Rusia Kembangkan T-72B3 Sturm – MBT Tanpa Awak Pertama di Laga Perang Ukraina
|Selain mengembangkan varian Infantry Fighting Vehicle (IFV) BMP-3 tanpa awak (Udar), Rusia kini mencoba terobosan baru dengan uji coba Main Battle Tank (MBT) T-72 tanpa awak. Dengan beroperasi tanpa awak, maka sosok MBT dengan berat puluhan ton dapat beroperasi laksana drone, atau sebagai kendaraan tempur darat tanpa awak disebut Unmanned Combat Ground Vehicle (UCGV).
Baca juga: Udar UCGV – Robot Tempur Lapis Baja dari Platform Tank Amfibi BMP-3
MBT T-72 tanpa awak disebut Sturm, yang nantinya akan dihadirkan di medan perang Ukraina. Menurut artikel Life.RU (10/9/2023), Uralvagonzavod (UVZ) telah memulai tahap pengujian robot tempur tak berawak Shturm, yang dibangun di atas sasis tank T-72B3, dan dimaksudkan untuk ditempatkan di garis depan Ukraina.
Sejatinya, pengembangan proyek MBT tanpa awak oleh UVZ telah dimulai sebelum konflik Ukraina dimulai, namun perkembangan terkini telah mempercepat kemajuannya. Program pengujian ini melibatkan latihan tembakan langsung terhadap berbagai skenario sasaran, dengan fokus pada pemanfaatan persenjataan utama, yaitu meriam smoothbore kaliber 125 mm.
Pakar militer Rusia Yuri Knutov mencatat bahwa pengenalan drone berbasis T-72 dapat menawarkan keuntungan tersendiri bagi Angkatan Bersenjata Rusia. MBT tanpa awak dapat bergerak maju di bawah tembakan musuh, memastikan keselamatan awaknya, yang tetap berada di luar kendaraan. Knutov menyebutkan bahwa rencana Sturm sebenarnya mencakup empat jenis robot, yang mungkin akan disesuaikan setelah pengujian. Robot-robot ini diuji dengan sistem kecerdasan buatan.
Keputusan untuk menggunakan platform T-72B3 dipengaruhi oleh sistem MBT yang tidak terlalu ketinggalan zaman, dilengkapi dengan sistem perlindungan dinamis generasi terbaru yang saat ini digunakan di Ukraina, yang secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan tempur tank tanpa awak ini.
Knutov mengatakan, untuk mengoptimalkan efektivitas tempur, kendaraan lapis baja harus dikerahkan secara strategis, seperti dalam konfigurasi tank carousel yang terdiri dari tiga kendaraan, yang tampaknya lebih menjanjikan daripada mengerahkan unit MBT dalam jumlah besar.
T-72 telah digunakan dalam berbagai konflik sejak tahun 1970-an dan tetap menjadi salah satu tank yang paling banyak digunakan di dunia, meskipun saat ini telah digantikan oleh tank tempur utama yang lebih modern.
Baca juga: Kavaleri Rusia Terima Batch Main Battle Tank T-72B3M yang Telah di-Upgrade
Berat T-72 dapat bervariasi tergantung pada varian dan perlengkapannya. Namun, secara umum, berat tank T-72 berkisar antara 41 hingga 46 ton. Perbedaan dalam berat antarvarian biasanya tergantung pada perbedaan dalam persenjataan, perlindungan, dan sistem elektronik yang dipasang pada tank tersebut. Berat yang lebih tinggi sering kali terkait dengan peningkatan perlindungan dan persenjataan yang lebih canggih. (Gilang Perdana)
Sudah lah, Rusia gak usah bikin tank drone Terminator segala macam, tingkatkan aja dulu sensornya, efektif gak buat nembak lebih dari 5 km, bisa gak dipake buat pertempuran malam, dilengkapi dg NVG gak?? Kalo masih belum mau bikin 10000 unit juga bakalan ancur. Ingat, sekarang teknologi semakin canggih. Dulu buat tank yg gak canggih macam IS-2 dalam jumlah banyak gak masalah karena disparitas teknologinya gak banyak. Lah sekarang cuman bisa jadi rongsokan doang kalo berani maju di Robotyne tanpa upgrade teknologi.