Roketsan Bora – Rudal Balistik Produksi Turki, Dilibatkan dalam Perang di Suriah
|Roketsan punya nama besar sebagai manufaktur persenjataan asal Turki, dan dari beragam jenis senjata yang telah dirilis, satu yang mungkin terlewatkan dari perhatian adalah kemampuan Roketsan dalam merancang dan memproduksi rudal balistik taktis. Bukan sekedar wacana, dan juga bukan lagi prototipe, Roketsan sejak 2018 telah meluncurkan Bora Tactical Ballistic Missile, yang notabene kini telah digunakan Artileri Angkatan Darat Turki.
Baca juga: Cina Luncurkan Rudal Balistik Hipersonik DF-17 Langsung ke Arah Taiwan
Sebagai rudal balistik taktis, Bora punya panjang 8 meter, diameter 610 mm – lebar bentang sayap 10 meter – dan berat 2.800 kg. Ditenagai mesin ramjet dengan propelan composite solid fuel, Bora dapat melesat dengan kecepatan Mach 5. Terbang di level high altitude, Bora punya tingkat akurasi 10 – 12 meter.
Mengandalkan sistem pemandu berbasis GPS+, GLONASS dan Aided INS, Bora punya jangkauan di rentang 280 – 700 Km, yang notabene menjadikan Bora sebagai rudal dengan jangkauan paling jauh yang berhasil dibuat Turki saat ini. Dari beratnya yang 2.800 kg, berat hulu ledaknya (HE atau fragmentation) mencapai 570 kg.
Dirancang sejak tahun 2009, Bora saat ini telah diproduksi lebih dari 800 unit, dan sudah digunakan Turki dalam kancah perang sipil di Suriah.
Meski belum meraih pasar eksor, Roketsan telah merilis varian ekspor dari Bora yang diberi label Khan. Rudal Khan punya panjang yang sama dengan Bora, namun berbeda dalam berat beberapa spesifikasi yang ‘diturunkan.’ Sebut saja berat Khan 2.500 kg, dan jarak jelajahnya ada di rentang 80 – 250 Km. Berat hulu ledak Khan (high expolosive) adalah 470 kg yang dipicu lewat point detonating dan proximity
Baca juga: Rusia Kembangkan Zmeevik – Rudal Balistik Hipersonik Anti Kapal “Super Carrier Killer”
Baik Bora dan Khan diluncurkan dari platform truk Volat 8×8. Dalam lembar fakta, Roketsan menyebut Khan punya kemampuan dapat disiapkan dalam waktu singkat, akursi tinggi, low collateral damage dan anti-Jamming/anti-spoofing solutions. Versi Bora 2 dengan jangkauan yang lebih panjang kini sedang dalam pengembangan. (Bayu Pamungkas)
@Periskop: rencananya pake guidance hasil ToT dari Ukraina (kalo gak lagi perang dg Rusia Rusuh). Hhhhhhhhhh
Ini cocok untuk yon artileri medan, Indonesia belum punya tactical missile seperti ini, senjata seperti ini penting untuk mencegah musuh menggunakan keunggulan armada pesawat tempurnya dengan menghancurkan markas komando dan bandara. Dengan dukungan data dari UAV atau pesawat pengintai yang bisa network link.
CEP 10-12m kandungan bom 570kg…
kecepatan 5 mach..ini menjebol bunker & bangunan diatasnya..
Rhan 450 bukannya tanpa kendali ya?
Itu seukuran Rhan 450, harusnya Indonesia sudah bisa produksi massal Rhan 450 dan jangkauannya bisa diperjauh.