Rusia Pastikan Pengiriman Sistem Hanud S-400 (Tersisa) ke India Sesuai Jadwal
|Salah satu dampak dari pecahnya perang Ukraina adalah potensi keterlambatan pengiriman alutsista produksi Rusia. Hal itu bisa dipahami, mengingat konsentrasi manufaktur persenjataan akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan perang. India selaku importir terbesar persenjataan dari Rusia, pernah menyatakan kekhawatiran akan potensi keterlambatan pengirim sistem hanud jarak jauh S-400.
Baca juga: Gelar Sistem Hanud S-400 di Sekitar Moskow, Ratusan Hektar Hutan Digunduli
Bagi India, sistem hanud S-400 dari Rusia adalah alutsista strategis yang dipercaya untuk membentengi instalasi penting bila suatu saat berperang dengan India dan Pakistan. Sebaliknya, dari sisi Rusia, ketepatan pengiriman alutsista adalah kunci suksesnya bisnis ekspor persenjataan. Pasalnya selain bicara tentang kualitas dari senjata itu sendiri, ketepatan jadwal pengiriman akan berpengaruh pada aspek kepercayaan.
Dikutip dari sputniknews.in (14/8/2023), Rusia secara resmi mengonfirmasi bahwa pengiriman sistem hanud S-400 tetap berjalan lancar sesuai jadwal. “Produksi dan pengiriman sistem dan peralatan hanud S-400 Triumph Rusia ke India berjalan sesuai rencana,” ujar Dmitry Shugae, Kepala Russian Federal Service for Military Technical Cooperation.
Militer India telah menggunakan berbagai senjata buatan Rusia, termasuk sistem rudal, tank, dan senjata artileri. Pada tahun 2018, India menandatangani kesepakatan senilai $5,2 miliar dengan manufaktur senjata Rusia Almaz-Antey untuk pembelian lima sistem (batalyon) rudal hanud S-400. Kontrak berjalan hingga tahun 2024.
India adalah importir senjata terbesar di dunia dan sebagian besar masih menggunakan teknologi Rusia untuk senjata tradisional, tetapi para pejabat di New Delhi telah menyatakan keprihatinan bahwa perang Rusia di Ukraina dapat menunda pengiriman senjata dan peralatan yang direncanakan. Sejauh ini, Rusia telah mengirim tiga sistem hanud S-400, dan dua lagi masih menunggu pengiriman berikutnya.
India total akan mendapatkan lima batalyon S-400. Setiap batalyon memiliki Mobile Command Center, beberapa jenis radar, dan delapan kendaraan peluncur. Dengan demikian, total India akan memiliki 5 Mobile Command Center, hingga 10 radar, dan 40 peluncur (8×5 = 40). Setiap peluncur dapat meluncurkan 4 rudal sekaligus, maka total S-400 India dapat menembakkan 160 (40×4) rudal sekaligus.
Tidak seperti Cina, India menjadi anggota MTCR (Missile Technology Control Regime), yang artinya India bisa mendapatkan rudal hanud S-400 dari semua tipe dan jarak, hingga 400 km dari Rusia. Dengan demikian, dari segi jumlah rudal yang dapat diluncurkan dalam satu waktu dan jarak tempuh rudal 400 km, India jelas diunggulkan.
Baca juga: Sama-sama Pengguna Sistem Hanud S-400 dari Rusia, Inilah Beda Antara Milik Cina dan India
Tentang MTCR, sesuai kesepakatan internasional, negara anggota MTCR tidak dapat memberikan/menjual rudal, drone tempur, dan lain-lain, dengan jangkauan lebih dari 300 km ke negara bukan anggota MTCR. Rusia adalah penandatangan S-400 dan Cina tidak, sehingga sesuai peraturan Rusia tidak dapat menjual rudal dengan jangkauan 400 km ke Cina. (Gilang Perdana)
Oh kalau Yakhont memang tak bagus ya disegerakan saja beli rudal lain yg lebih siip terserah dari mana penting tentara laut kita kuat, dari pada kita memuja kehebatan alutsista barat yg rontok semua di palagan Ukrainia dan tak ada yg kita miliki pula.
Yakhont itu sebenarnya rudal yg cukup mengerikan kalo betul sistemnya. Masalahnya buatan Rusia sering meleset apalagi yg punya kecepatan tinggi. Buktinya Yakhont yg dibeli oleh Indonesia hanya bisa dipake di jarak kurang dari 185 km, diatas itu langsung overshoot. Padahal Exocet aja masih bisa mengenai target walopun jaraknya diatas 200 km.
Mungkin Indonesia harus beli rudal buatan Ukraina, Neptune kali ya yg terbukti botol pulpen nenggelamin Kapal Gede dg Hanud bejibun macam RNS Moskva. Hhhhhhhhhh
kalau yakhont alternativenya hanya brahmos, 500 unit kalau bisa biar ada lisensinya, biar ngga bela beli mulu
Hohoho
Ada yang ngasal
2011 Tribal class terakhir ditenggelamkan pakai 2 torpedo dari FPB57 & 1 Yakhont dari KRI OWA
Strong bingits tapi super halu!!!
Pesanan kita kapan datangnya ya, rudal Rusia terkenal stroong bingits, 1 eks fregat dihantam excocet, C705 dan C802 tak tenggelam, tenggelam setelah dibom dari udara, kalau Yakhont yg diluncurkan langsung pecah jadi 2 dan tenggelam… sungguh menakutkan.