Rudal Sea Skua: Senjata Udara ke Permukaan Andalan Helikopter Super Lynx 300 AL Malaysia
|Boleh jadi kekuatan alutsista laut antara Indonesia dan Malaysia setanding, namun ada jenis alutsista matra laut yang sampai saat ini belum dipunyai TNI AL, yaitu rudal udara ke permukaan yang diluncurkan dari helikopter yang berpangkalan di atas kapal perang.
Baca juga: Ini Dia! 10 Helikopter Anti Kapal Selam Paling Mematikan
AL Malaysia (Tentara Laut Diraja Malaysia – TLDM) sejak 2001 tercatat telah mengoperasikan rudal Sea Skua, jenis rudal buatan Inggris yang battle proven pada laga Perang Malvinas dan Perang Teluk I. Di tangan AL Malaysia, Sea Skua menjadi senjata yang melekat pada enam unit helikopter Super Lynx 300. Dan belum lama berselang, Sea Skua kembali diuji tembak AL Malaysia dalam Latihan KerisMas 2019 (24/7/2019) di Perairan laut Cina Selatan.
Sea Skua dengan bobot 145 kg, termasuk hulu ledak seberat 30 kg, memang tak dirancang untuk mengkaramkan kapal perang sekelas frigat atau korvet. Namun rudal rancangan British Aircraft Corporation ini lumayan efektif menggasak sasaran kapal perang bertonase kecil.
Laga di Malvinas membutikan efektivitas Sea Skua untuk menghantam kelas kapal patroli, bahkan dalam cuaca buruk khas Atlantik Selatan. Begitu pula di Perang Teluk I, dari helikopter Sea Lynx, Sea Skua menjadi jagoan AL Inggris (Royal Navy) yang sukses menghancurkan beberapa kapal patroli dan kapal penyapu ranjau milik Irak.
Punya debut yang populer di dua laga, menjadikan rudal produksi MBDA UK ini laris dipasaran. Selain Inggris dan Malaysia, tercatat Korea Selatan, Turki, India dan Brasil menjadi pengguna Sea Skua. Lantas seperti apakah kemampuan Sea Skua?
Rudal dengan kecepatan subsonic (Mach 0.8) ini dapat melesat untuk menghantam sasaran di jarak 25 km. Rudal dengan panjang 2,5 meter, diameter 0,25 meter dan wingspan 0,72 meter ini disokong tenaga dari solid fuel booster (solid fuel sustainer). Sebagai sistem pemandu mengandalkan semi-active radar homing dan dapat pula menggunakan steering system yang dikendalikan dari helikopter. Empat unit Sea Skua dapat dibawa langsung oleh satu Super Lynx.
Karena sudah terlibat dalam Perang Malvinas (1982), sudah jelas usia rudal ini tak lagi muda. Sea Skua sendiri dirancang tahun 1972 dan mulai diproduksi pada tahun 1975. AL Inggris terakhir melakukan uji tembak Sea Skua pada Maret 2017. Dan saat ini Inggris telah resmi mengganti Sea Skua dengan Sea Venom yang punya kecepatan high subsonic.
Di lingkup AL Malaysia, selain membawa Sea Skua, Super Lynx 300 dalam misi AKS (Anti Kapal Selam) dapat membawa dua torpedo MK46/54. Lepas dari itu, Lynx 300 dapat pula melontarkan bom laut. Untuk misi anti pembajakan/teror laut, pada door gun bisa disisipkan SMB (senapan mesin berat) M2HB kaliber 12,7 mm, atau mau yang lebih ringan dengan FN MAG GPMG (General Purpose Machine Gun) kaliber 7,62 mm.

Keenam Super Lynx 300 ditempatkan AL Malaysia sebagai bagian dari sistem senjata di frigat Lekiu Class dan Kasturi Class.
Bila Anda masih ingat, pada insiden Penggalang Class Boat, Kapal “Interceptor” Malaysia yang memasuki Perairan Indonesia di Perairan Belawan, Sumatera Utara, dan sempat meneror Kapal Patroli (KP) Hiu Macan 08 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), maka turut melibatkan Super Lynx 300 yang membayangi kapal patroli Indonesia. (Bayu Pamungkas)
Mereka yang kamu nyinyiri itu tak kan rugi…….malah kitalah yang rugi….sama aja menusuk diri kita sendiri………dewasalah…jangan seperti anak TK atau SD
Komentarnya kok pada nyinyir semua……..buat apa….tidak ada gunanya…..malah merugikan kita….merugikan Pindad, PAL, DI, dan lainnya………karena yang di nyinyiri malah ogah membeli alutsista kit lagi,,……..
Pengadaan aset seperti kapal, jet & heli itu bagus. Tapi jika tiada pelurunya maka tidak berguna. Tiada peluru maka tidk dpt ujicoba apa bisa kena sasaran dlm situasi perang. PK sea skua ini agak bagus krn sudah combat-proven. Ia komplimentasi rudal Exocet MM40. Makanya jika dlm situasi perang, Exocet terlebih dahului dilancarkan. Bila musuh sudah lumpuh maka di situ peranannya sea skua 4 unit di heli.
Aneh analisa ente ini. Musuh sdh lumpuh kok masih dihajar sea skua lg sampe 4 unit malah.
Yg namanya sdh lumpuh berarti sdh gak bisa memberi perlawanan lg bung. Ngapain jg hrs membuang2 rudal dng menghantam sasaran yg sdh lumpuh.
Sdh dijelaskan diatas bahws rudal ini efektif buat menghantam kelas kapal patroli.
Kdg lumpuh itu maksudnya mungkin propulsion atau deck sudah tidak berfungsi ttp masih aja ada aset yg kendali sistem rudal modular yg terpisah dari mainframenya. Bisa aja dilancar manpads juga. Maka kira di abisin segalanya. Sbb itu ada pengadaan sea skua dn exocet yg agak ringan warheadnya berbanding harpoon atau nsm yg bisa diprogram fuzenya. Got that genius?
Ada yang tahu kabar heli Tni yang hilang di Papua udah ketemu belum itu??
Tumben kang admin sedikit blunder….
Di kacatamata ane skr,AL kita jauh lbh baik dr AL malon…cb kang admin bikin compare …
Hehehe
Nanggung gtu rudal bongsor hulu ledak 30kg cma buat ngancurin kapal2 kecil cem kapal perompak somalia. Msh mending gotong torpedo, senyap tpi mematikan.. kapal besar sekelas carrier pun lngsung kejang2 hehehe
Bung distanata ulasan kemarin bagus sekali saya jadi ingin bertanya kalau tidak salah waktu 2015 pesawat intai maritim strategis jadi proker tni au namun ditunda ke mef 3 apa benar poseidon akan diakusisi untuk pesawat intai maritim strategis nantinya?
Wah om admin mengopinikannya dengan tergesa gesa dan masih belum melihat kedepan ternyata.
setanding dalam bidang apa ya om ngomong” ?
apakah om admin sedang berhakusinasi kembali ke tahun 2000 an yah, waktu panas panasnya sama malay ?
mohon di revisi dulu deh kata” diatas, biar tidak terlalu merendahkan kemampuan militer indonesia.
kira2 kl buat hajar TANK bisa ga tu rudal
Bung distanata ulasannya yang kemarin menarik sekali bung saya jadi ingin bertanya,kalau tidak salah strategic maririme patrol masuk di proker 2015 berbarengan dengan aewc&tanker tapi dipindah ke mef 3 karena dana tidak cukup dan kandidat terkuat sampai sekarang kabarnya poseidon apakah jadi nantinya di mef 3? Karena terakhir beritanya yang saya liat boeing gencar nawarin aewc,tanker&intai maritim
Malon heli superlynx nya ompong min tiada alatan ASW & sonar
lha makanya itu mat, konyol juga sih.
padahal bagus beritanya, namun admin terlalu membesar”kan opininya terhadap persenjataan yg dimiliki oleh luar negeri.
kalau kilas balik ke tahun 2000 an boleh lah bilang kita dibawah, setanding, atau sebanding.
tapi kalau sekarang bilang setanding kan sama aja ngeraguin kalau duit anggaran yg udah di gelontorkan sama saja ga guna.
Maaf ya bung, asw adalah kepakaran khas Super Lynx 300. Namanya aja ASuW/ASW Heli. Boleh digunakan torpedo & depth charges melalui sonar dipping nya atau sonar kapal organik nya yg telah sip terintegrasi. Yg gak ada ASW heli itu PKR Martadinata ya bung wkwk
malaysie hebat itu dulu sekarang lain, walaupun alutsista kita tertinggal tp sdh mulai melampaui malaysie lhat Astros II terbaru, d tambah roket MLRS R-Han yg mulai di sertifikasi
yg belum selesai prioritasx Rudal, Radar 3D & Destroyer
AD Malaysia juga ada astros bung.. usah ribut ribut
ada film baru prancis peperangan laut menggunakan helikopter men-torpedo kasel prancis, namax wolf calls cek di hunstu
https://www.hunstulovers.net/the-wolfs-call.xhtml