Rudal TOW 2 Tampil di Garuda Shield 2021, Mungkinkah Indonesia ‘Menyusul’ Singapura dan Filipina?
|Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) banyak membawa alutsista dalam gelaran Garuda Shield 15/2021. Selain MLRS M141 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) yang dijajal kemampuannya di Baturaja, Sumatera Selatan, AD AS juga membawa rudal anti tank BGM-71 TOW 2 dan jadilah ini ajang bagi infanteri TNI AD untuk melihat dan mencoba rudal anti tank legendaris battle proven.
Baca juga: Garuda Shield 2021 – MLRS ASTROS TNI AD Berkolaborasi dengan M142 HIMARS US Army
Kehadiran rudal TOW dalam Garuda Shield 2021 memang tak dipulikasikan secara langsung, melainkan keberadaanya diketahui dari postingan foto di akun Facebook Lembaga Keris yang memperlihatkan personel TNI AD dan US Army tengah mencoba rudal tersebut.
Meski belum dimiliki oleh Indonesia, namun rudal TOW bukan barang baru di lingkup Asia Tenggara, pasalnya Singapura dan Vietnam telah mengoperasikan rudal ini, belakangan Filipina juga menjadi operator TOW, setelah pada November 2020 mendapatkan paket bantuan persenjataan dari Washington senilai US$18 juta. Departemen Luar Negeri AS mengatakan pengiriman paket senjata ke Filipina mencakup amunisi berpemandu, termasuk 100 rudal anti tank TOW 2. Mungkinkah pasca Garuda Shield 2021 Indonesia akan menyusul jejak Singapura dan Filipina sebagai pengguna rudal TOW?
Dari sisi teknologi, TOW (Tube-launched, Optically-tracked, Wire guided) jelas bukan jenis senjata baru, rudal ini awalnya diproduksi Hughes Aircraft Company pada akhir 1960-an dan sejak tahun 1997, Hughes Aircraft Company telah diakuisisi oleh Raytheon, dan saat ini seluruh varian TOW keluar di bawah merek Raytheon.
TOW dirancang untuk menghajar target lapis baja, baik untuk diluncurkan lewat platform kendaraan darat dan helikopter. Dalam list senjata yang dikeluarkan AS, TOW diberi kode BGM-71. Berbeda dengan rudal anti tank modern FGM-148 Javelin yang menganut pola fire and forget, maka TOW setelah ditembakkan harus terus diarahkan oleh gunner lewat optical sensor sampai rudal benar-benar mengenai sasaran. Pola panduannya mengadopsi teknologi SACLOS (Semi Automatic Command to Line of Sight).
Meski terkesan jadoel, tapi TOW 2 yang wire guided bisa melenggang aman tanpa bisa di jamming. Model TOW 2 masih mengandakan jalur koneksi lewat dua kabel yang menghubungkan antara rudal dan peluncur, namun pada versi TOW terbaru sudah mengadopsi sistem wireless.
Secara umum, TOW 2 punya kecepatan luncur 278 – 320 meter per detik. Sejak masuk produksi pada tahunn 1970, hingga kini 4.000 peluncur TOW telah diproduksi dan dioperasikan di lebih dari 45 negara. (Gilang Perdana)
Nggak perlu dibeli, kalo dihibahkan gratis oke-oke saja.
Rudal ini termasuk peluncur dan pengendali berat dan ribet banget.
Kita lebih butuh rpg dan atgm yang lebih ringan dan mudah dijinjing oleh seorang prajurit infanteri agar setiap regu senapan (riffle squad) yang terdiri dari 9 orang punya 1 orang anti armor specialist.
Kalau saya maen game battle field kata nya humvee anti peluru tapi kena TOW meleduk sungguh sangat menipu humvee anti peluru
apapun entah beli, paket bantuan maupun hibah semuanya gk gratis dn percuma, sudah cukup senjata rudal jarak pendek diinventaris TNI, terlalu byk jenis varian dn merk produsen dr berbagai negara asing. Bahkan indomiliter jg sdh mengupas kelurangan bg tni jk punya senjata dg berbagai jenis merk dg fungsi yg sama..
Tidak praktis
Dong feng mengkerut…
Cornet
Untuk rudal SHORAD yg dipanggul2 kita sudah bnyk variannya..Coba yg ditawarkan USA rudal.Patriot atau THAAD ..
Tow nya selesai dipakai latian bareng , trus ditinggalin saja buat TNI, jadul jadul juga lumayan buat ajang latihan selanjutnya.
We have nlaw, milan, javelin, etc in our inventory, why should we add more, couples of years passed and we all realised the singkie is just a paper tiger, it can do nothing to slow down Indonesia, The myth is debunked
Tow dah jadul.
Stok banyak di gudang us..
Di gudang senjata pusat angkatan darat cuman ada motor trail, senapan,rudal anti tank.
Tapi saya bahagia
Sbb dilaut sudah ada kasel nuklir, kapal penjelajah, kapal induk dll.
Di pangkalan berjejer s500
Di udara tentu tidak kalah dg yg di laut.
Saya jg bahagia
Mskpun di laut cuman ada kapal kapal patroli yg imut imut bgtun dg di udara.
di gudang pusat senjata ada
Rudal antar kota antar pulau sampai antar negara palgi rudal nuklir.
Kl omong senjata, harus omong perang.
Sudah dari dulu strategi perang yg paling jitu yaitu bgmn melumpuhkan musuh dirmhnya bkn di rmh sdri.
Maka itu dulu di ciptakan senjata santet, teluh.
Lalu berkembang ketapel.
Lbh kesini pistol dan meriah.
Dan yg sekarang adlh rudal.
Kapal perang dan pespur sejatinya tuk bisa melumpuhkan lawan di rmhnya.
Jadi perang itu bkn ttg keluar masuk hutan, bisa bertahan hidup di hutan dan melumpuhkan musuh di hutan.
Bgmn jika musuhnya gak mau masuk hutan.. Hhhhhh
Unek unek menyambut kemerdekan.
Sallam kemerdekan
Merdeka 🙏🙏