Rusia Kembangkan Joker – Drone Kamikaze yang Bisa “Tidur” Berminggu-minggu Sebelum Lancarkan Serangan
Seiring efektivitasnya di medan peperangan, penggunaan drone kamikaze dipercaya bakal semakin meluas, dan jangan heran bila dalam waktu dekat akan bermunculan inovasi yang mengejutkan dan tidak pernah terbayangkan. Salah satunya datang dari Rusia, yang mengklaim sedang mengembangkan drone yang bisa hibernasi selama berminggu-minggu, sebelum akhirnya menghancurkan sasarannya.
Baca juga: Lima Fakta “Geran 2” – Drone Kamikaze Shahed-136 Produksi Rusia
Dikutip dari Popular Mechanics, insinyur Rusia mengklaim telah mengembangkan teknologi untuk segmen drone First Person View (FPV) yang memungkinkan drone untuk masuk ke semacam ‘mode tidur – (sleep mode)’ – selama beberapa minggu sebelum diaktifkan kembali untuk melancarkan serangan.
Bekat mode hibernasi, teknologi ini juga menghindarkan drone dari gangguan peperangan elektronika – electronic warfare (EW), karena selama dalam mode hibernasi, drone tidak memancarkan atau menerima gelombang radio apa pun.
Rusia telah memperkenalkan drone FPV “Joker” pada Mei tahun ini sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengembangkan drone yang dikembangkan di dalam negeri dengan lebih banyak komponen elektronik Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Namun, detail tentang drone dengan kemampuan hibernasi ini masih langka, dan para ahli juga menunjukkan skenario medan perang umum lainnya yang mungkin akan mengungkap kelemahan solusi dari Rusia ini, yakni posisi drone yang dapat diketahui.
Dengan situasi medan perang yang dinamis dan tidak dapat diduga, maka sangat mungkin mengungkap tempat persembunyian drone.
Hibernasi Selama Berminggu-minggu
Direktur Jenderal Center for Integrated Unmanned Solutions (CCBR), Dmitry Kuzyakin, mengatakan teknologi hibernasi memungkinkan drone masuk ke mode tidur (sleep mode) selama beberapa minggu setelah ditempatkan dalam posisi menyerang, dalam hal ini drone ditempatkan di darat oleh infiltran pada suatu area yang tersembunyi.
“Alat untuk hibernasi drone FPV pada drone Joker dan model teratasnya, Ultimatum, dikembangkan dan diimplementasikan di Central Design Bureau. Drone dengan hibernator dapat mengambil posisi untuk menyerang dan masuk ke hibernasi selama beberapa minggu,” kata Kuzyakin.
Sebuah foto yang diklaim sebagai drone Ghoul kamikaze beredar di media sosial. Kuzyakin menjelaskan bahwa alat hibernasi meminimalkan waktu untuk mempersiapkan perangkat menghadapi serangan. Satu pilot FPV dapat menempatkan, dan kemudian secara berurutan mengoperasikan hingga 15 drone ‘tidur.’
Kuzyakin mencatat bahwa Central Design Bureau bekerja untuk tetap terdepan dalam teknologi di bidang drone FPV. Ketika saatnya tiba untuk melancarkan serangan, drone tidak perlu melintasi jarak ke target, karena sudah diposisikan. Perangkat ini memungkinkan pengurangan waktu persiapan serangan seminimal mungkin – hanya beberapa detik berlalu antara pengaktifan kembali drone dan serangan, membuat musuh tidak memiliki kesempatan untuk meluncurkan sistem anti-drone.
Baca juga: Mirip Switchblade, Rusia Kembangkan Drone Kamikaze Bersayap Lipat Sekali Pakai
Sejauh ini, jenis teknologi yang ‘mengaktifkan’ drone dari jarak jauh dalam mode tidur belum terungkap jelas, tetapi dapat diasumsikan sebagai satu sinyal kuat yang membuatnya kembali online saat diperlukan. Juga, tidak diketahui apakah drone dapat ditempatkan di lapangan terbuka atau pohon, karena berdasarkan deskripsi, dapat disembunyikan untuk hibernasi hanya di gedung. Ini mungkin kota dan pemukiman di tengah antara garis depan dan area belakang pertahanan lawan. (Gilang Perdana)