Rudal Storm Shadow Jatuh ke ‘Tangan’ Rusia, Sederet Teknologi Canggih Siap Dipelajari
|Pasokan rudal jelajah Storm Shadow dari Inggris, ibarat angin segar bagi Ukraina, dengan segala kecanggihannya, Ukraina berharap Storm Shadow dapat menjadi game changer dalam perang yang telah berlangsung satu tahun lebih, pasalnya Storm Shadow yang per unitnya berharga US$3,19 juta, diklaim mampu menyerang instalasi penting jauh di bekalang garis pertahanan Rusia.
Baca juga: Setelah ‘Storm Shadow’, Kini Ukraina Minta Jerman Kirim Rudal Jelajah Jarak Jauh Taurus
Namun, yang dihadapi Ukraina adalah Rusia, negara yang dikenal punya sistem pertahanan udara yang kuat dan mumpuni. Salah satunya adalah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia yang mengeluarkan rilis resmi terkait keberhasilan sistem pertahanan udara (hanud) Rusia yang berhasil mencegat tujuh rudal Storm Shadow dalam satu hari. Diluncurkan dari pembom tempur Sukhoi Su-24, Angkatan Udara Ukraina memulai serangan ke instalasi penting Rusia di Luhansk, wilayah timur Ukraina pada 12 Mei 2023.
Dan masih terkait debut Storm Shadow, belum lama ini beredar di media sosial, foto-foto rudal Storm Shadow yang jatuh, tidak diketahui persis jatuh karena ditembak atau karena ada malfungsi seperti kegagalan mekanis, tapi yang jelas dari foto yang bererdar, rudal jelajah yang battle proven dalam serangan ke Suriah itu, kini berada di tangan militer Rusia.
The British-made Storm Shadow missile was shot down after the failed Ukrainian attack on the Zaporizhia nuclear power plant, whose successful attack would be the end of Russia and the areas it controls, but it would also be the end of NATO and the planet. #Zaporizhzhia #storm pic.twitter.com/UGXHR7rdhn
— Military Army (@MiguelR74337101) July 5, 2023
Dari foto yang beredar, nampak badan (fuselage) dari rudal Storm Shadow masih relatif utuh. Hulu ledak BROACH penetrating tandem dan komponen lainnya juga terlihat tergeletak di dekatnya. Tidak diketahui, apakah ini pertama kali terjadi, atau apakah ini contoh paling lengkap atas jatuhnya Storm Shadow. Tapi yang jelas ini adalah yang pertama kalinya puing Storm Shadow didokumentasikan secara publik.
Buntut dari jatuhnya rudal jelajah pamungkas NATO ini adalah risiko teknologi Storm Shadow yang akan dipelajari oleh Rusia. Meski kuat dugaan, Rusia sudah lama mengetahui seluk beluk Storm Shadow, terutama saat Rusia mendapatkan puing rudal tersebut di Suriah.
Dalam laga perang Ukraina, Storm Shadow digunakan untuk menyerang target bernilai tinggi jauh di dalam wilayah yang dikuasai Rusia, yang tentunya dijaga ketat. Dan berita kehilangan satu unit Storm Shadow jelas bukan perkembangan yang baik bagi Ukraina dan negara donatur.
Storm Shadow memiliki beberapa fitur (stealth) yang dapat dipekajari, terutama dari aspek frontal. Bahan yang digunakan dalam konstruksi, dan konsep desain di dalamnya, akan menarik untuk dibedah, termasuk juga desain hulu ledaknya. Komponen mesin juga kemungkinan akan dipelajari, plus sistem penargetannya, akan menjadi yang paling menarik.
Storm Shadow menggunakan panduan berbasis GPS/INS dan referensi medan untuk navigasi, tetapi pada tahap terminal penerbangannya bergantung pada pencari inframerah pencitraan beresolusi tinggi – high-resolution imaging infrared (IIR) seeker dengan pengenalan target otomatis – automatic target recognition (ATR).
Sistem ini bekerja dengan mencocokkan citra yang diunggah ke dalam memori onboardnya dengan apa yang dilihat oleh sistem pencarinya pada fase terminal. Komputasi onboard kemudian mencocokkan target dan mengeksekusi serangan.
Sistem pemandu Storm Shadow otonom – tidak diperlukan kontrol man-in-the-loop – dan sangat akurat. Lain dari itu, sistem ini tahan terhadap gangguan frekuensi radio dan alat perang elektronik berbasis radio lainnya.
Jika aneka sensor dan elektronik onboard serta perangkat lunak yang mendukung dapat dipulihkan dalam kondisi apa pun, kecuali hancur, maka itu dapat digunakan untuk lebih memahami kemampuannya dan proses penargetan serta mengeksploitasi kelemahan di dalamnya.Yang kesemuanya dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Rusia. (Bayu Pamungkas)
Sayangnya NASAMS tu gk disumbangkan Norwegia ke Ukraina. Ntar imej kesaktiannya yg sudah dicekokkan di benak usersnya bisa berantakan. Hahaha.
” sistem ini tahan terhadap gangguan frekuensi radio dan alat perang elektronik berbasis radio lainnya.”
—————————————————-
Tp kemungkinan rudal ini terkena Jammer Rusia yg mengkloning titik koordinat GPS target. Sehingga rudal menyasar ke titik kordinat GPS hasil kloningan. Yg menyebabkan rudal kehabisan bahan bakarnya dan jatuh terkulai lemas tak berdaya.
Sangat tepat dng momentum Idul Adha. Rudal Storm Shadow ini bagaikan Domba yg telah disembelih. Bakal siap dihantarkan ke Iran dan China, entah utk ditiru oleh Iran atau dibuat penangkalnya oleh China.
Yg mengkhawatirkan negara produsennya, jika rudal ini dikloning China dan dibuat versi KW nya dan dijual dng harga yg sangat murah namun kualitas sama.
Maka pabrik Storm Shadow bakal tutup lebih awal Krn kebangkrutan.
Sedang bagi Rusia, rudal Storm Shadow ini gak ada serem2nya. Mudah banget dijinakan sebagaimana menjinakkan ayam. Sebab Rusia punya rudal yg lebih dasyat lg dr pd sekedar Storm Shadow dan pastinya kebal peralatan Jamming barat punya..👍💪
yaaah sedih deh, produk game changernya Nato lagi2 rontok sama rusia, setelah sistem patriot, leopard, bradley dll hancur lebur, sekarang teknologi storm shadow jatuh ke tangan rusia, russia strong!