Rostec: Ada Kemungkinan Indonesia Tambah Pesanan Lima Unit Su-35
Tentang rencana mundurnya Indonesia dari program KFX/IFX plus kabar adanya tekanan dari Washington pada proses pengadaan Sukhoi Su-35 Super Flanker, sempat membuat ‘kegaduhan’ dalam jagad pemerhati alutsista di Tanah Air. Dan masih terkait pengadaan alutsista, belum lama berselang ada pernyataan dari petinggi Rostec, perusahaan negara di bidang pengembangan dan ekspor komoditi teknologi tinggi Rusia, disebutkan ada kemungkinan Indonesia membeli lima unit Su-35 tambahan.
Baca juga: Indonesia Pertimbangkan Mundur dalam Program Jet Tempur KFX/IFX
Dikutip dari kantor berita Interfax (27/4/2018), Viktor Kladov, Director for International Cooperation and Regional Rostec menyebut bahwa ada kemungkinan Indonesia membeli 5 set tambahan jet tempur Su-35. Namun ketika ditanya lebih jauh oleh Interfax, Ia mengatakan bila semuanya bergantung kembali pada sumber keuangan di Indonesia. Dan sampai saat ini belum ada pernyataan terkait penambahan pengadaan Su-35 yang dirilis oleh pemerintah Indonesia.
Bila diasumsikan Indonesia menambah pesanan lima unit Su-35, maka jumlah armada Su-35 untuk TNI AU akan masuk pada skala yang ideal, yakni 16 unit pesawat, yang artinya lengkap dalam konfigurasi satu skadron tempur. Dengan jumlah 16 unit Su-35, maka akan menyamai jumlah arsenal di Skadron Udara 11 yang terdiri dari 16 unit Sukhoi Su-27SK/Su-30MK2.
Kontrak pengadaan sebelas unit Su-35 sendiri telah dilalukan di Jakarta pada 14 Februari 2018 di Jakarta. Sebelas unit Sukhoi tersebut sudah lengkap dengan persenjataan sesuai dengan kebutuhan TNI AU. Su-35 akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, akan dikirim dua unit pada Agustus 2019, dengan catatan kontrak efektif per Agustus 2018.Tahap kedua, enam unit akan dikirim 18 bulan setelah kontrak efektif. Dan, tiga unit sisanya akan dikirim setelah 23 bulan dari kontrak.
Baca juga: 14 Februari 2018, Kontrak Pembelian Sukhoi Su-35 Telah Dilakukan di Jakarta
Total pengadaan 11 unit Sukhoi SU-35 lengkap dengan senjata dan persenjataannya mencapai US$1,14 miliar dengan sistem imbal beli. (Gilang Perdana)
Oalaaah…
Tn phd duet sama ayam to…hehehe
Mau beli senjata aja ada negara yang menghalang2in.. moga negaraku ini kuat dan mandiri…
tambah penangkal serangan udara. kendaraan pantsir, s500 dll. mereka adalah suksesor di suriah
http://defense-studies.blogspot.co.id/2017/10/tni-berencana-perkuat-pertahanan-udara.html ini kebutuhan jet tempur RI,11×16 unit=176 unit, kemungkinan yg 100 unit yg medium fighter single engine,yg 76 unit dobel engine,bisa jadi yg 100 unit produk AS,yg 76 unit bukan AS,bisa juga dibalik ….xixiixix… tergantung situasi..
SU35 emang gahar, dilarang beli sama matis, tetep aja mesen lagi 5. pura2 mau ama viper,
berarti 2 skuad lagi mef 3 adalah shukoi, bukan viper dkk, karena kfx cancel.
Bener omongan pak pur dulu, 180 shukoi…(imho)
Semoga pengadaan pesawat tempur SU 35 ini segera terlaksana, agar TNI kita tidak tertinggal dari militer Malaysia dan Singapura yang arogan sikapnya terhadap negara kita