Rusia Bangun “Pesawat Kiamat” Generasi Ketiga, Uji Terbang Perdana Tahun 2023
|Tak bisa dipungkiri bila kekuatan nuklir adalah kunci efek deteren bagi negara-negara pemangku senjata pemusnah tersebut. Untuk itu, bagaimana sistem kendali dan komando atas unsur kekuatan nuklir mutlak mendapatkan perhatian penting. Seperti Rusia, untuk kendali nuklir dari wahana udara (airborne), telah disiapkan dua jenis pesawat yang berperan sebagai command post bila suatu waktu dihadapkan pada kondisi darurat.
Baca juga: Bukan Cuma AS yang Punya “Doomsday Plane,” Inilah Ilyushin Il-80 Maxdome dari Rusia
Yang pertama adalah Ilyushin Il-80 Maxdome dan kedua, Ilyushin Il-82/Il-76SK Command Post. Yang pertama dibuat dari platform pesawat angkut sipil komersial, dan yang kedua didasari platform pesawat angkut kargo. Satu hal yang menyamakan, keduanya dilengkapi empat mesin jet dan dapat melakoni penerbangan jarak jauh.
Belakangan, Rusia menyadari teknologi pada kedua “Pesawat Kiamat/Doomsday Plane” itu mulai tertinggal. Dikutip dari topwar.ru (13/8/2021), Rusia telah mencangkan jadwal uji terbang perdana Doomsday Plane generasi ketiga. Masih menggunakan produk dari Ilyushin, pesawat komando dan kendali nuklir terbaru nantinya mencomot platform dari pesawat angkut sipil wide body yang punya kemampuan long range, IL-96-400M. Total ada dua unit yang dipesan, dengan unit kedua yang sejauh ini belum mulai dibuat.
Uji terbang perdana IL-96-400M “Doomsday Plane” dicanangkan pada tahun 2023 dan penyerahan ke militer Rusia pada tahun berikutnya. Pesanan pesawat ini langsung ditangani oleh Kementerian Pertahanan Rusia, dan sebagai pihak yang melakukan perakitan adalah Voronezh Aircraft Building Company (VASO).
Informasi tentang pesawat kiamat ini masih terbatas, RIA Novosti melaporkan bahwa pesawat itu akan memiliki jangkauan yang lebih jauh dari pendahulunya. Pesawat baru Rusia ini juga dapat berkomunikasi secara efektif dengan kekuatan nuklir strategis dalam jarak sekitar 3.700 mil.
Radio pesawat yang kompleks akan memungkinkan untuk mengirimkan perintah kepada pasukan, penerbangan strategis, peluncur dan pergerakan silo, dan kapal selam yang membawa senjata nuklir strategis dalam radius 6.000 km (3.728 mil).
Melansir dari KabarPenumpang.com (16/1/2020), disebutkan Il-96-400M dibangun atas dasar rancangan Il-96-300. IL-96-400M memiliki tiga opsi konfigurasi, yakni tata letak kabin kelas ekonomi tunggal untuk 402 penumpang, konfigurasi dua kelas dengan 350 kursi, dan 305 kursi dalam tata letak tiga kelas. Pesawat tersebut juga akan disokong oleh mesin terbaru, PS-90A1 yang merupakan buatan Rusia.
Il-96-400 termasuk pesawat yang sepi peminat, penyebabnya mulai dari ketatnya persaingan, kurangnya pemasaran, hingga intrik politik. Hal tersebut (intrik politik) tentu sangat wajar, mengingat saat ini, produsen pesawat terbang komersial dikuasai oleh dua pabrikan besar, Boeing dan Airbus. Keduanya juga disokong oleh kubunya masing-masing, dalam hal ini AS (Boeing) dan Eropa (Airbus). (Bayu Pamungkas)
Lupakan untuk mengakuisisi pespur×sishanud dgn ancaman CAATSA. Mending juga IDN langsung akuisisi yg model beginian–jadi kalau ada negara yg bikin ulah siap² pencet red button dan hypersonic nuclear warhead ICBM akan OTW meluncur dari alutsista/teritori RUS…muehehe #YaCykaBlyat
Tetap saja tidak bisa melawan hukum alam
sip klo gak dimangkrakin lagi.
Yg bakal mengalami kiamat itu China. Sebab Indonesia sdh latihan dng AS di Garuda Shield 2021 buat persiapan membasmi China yg mau menggondol Natuna. Ditambah 20 negara sdh bergabung utk melumat China di LCS.
Jd dimohon sales abal2 china si kukuruyuk utk mempersiapkan diri banting setir jualan Cilok krn barang dagangannya yg dari china gak bisa dipasarkan sebab kena embargo akibat kalah perang dng AS + NATO + Sekutu Asia termasuk Indonesia……😅😅😅
Ya. Salaamm…😀😀😀
WaauuW
Seharusnya yg bginian ini yg di dulukan di beli indonesia.
Indonesia punya 7 aja dah bisa gegerkan dunia.
Min, bahas desain baru versi produksi massal Kaplan MT dong min. Kayaknya desainnya lebih eye catching.
Kita cukup pake N-219 aja..