Update Drone KamikazeKlik di Atas

Roket Cina Pembawa Satelit ‘Tandingan’ Starlink Meledak, Puingnya Ancam Lebih dari 1.000 Satelit di Luar Angkasa

Cina punya obsesi untuk menandingi dominasi ribuan satelit komunikasi Starlink milik SpaceX, untuk itu telah dicanangkan untuk mengorbitkan 13.000 satelit komunikasi. Dan untuk merintis tahapan tersebut, Shanghai Spacecom Satellite Technology (SSST) pada hari Selasa lalu meluncurkan 18 satelit internet ke orbit rendah. Namun, apesnya robet pembawa satelit hancur di luar angkasa.

Baca juga: Tandingi Dominasi Starlink, Cina Siap Kirim 13.000 Satelit ke Orbit Rendah Bumi

Selain menimbulkan kerugian untuk Cina, rupanya ledakan roket pembawa satelit menciptakan lebih dari 700 keping kuing. Nah, yang membuat dunia ketar-ketir adalah ratusan keping puing tersebut membuat lebih dari 1.000 satelit dan objek lain di wilayah orbit Bumi dengan lalu lintas tinggi berisiko mengalami tabrakan berbahaya.

Seperti dikutip channelnewsasia.com (10/8/2024), tahap roket atas yang membawa satelit-satelit itu ke orbit tampak meledak segera setelah menyebarkan muatannya, menciptakan bidang puing yang terus bertambah yang diperkirakan oleh perusahaan-perusahaan pelacak ruang angkasa AS setidaknya berjumlah 700 keping sejauh ini.

Perusahaan pelacak ruang angkasa AS LeoLabs mengatakan kemungkinan jumlah keping puing melebihi 900, menjadikan peristiwa itu salah satu yang terbesar yang pernah ada. Awan puing, yang terbentuk pada ketinggian sekitar 800 km, akan bertahan selama beberapa tahun, kata beberapa analis.

Tidak jelas apakah pecahnya badan roket terbaru itu disebabkan oleh tabrakan dengan objek lain atau ledakan karena bahan bakar roket yang tidak terpakai. US Space Command awalnya mengatakan insiden itu menciptakan 300 keping puing, jumlah yang tampaknya akan bertambah saat awan puing menyebar.

Lebih dari 1.100 satelit dan objek lain di luar angkasa berisiko bertabrakan dengan puing-puing dari Cina, kata Audrey Schaffer, wakil presiden strategi di perusahaan pelacak luar angkasa Slingshot Aerospace, kepada Reuters.

“Apa yang kita lihat sekarang adalah ada lebih dari 1.100 konjungsi yang diprediksi dengan jarak tabrakan kurang dari 5 km selama tiga hari ke depan,” kata Schaffer, seraya menambahkan bahwa sekitar sepertiga dari objek yang berisiko itu adalah pesawat antariksa aktif yang kemungkinan dapat bermanuver menghindar.

Mirip Skenario ala ‘James Bond’, Ilmuwan Cina Ungkap Peran Kapal Selam dan Senjata Laser untuk Atasi Starlink

Objek-objek lainnya, kata Schaffer, adalah potongan-potongan sampah antariksa yang tidak dapat dikendalikan dan tidak memiliki cara untuk menghindari serpihan baru, sehingga menimbulkan kekhawatiran di antara banyak analis tentang tabrakan beruntun.

Tahap roket Long March 6A pada tahun 2022 juga pecah di antariksa dan menciptakan ratusan serpihan, yang memicu kritik terhadap Cina dari negara-negara Barat dan pendukung keberlanjutan antariksa yang mengatakan Beijing harus lebih mengontrol cara pembuangan badan roket bekas (Gilang Perdana)

Cina Kembangkan “Starlink Killer” Anti Satellite Microwave Weapon – ‘Potong’ Komunikasi Antara AS dan Taiwan

Baca juga:

One Comment