Update Drone KamikazeKlik di Atas

Rusia Luncurkan Helm Canggih untuk Pilot Jet Tempur Stealth Sukhoi Su-57 Felon

Helm canggih alias helm pintar tak bisa dilepaskan dari eksistensi jet tempur generasi kelima, lantaran Rusiu sudah memproklamirkan Sukhoi Su-57 Felon sebagai penempur di kelas tersebut, maka penyediaan helm canggih menjadi kebutuhan mutlak untuk mendukung kinerja pilot dalam berbagai misi.

Baca juga: Desain Ulang Helm ‘Canggih’ Pilot F-35 Lightning II, Lockheed Martin Diganjar Kontrak Senilai US$11 Juta

Dmitry Korzinin, Head of the optical-electronic systems department di Biro Desain Sukhoi, menyebut bahwa helm canggih akan merevolusi cara pilot berinteraksi dengan sistem persenjataan di Su-57.

Didesain khusus untuk Su-57, helm tersebut mengintegrasikan data pertempuran secara realtime, yang menawarkan informasi penting tentang ketinggian, kecepatan, penargetan, sampai koordinat ancaman yang tepat. Teknologi inovatif ini bertujuan untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan, yang memungkinkan pilot untuk membuat keputusan dalam hitungan detik untuk memutuskan apakah akan menembak atau menahan tembakan.

Salah satu fitur helm yang paling canggih adalah kompatibilitasnya dengan rudal berpemandu infrared. Setelah target terkunci, tampilan helm akan langsung diperbarui, menunjukkan apakah kondisinya sudah tepat untuk meluncurkan rudal. Jika tidak, pilot dapat menyesuaikan posisi dan posisi bidik, memastikan kontrol yang lebih baik atas situasi tersebut.

Dengan berat di bawah 2 kg, helm tersebut telah menjalani pengujian ketat, termasuk simulasi aerodinamis dan tekanan, yang dirancang untuk meniru kondisi ekstrem yang dialami pilot selama pertempuran.

Meskipun tertinggal dari Amerika Serikat dan Cina dalam pengembangan helm pintar untuk pilot, namun Rusia berkomitmen untuk terus maju dengan program jet tempur generasi kelima Su-57. Sementara pesawat tersebut menghadapi penundaan dan tantangan teknologi, Moskow terus memprioritaskan pengembangannya, menandai pergeseran strategis menuju peningkatan kemampuan Su-57.

Namun, peningkatan tidak berhenti di situ. Dalam langkah maju untuk pengembangan, Su-57 juga telah menjalani pengujian dengan nosel mesin datar. Teknologi canggih ini, jika berhasil, menjanjikan untuk secara signifikan mengurangi tanda radar jet, yang selanjutnya meningkatkan kemampuan silumannya.

Dengan berkurangnya visibilitas ke radar musuh, Su-57 akan menjadi lebih sulit ditangkap di wilayah udara yang diperebutkan, meningkatkan kemampuan bertahan hidup dan efektivitasnya dalam konflik di masa mendatang.

Peningkatan teknologi siluman ini, bersama dengan helm pilot baru, menyoroti komitmen Rusia yang berkelanjutan untuk memastikan Su-57 menjadi senjata mutakhir dalam pertempuran udara modern. Keberhasilan inovasi ini tidak hanya akan membantu Rusia mengejar para pesaingnya, tetapi juga menawarkan peluang baru untuk keunggulan strategis di langit.

 

Seiring Su-57 terus berkembang, masa depan peperangan udara tampaknya akan dibentuk oleh kemajuan ini, dengan jet tersebut berada di garis depan kemampuan penerbangan militer Rusia.

Desain helm Rusia tampaknya mengambil inspirasi dari Helmet Mounted Display System (HMDS) Gen III F-35, yang dikenal karena fitur-fitur mutakhir dan kinerjanya yang telah terbukti dalam pertempuran. Seperti halnya AS, Rusia memproyeksikan data penting langsung ke pelindung mata, yang memungkinkan pilot untuk membuat keputusan dalam hitungan detik tanpa mengalihkan fokus mereka dari misi. (Gilang Perdana)

Gantikan Produk Buatan Ukraina, Mulai 2021 Pilot MiG Rusia Gunakan Helmet Mounted Display Produksi Dalam Negeri