Rudal Javelin Sukses Diluncurkan dari Robot Tank
|Nama rudal anti tank Javelin belum lama ini ramai diberitakan, lantaran rudal panggul besutan Raytheon dan Lockheed Martin ini ikut diuji cobakan pada Latihan Antar Kecabangan (Latancab) TNI AD Kartika Yudha 2019 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad, Martapura. Dan dari ajang DSEI (Defence and Security Equipment International) 2019 yang dihelat di London, rudal yang kenyang pengalaman tempur di Afghanistan ini dirilis dalam platform robot tank mini alias Unmanned Ground Vehicle (UGV).
Baca juga: Kongsberg M153 Protector – RCWS Multi Kaliber dengan Integrasi Rudal Anti Tank Javelin
Pada penampilan Javelin di atas UGV, Raytheon/Lockheed Martin tak sendiri, ada nama besar Kongsberg, manufaktur pertahanan asal Norwegia yang sebelumnya sudah berhasil meracik Javelin pada sistem RCWS (Remote Control Weapon System) Protector. Diantaranya M153 Protector (Crows II) sebagai RCWS yang pernah akan digarap PT Pindad untuk ranpur Anoa.
DSEI 2019, Javelin ditampilkan dalam platform UGV Oshkosh Joint Light Tactical Vehicle (JLTV). Sementara dudukan peluncur rudal disematkan pada Kongsberg LW30 RCWS, berikut kanon Northrop Grumman M230LF 30 mm yang dipasang secara terintegrasi pada satu kubah.
Dikutip dari Kongsberg.com, pada Juni 2019 telah sukses dilakukan pengujian inetgrasi antara UGV) dan sistem RCWS Protector. ‘Unjuk gigi’ Kongsberg mengambil lokasi di Redstone Test Center, Alamaba, Amerika Serikat ini juga turut menampilkan Titan UGV yang dibekali teknologi kontrol QinetiQ pada platrofm mobilitas Milrem Robotics TheMIS. Selain rudal Javelin, peluru senapan mesin berkaliber 12,7 mm juga turut ditembakkan dan dikendalikan dari jarak jauh.
Selain menjadi tonggak penting dalam sejarah alutsista global, momentum ini juga menjadi penembakkan gabungan pertama antara Javelin dan kanon M230LF 30mm dari satu sistem RCWS.
“Kombinasi dari sistem senjata nirkabel yang dikendalikan dari jarak jauh dan terintegrasi pada moda nirawak. Di sini kami memperkenalkan kemampuan yang akan mengamankan misi dan keselamatan prajurit ke tingkat yang advance,” ujar Pål Bratlie, Wakil Presiden Eksekutif Kongsberg Defense & Aerospace AS.
“Menggabungkan UGV dengan sistem persenjataan yang modern akan sangat menyulitkan musuh selama di medan perang. Di sini, Milrem Robotics sudah memiliki pengalaman yang cukup dan akan digabungkan persenjataan yang terintegrasi dari TheMIS. Penambahan rudal Javelin akan semakin mendistraksi musuh,” tutur CEO Milrem Robotics, Kuldar Vääsi.
Baca juga: BDLTech War-V2 – Robot Tempur Lapis Baja Karya Startup Dalam Negeri
Sekilas tentang Titan UGV, robot pelahap medan berat ini dapat melaju hingga 24 km per jam. Bobot penuhnya mencapai 900 kg dan dapat membawa payload sampai 650 kg. Robot dengan rantai karet ini dilengkapi berbagai sensor untuk kendali, termasuk video dan sistem termal. (Nurhalim)
Tu robot kena duluan atgm kornet ancur sebelum nembak apa kena grenade launcher jg remuk
itu kalau robotnya kedetek duluan, kalau robotnya detek duluan musuh ya sulit. nggak bakalan stand alone operasionalnya, pasti sebagai banpur dan ada regu dibelakangnya.
Bagaimana kl kena Ataka apa kornet dari KA 52 dengan jangkauan 8km g bakal bs diteksi tu robot g bakal bisa menghindar jg apa lg kena meriam 30mm nya 300 peluru d jamin jd besi bekas
Zul @ trus gimana ka 52 nya mau ngeluncurin ataka atau kornet seandainya ka52 nya di bom nuklir duluan mbah