Rusia ‘Bangkitkan’ Myasishchev M-55, Lawan Tanding U-2 Dragon Lady, Dibekali Kontainer ELINT Su-34
|Saat era Perang Dingin, Amerika Serikat dengan Lockheed Skunk Works begitu populer dengan aset strategis berupa pesawat intai legendaris U-2 Dragon Lady. Mampu terbang hingga ketinggian 24.000 meter, menjadikan U-2 ‘rajanya’ pesawat yang mampu terbang di ketinggian stratosfer. Meski tak bisa menyamai, namun Uni Soviet pernah meracang pesawat dengan kemampuan serupa U-2, yang disebut Myasishchev M-55 (kode NATO – Mystic-B).
Baca juga: Lockheed Pernah Merancang Pesawat Intai U-2 Jadi Wahana Peluncur Rudal Udara ke Permukaan
Berbeda dengan U-2, debut Myasishchev M-55 boleh dibilang tidak terlalu sukses. Namun, belum lama ada kabar yang mengejutkan, bahwa pesawat single seat yang masuk kategori High-Altitude Reconnaissance Aircraf, terlihat sudah diaktifkan kembali oleh Rusia. Dalam postingan foto yang beredar, M-55 yang tengah melakukan taxii membawa kontainer (pod) ELINT (Electronic Intelligence) UKR-RT yang biasa digunakan pada pembon tempur Sukhoi Su-34 Fullback.
Kontainer ELINT UKR-RT berisi peralatan pengintai radio. dan sebelumnya perangkat ini terlihat dipasang di bawah sayap Su-34 selama operasi Zapad-2021 dua tahun lalu.
[M-55] Le M-55 Geophysics. Bureau d’études Myasishchev-EMZ. immatriculé 55204, S/n 5520202
01/11/2023
Le conteneur ressemble au conteneur de reconnaissance universel UKR-RT vu sur le Su-34
Conteneur prometteur Sych UKR-RL, UKR-RT, UKR-OE pour mémoire
Photo de Pavel Slabov. pic.twitter.com/ZvxXDevUNz— La souris (@La_souris_DA) November 4, 2023
Sekilas tentang Myasishchev M-55, adalah pesawat intai ketinggian tinggi yang dikembangkan pada dekade 60-an dan terbang perdana pada tahun 1978. Secara khusus, Uni Soviet menyusun desain pesawat dengan kode M-17 Stratosphere, yang dimaksudkan untuk mencegat pesawat pengintai U-2 atau balon intai ketinggian tinggi milik AS.
Namun demikian, penerbangan awal M-17 Stratosphere baru dilakukan pada tahun 1982, yang pada saat itu isu balon intai ketinggian tidak lagi relevan. Selanjutnya, kepemimpinan Soviet mengubah proyek tersebut menjadi pesawat pengintai ketinggian tinggi untuk sistem pengarahan rudal, khususnya untuk rudal OTRK Oka Soviet, yang secara efektif merupakan pendahulu rudal Iskander.
Desain yang direvisi diberi kode M-55 Geofizika, dengan penerbangan perdananya dilakukan pada tahun 1988. Beberapa dokumen menunjukkan bahwa total sekitar lima pesawat tersebut diproduksi, dan sejak tahun 1996 pesawat tersebut telah dikonfigurasi ulang untuk melakukan penelitian ilmiah sipil, termasuk penyelidikan stratosfer yang dilakukan antara Rusia dan negara-negara Eropa.
Pada tahun 2017, sumber khusus Rusia mengklaim bahwa M-55 Geofizika ditempatkan dalam konservasi karena kurangnya kontrak penelitian ilmiah. Setelah itu, semua catatan publik dan penyebutan jenis pesawat ini menghilang sampai saat ini.
Dengan dimulainya kembali penerbangan M-55 Geofizika dapat memiliki dua arti, yakni mungkin merupakan bagian dari dorongan untuk merekayasa peralatan di dalam pesawat untuk penerbangan taktis Rusia, atau yang kedua sebagai langkah untuk melanjutkan peran pengintaian awal pesawat tersebut dalam serangan rudal.
Baca juga: Setelah 68 Tahun, Angkatan Udara AS Persiapkan Masa ‘Purna Tugas’ U-2 Dragon Lady di 2026
Spesifikasi penting dari M-55 Geofizika mencakup panjang badan pesawat 22,67 meter, lebar sayap 37,4 meter, dan berat lepas landas maksimum sedikit di atas 23 ton. Dirancang untuk pilot tunggal, pesawat mencapai kecepatan tertinggi sekitar 743 km per jam pada ketinggian optimal 20.000 meter. Ketinggian penerbangan maksimum pesawat adalah 21.500 meter dan jangkauan terbang praktisnya mencapai 1.220 km. (Gilang Perdana)