bisa dipelajari lebih lanjut oleh lawan, termasuk saat kedua rudal jelajah ini digunakan oleh Ukraina untuk menyerang sasaran strategis jauh di wilayah Rusia.
Nah, terkait dengan AGM-158, belum lama ini ada kabar kemunculan sosok rudal jelajah baru Rusia yang sepintas mirip AGM-158.
Sebagaimana dilaporkan Military Informant pada tanggal 26 April 2025, rudal jelajah Rusia yang baru dan sebelumnya tidak dikenal diperlihatkan kepada Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev di lokasi uji Kapustin Yar di wilayah Astrakhan.
Medvedev mengonfirmasi kunjungannya di media sosial, dengan menyebutkan bahwa jenis amunisi baru, termasuk senjata udara, dipamerkan selama acara tersebut. Meskipun rudal tersebut, yang secara tidak resmi dijuluki ‘Banderol’, muncul sebentar dalam video resmi, belum ada spesifikasi teknis yang diungkapkan.
Makin Garang, C-130 Hercules Kini Mampu Meluncurkan Rudal Jelajah AGM-158 JASSM
Bagian depan rudal jelajah Rusia yang baru ini, yang memiliki bentuk seperti pensil, telah membuat beberapa analis membandingkannya secara visual dengan AGM-158 buatan AS.
Dari analisis foto yang tersedia menunjukkan bahwa rudal tersebut berukuran cukup besar, tetapi penilaian penuh sulit dilakukan karena sudut fotografi yang terbatas. Rudal tersebut digambarkan sebagai rudal dengan desain stealth, dirancang untuk meminimalkan deteksi radar, dengan bentuk yang mengingatkan pada rudal jelajah yang diluncurkan dari udara Kh-101.
Rusia Upgrade Kapasitas Hulu Ledak Rudal Jelajah Jarak Jauh Kh-101, Hingga 800 Kg
Media Rusia telah menyebarkan foto-foto rudal tersebut, yang secara tidak resmi disebut sebagai Banderol (Parsel).
Channel Telegram Ukraina seperti Polkovnik GS, mengklaim bahwa rudal ini bisa jadi adalah senjata Banderol yang sama yang diduga digunakan dalam serangan di Odessa dan Mykolaiv sejak Februari 2025. Menurut pernyataan mereka, Banderol dirancang untuk dibawa oleh drone seperti Orion, dengan perkiraan kecepatan antara 450 – 500 kilometer per jam dan hulu ledak berbobot antara 120 – 140 kilogram.
Meskipun begitu, belum ada bukti langsung yang diajukan untuk mengonfirmasi bahwa rudal yang terlihat di Kapustin Yar dan amunisi yang diduga digunakan di Ukraina selatan adalah sama.
Rudal baru ini sangat berbeda dari rudal jelajah Rusia yang dikenal sebelumnya seperti Kalibr dan Onyx dan mungkin menggabungkan fitur-fitur khas pesawat nirawak jet, termasuk badan pesawat yang ringkas dan kemungkinan mesin turbojet kecil.
Babak Awal Serangan ke Ukraina, Rusia Luncurkan Rudal Jelajah 3M-54 Kalibr
Sejak awal konflik di Ukraina, Rusia telah meningkatkan produksi rudal jelajahnya secara signifikan, terutama berfokus pada rudal jelajah yang diluncurkan dari udara seperti Kh-101. Tingkat produksi telah meningkat dari sekitar 420 unit pada tahun 2023 menjadi lebih dari 500 unit pada tahun 2024, dengan perkiraan produksi bulanan antara 40 hingga 50 rudal.
Sementara, AGM-158 JASSM merupakan kategori air launched cruise missile yang dirancang dan diproduksi oleh Lockheed Martin. Setidaknya dua varian rudal ini telah dioperasikan AU AS, yaitu AGM-158A JASSM dan AGM-158B JASSM-ER (Extended Range). Meski kedua varian punya dimensi yang sama, namun kemampuannya tidaklah sama. Kedua varian punya panjang 4,27 meter, lebar bentang sayap 2,4 meter dan bobot mencapai 1 ton.

AGM-158 pertama kali digunakan dalam misi serangan militer pada operasi di Suriah pada tahun 2018. AS meluncurkan 19 rudal JASSM-ER dari pembom B-1B Lancer. Sebagai targetnya adalah fasilitas riset di Barzeh, Damaskus. Ini adalah debut tempur JASSM-ER secara resmi yang dikonfirmasi Pentagon.
Sementara AGM-158 JASSM yang digunakan oleh Ukraina pada awal tahun 2024, kemungkinan besar diluncurkan dari pesawat MiG-29 atau Su-27 yang telah dimodifikasi oleh Amerika Serikat atau mitra NATO agar kompatibel dengan rudal buatan Barat. Modifikasi dilakukan dengan memasang pod avionik eksternal, antarmuka rudal ke sistem senjata, dan navigasi GPS. (Gilang Perdana)
AGM-158 JASSM di Pembom B-1B Lancer – Sebuah ‘Pesan’ dari Trump untuk Xi Jinping

