Rusia ‘Bangkitkan’ 2S18 Pat-S – Self Propelled Howitzer 152mm dari Sasis BMP-3
|Rencana kedatangan Main Battle Tank (MBT) M1A1 Abrams di Ukraina pada awal September, telah direspon Rusia dengan berbagai persiapan untuk menghadapi perang dalam skala besar. Selain upgrade jenis senjata pada BMP-3M Manul, ada kabar bahwa Rusia akan ‘menghidupkan’ kembali proyek self propelled howitzer (SPH) tracked, 2S18 Pat-S yang mengusung howitzer kaliber 152 mm.
Baca juga: Ikuti Persyaratan Tempur, BMP-3M Manul Dikembangkan dengan Meriam Kaliber 57mm
Dari laman defence-blog.com (9/8/2023) yang mengutip sumber dari media pemerintah Rusia, disebut bahwa Kurgan Machine-Building Plan tengah menggarap pembaruan pada sistem artileri yang dibangun dari platform ranpur BMP-3. “Modernisasi self-propelled howitzer berdasarkan sasis BMP-3 yang ditingkatkan kini sedang berlangsung,” kata perusahaan itu.
2S18 Pat-S dikembangkan sebagai penerus self-propelled howtizer yang terkenal dari era Soviet, dalam hal ini termasuk 2S1 Gvozdika 122 mm. Prototipe sistem artileri 2S18 Pat-S dikembangkan pada pertengahan 1980-an oleh Special Design Bureau of the Kurgan Machine-Building Plant (SKBM) berdasarkan sasis BMP-3 untuk unit resimen Angkatan Darat Soviet.
Hanya satu prototipe 2S18 yang dibangun, yang setelah penghentian program pengujian kemudian disimpan di Rzhevsky selama sekitar 30 tahun hingga awal 2017, setelah itu dipindahkan ke Museum Sejarah Militer di St. Petersburg.
2S18 Pat-S adalah light tracked howitzer yang dirancang untuk menghancurkan baterai artileri dan mortir, kelompok tank, unit komando dan kendali, serta pos pengintaian. Jenis howitzer yang digunakan pada 2S18 adalah 2A63. Howitzer ini mampu melepaskan semua munisi di kaliber 152 mm Soviet, yang diteruskan Rusia. Berat tiap munisi pada howitzer ini mencapai 43,5 kg.
Jarak tembak maksimum sistem howitzer swagerak ini adalah 20 km. 2S18 Pat-S baru diperkirakan juga dapat menggunakan proyektil artileri terkoreksi modern dengan muatan terpisah tipe 3OF39M Krasnopol- M maka jangkauan tembak bisa ditingkatkan hingga 25 km.
2S18 Pat-S diawaki 5 personel, dari spesifikasi, berat ranpur ini ada di rentang 18,7–18,8 ton. Dengan sasis BMP-3, 2S18 Pat-S ditenagai mesin diesel UTD-29 500 hp, kecepatan maksimum di jalan raya 70 km per jam dan kecepatan laju di air sampai 10 km per jam. Dengan bahan bakar penuh, 2S18 Pat-S dapat menjelajah sampai 600 km. (Gilang Perdana)
Berarti rudal2 milik TNI eks Soviet yg jumlahnya banyak di kita masih bisa diaktifkan lagi ya, banyak contoh beberapa negara konflik masih pakai dan efektif rontok kan pespur dan kapal made in kini.
Yg nyerang malah dapat simpati dunia karena gaya Presidennya & dikroyok 30 negara😁
Hebat mah ini cara berfikirnya utk ladeni perang berkepanjangan akibat unlimited support barat, jauh lebih ekonomis karena secara jumlah tank baja eks Uni Soviet juga unlimited.
Belajar dari Russia. Panser lawasacam saracen dan saladin sebaiknya tetap dirawat. Dikombinasikan dengan kreatifitas teknik mekanik, modernisasi bukan hal yang tidak mungkin walau mungkin tingkat tempurnya menurun.
satu cuci gudang satu ngurasin gudang satunya lagi sibuk R&D, mantap jiwa!